DOA

‘Ya Allah, rahmatilah pembaca blog ini, sihatkan ia, ampunilah dosa-dosanya, berkatilah amalannya, janganlah Engkau balikkan hatinya setelah Engkau beri petunjuk dan hidayah kepadanya dan Ya Allah masukkanlah ia dan keluarganya kedalam syurga FirdausMu serta jauhkanlah ia dan keluarganya dari azab nerakaMu. Sesungguhnya Ya Allah, hanya kepada Engkau kami sembah dan hanya kepada Engkau sahajalah kami meminta pertolongan. Ya Allah jika rezeki pembaca blog ini masih diatas langit, turunkanlah ia, jika rezekinya di dalam bumi, keluarkanlah ia, jika rezekinya jauh, dekatkanlah ia, jika rezekinya haram, sucikanlah ia dan jika rezekinya sukar, Engkau permudahkanlah ia” Ya Allah kurniakanlah kepada kami segala kebaikan sebagaimana yang Engkau kurniakan kepada hamba-hamba Mu yang soleh.'

Wednesday, October 30, 2013

Solat Terapi Diri Untuk Sihat

Mungkin ada diantara kita memandang solat adakah kewajiban yang utama bagi kita, yakni sebagai bentuk ibadah yang merupakan rutin harian dengan gerakan dan bacaan yang membosankan. Akibatnya kita beranggapan bahwa solat hanyalah kewajiban dari Allah untuk manusia sehingga sering kali kita yang imannya lemah enggan melakukannya. Padahal sangat jelas sebenarnya dibalik gerakan dan bacaan itu Allah memberikan suatu manfaat yang besar bagi kita. Itulah bukti sifat Rahman Allah pada manusia. Andai manusia pandai membacanya dan memahaminya… Subhanallah
Dalam konteks ini satu penyelidikan yang teliti yang merupakan manfaat tentang gerakan dan bacaan dalam solat, antara lain:
1. Solat mampu menyebuhkan rematik (radang sendi):
Para cendekiawan dan juga para doktor mengungkapkan, salah satu cara untuk menyembuhkan rematik (khususnya pada tulang punggung) yang disebabkan ketidakseimbangan otot adalah dengan berolahraga. Berdasarkan saranan dari doktor maka tidak ada solusi terbaik untuk menghindari rematik sejak awal lagi kecuali dengan melaksanakan solat 5 waktu secara konsisten, kerana gerakan solat adalah jenis gerakan terbaik yang mampu mengembalikan fungsi otot dengan baik. Gerakan yang dimaksud adalah gerakan rukuk, berdiri tegak dan sujud. Tentu saja gerakan itu adalah gerakan yang tuma’ninah (tidak tergesa-gesa) dan sebaiknya lebih lama. Gerakan yang dilakukan secara berulang tersebut merupakan terapi terbaik dan penyembuhan terhebat bagi siapapun yang menderita penyakit tulang dalam waktu yang cepat.

2. Manfaat Solat untuk kelancaran sistem peredaran darah dan terapi penyakit jantung:
Penelitian kedoktoran mengungkapkan bahwa punca tersumbatnya peredaran darah yang berimbas pada terhambatnya fungsi paru-paru dan punca tersumbatnya peredaran darah di kaki bukanlah termasuk apa yang dialami oleh kaum muslimin yang disiplin melakukan solat. Kejadian ini umumnya banyak dialami oleh penderita dengan peratus 5 dari seribu orang non muslim sesudah pembedahan. Kenapa, kerana kajian kedoktoran mengungkapkan bahwa gerakan ruku’ dan sujud dalam waktu yang lama mampu menstabilkan detik jantung, sehingga peredaran darah berjalan lancar serta meminimakan tekanan darah tinggi secara mengejut di kepala. Subhanallah…

3. Solat merupakan gerak olahraga terbaik:
Beberapa tahun terakhir tersebar penyakit ‘desk’ di kalangan penduduk prancis tersebar penyakit desk dengan peratus 18 dari 20 orang kerana duduk dalam waktu yang lama di perpustakaan. Lucunya, para doktor yang menganalisisnya malah mecadangkan dan menyimpulkan bahwa solat dalam agama Islam adalah solusi terbaik untuk terapi penyakit desk. Kenapa?, kerana diketahui secara perubatan dengan disiplin melakukan solat setiap waktunya juga dengan solat malam, mempengaruhi pada perubahan pada gerak otot dan hal ini mampu membangkitkan semangat baru pada tubuh, mengikis timbunan lemak di sekitar perut dan paha dan memperlambat kesan penuaan pada tubuh. Bahkan, konsisten dalam solat pun mampu menjaga bentuk ideal tubuh dan gerakannya serta mempercepat munculnya daya tahan tubuh secara non stop 24 jam setiap harinya. Dengan demikian solat adalah latihan yang paling mudah dan sesuai dijadikan sebagai olah tubuh dalam menjaga kesihatan tubuh. 

4. Manfaat Wudhu dalam Terapi Penyakit Kanser Kulit:
Berbagai kajian yang berhubungan dengan faktor penyebab kanser kulit mengungkapkan bahwa faktor yang mendominasi munculnya kanser kulit adalah kerana kulit banyak menyerap zat kimia; dan solusi terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghilangkannya dengan membersihkannya secara berulang kali. Selain itu keringat dan lemak yang keluar dari liang peluh ditubuh dan bercampur dengan debu pada umumnya mengandung zat kimia dan bakteria berbahaya. Jadi masih meragukan manfaat wudhu?

5. Manfaat Istinjak:
Istinjak adalah membersihkan lubang hidung dengan cara menyedut air pada lubang hidung lalu menyemburkannya kembali. Sekelompok peneliti dari Fakulti Kedoktoran di Iskandariyah Mesir, bekerja sama dengan kelompok peneliti kesihatan dan ubat-ubatan melakukan penelitian untuk mengungkap hubungan antara ilmu pengetahuan dan aktiviti berwudhu. Hasil yang diperoleh adalah hidung bahagian dalam yang tidak dibasuh umumnya berwarna pucat, berminyak, serat penuh debu dan kotoran. Di bahagian bulu hidung umumnya mudah dihinggapi debu dan kotoran. Pembedahan hidung yang kotor tersebut ditemukan kumpulan mikroba dan bakteria. Padahal penyakit banyak tersebar melalui pernafasan, mulai dari influenza, radang paru-paru, kelumpuhan dan penyakit lainnya. Jadi, Istinjak adalah solusi dan terapi terbaik kerana dilakukan berulang-ulang ketika akan solat

5. Solat mampu mengurangi kebimbangan dalam diri:
Berbagai kajian psikologi modern mengungkapkan bahwa semua motivasi dan daya rasa manusia sangat berkait erat dengan perubahan zat kimia dalam otak. Meningkatnya hormon dalam tubuh sebanding dengan peningkatan kebimbangan dalam diri seseorang. Selanjutnya hal tersebut akan berpengaruh pada meningkatnya degup jantung akibat tekanan darah menuju jantung. Selain itu, saraf menjadi tersasar dari sistem pencernaan sehingga prosesnya terganggu. Kadar gula pada hati makin menambah dan peratusnya meningkat dalam aliran darah. Jika semuanya itu terus terjadi, maka permasalahan pada tubuh dan akhirnya otak pun terjadi. Berbagai gejolak pemikiran dan penyimpangan perilaku ini menjadi imbas pengaruh buruk tersebut.

Dalam harian surat khabar “London West” diceritakan bahwa selama 10 tahun, Eropah mengadakan penelitian perbandingan antara mereka yang selalu disiplin melakukan ritual ibadah dengan mereka yang tidak pernah sama sekali. Kesimpulan yang mereka dapatkan adalah bahwa peratus penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi dan stress tidak begitu banyak menyerang mereka yang konsisten dengan ritual ibadahnya. Dengan solat yang khusyu’ dapat dipastikan kebimbangan dalam diri akan hilang. Maka benarlah apa yang disabdakan Rasulullah SAW: “Lapangkanlah diri kami dengan solat wahai Bilal”. yakni ajakan Rasulullah agar bilal mengumandangkan azan agar Beliau dan sahabat melakukan solat untuk bermunajat dan menenangkan hati kepada-Nya. 

6. Manfaat Sujud dari segi Sudut Kesihatan
Pengulangan sujud dalam solat setiap hari paling minima dilakukan 34 kali. Bilangan tersebut dianggan bilangan yang tepat untuk meningkatkan aktiviti otot dan saraf tubuh serta menjaga keseimbangan antara sendi, khususnya tangan, paha. lutut dan kaki. Dengan aktiviti sujud juga, peredaran darah dalam tubuh boleh berjalan dan bergerak dengan mudah dari atas ke bawah. Selain itu meningkatnya lipatan tangan mampu melancarkan peredaran darah dari atas pergelangan ke bawah hingga mampu mencegah infeksi yang umumnya menyerang pergelangan tangan.

7. Manfaat Kekhusyu’an dalam Solat.
William Molton Marstein, seorang ahli psikolog pada majalah “Reader Digest” menceritakan bahwa kemampuan untuk memusatkan fikiran biasa dialami oleh setiap individu dalam kehidupannya. Contoh, seorang pemimpin akan memusatkan fikirannya dalam menghadapi masalah. Hal yang dapat menurunkan kemampuan memusatkan fikiran dan bahkan merosaknya adalah penyimpangan dan terlalu sibuk dalam menuruti hawa nafsu. William juga mengungkapkan bahwa akal merupakan alat yang mengagumkan dan memiliki kemampuan yang sangat hebat jika difokuskan pada suatu titik. Berkaitan dengan itu di Amerika dilakukan latihan berbicara kepada suatu objek dengan menghadirkan hati dalam setiap kalimat yang diucapkannya dengan tujuan meningkatkan semangat dan kekuatan untuk berkeinginan dalam beraktiviti. Jika saja mereka tahu tentang solatnya kaum Muslim. Dan harap dicatat: objek yang dituju dalam solat adalah Dzat Yang Maha Agung, tentu saja kekuatan yang didapatkan sangat jauh. Subhanallah

Akhir-akhir ini, muncul kontroversi hukum haram terhadap yoga. Banyak pro dan kontra atas isu tersebut. Tapi, kembali pada manfaat kekhusyukan dalam solat serta penemuan bahwa solat mampu menghilangkan kebimbangan dalam diri dengan menuju kepada Allah, Dzat Yang Maha Agung, lalu kenapa kita malah memalingkan diri dari solat yang merupakan manifestasi yang dahsyat dan melakukan meditasi yoga? Sungguh tidak perlu diperdebatkan dengan mengusut fikiran. “Sesungguhnya sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam solatnya” (QS Al-Mu’minuun 1-2)

8. Kehebatan solat tahajjud dan subuh (yang tepat waktu)
Melalui berbagai penelitian, percubaan dan kajian, sebuah fakta ilmiah mengungkapkan bahwa seseorang yang tidurnya dalam waktu yang sangat lama akan sangat mudah terserang penyakit jantung. Hal ini disebabkan lemak yang ada dalam darah menempel pada dinding saraf di sekitar jantung. Para ulama dan ilmuwan modern banyak menganjurkan agar setiap manusia bangun dari tidurnya setelah 4 jam, kemudian melakukan gerakan tubuh ataupun melakukan kegiatan yang memerlukan otot selama 1/4 jam. Hal ini berguna untuk menghindari bahaya serangan jantung dan menjaga daya ketahanan tubuh, khususnya jantung kerana menghindarinya dari timbunan lemak.

Setiap Muslim seharusnya memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan solat Tahajud setiap malam hingga menjadi kebiasaan. Orang-orang soleh zaman dahulu tekun menjalankannya, baik pada musin panas maupun dingin. Mereka memandang seolah-olah solat Tahajud itu adalah sesuatu yang wajib (HR Tirmidzi). Jika terlewat sekali saja, mereka menganggap itu sebagai musibah yang besar. Pastinya, selain sebagai ‘mesin keimanan’, Tahajud memberikan banyak manfaat besar dalam kehidupan mereka yang istiqamah menjalankannya.

Di antaranya, pertama, untuk menjaga kesihatan. Tidak diragukan lagi, solat Tahajud menjadi terapi pengubatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Kerana itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit. Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah solat malam kerana itu adalah tradisi orang-orang soleh sebelum kalian, saranan mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh." (HR Tirmidzi).

Kedua, menjaga ketampanan atau kecantikan. Setap manusia pasti mendambakan ketampanan atau kecantikan dalam dirinya. Melalui terapi solat Tahajud, seseorang dapat meraih apa yang didambakannya tanpa mengeluarkan belanja sesen pun. Yaitu, jaminan ketampanan atau kecantikan yang dihasilkan dari solat Tahajud tidak terbatas pada tampilan lahir, juga dapat menghasilkan ketampanan atau kecantikan batin. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang banyak menunaikan solat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga, solat Tahajud juga diyakini dapat meningkatkan produktiviti kerja yang berasas spiritualiti. Kerana itu, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang diyakini secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah membiasakan solat Tahajud pada setiap malamnya. Rasulullah SAW bersabda, "Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: ‘Malam masih panjang, maka tidurlah.’ Jika orang tadi bangun lalu berzikir kepada Allah SWT, terlepas satu ikatan. Jika dia berwudhu, terlepas satu ikatan yang lainnya. Dan jika dia melaksanakan solat, terlepas semua ikatannya. Pada akhirnya, dia akan menjadi segar (produktif) dengan jiwa yang bersih. Jika tidak, dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas.” (HR Bukhari).

Keempat, mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksima digunakan menggapai cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya membiasakan diri untuk solat Tahajud kerana doa yang mengiringi Tahajud akan dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan. Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya Allah gembira terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan solat. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, ia melakukan ini kerana mengharap apa yang ada di sisi-Mu.'” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan (cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR Ahmad)

Stres dan solat merupakan dua hal yang saling berhubungan. Stres merupakan perasaan tekanan psikologis yang diakibatkan oleh berbagai hal. Rasa stres yang tinggi dan dibiarkan tanpa adanya pecegahan serius akan boleh berubah status menjadi gila. Stres menjadi awal bagi gangguan psikologi yang lebih parah. Mengapa orang boleh stres? Penyebab utamanya biasanya adalah kerana seorang tidak memiliki keyakinan terhadap Zat yang Maha Kuasa. Seorang muslim yang stres biasanya disebabkan kerana orang tersebut tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah dan agamanya. Hal ini menyebabkan seseorang menjadi galau dan akhirnya mengalami tekanan batin dan mental.
Apa hubungannya stres dan solat? Solat boleh menjadi ubat stres, dan orang yang melalaikan solat akan mudah mengalami stres. Berikut ini akan dibahas secara lebih detail mengenai dua hal tersebut:
1. Solat menjadi ubat stres
Kita mengalami stres? Inilah ubat yang paling baik, yakni solat. Bila kita sudah cukup rutin menjalankan solat namun tetap juga mengalami stres, maka barangkali ibadah solat sunnah kita masih kurang, baik dari segi kualiti dan kuantitinya. Melalui kualiti dan kuantiti solat yang baik, ketenangan akan dicapai dan stres perlahan-lahan akan mampu diatasi. Di dalam Al Quran disebutkan bahwa tidak akan dicapai suatu ketenangan batin kecuali hanya dengan mengingat Allah. Maka solat merupakan saat kita berhadapan dengan Allah. Orang yang mampu khusyuk dalam solatnya akan mampu mendapatkan ketenangan batin, terhindar dari berbagai penyakit psikologi seperti stres. Orang yang mudah stres biasanya adalah orang yang tidak mempunyai keyakinan yang kuat terhadap Allah dan ajaran agamanya. Maka tak perlu susah hati mencari psikologi terkenal untuk menyembuhkan penyakit stres yang dialami seseorang, cukup dengan melakukan terapi solat secara istiqamah, stres dan tekanan mental lainnya akan boleh diatasi secara perlahan-lahan. Amalan lainnya yang juga boleh membantu penyakit stres diantaranya adalah memperbanyak zikir, tilawah Al Quran, qiyamullail, puasa dan lain sebagainya.

2. Orang yang tidak solat akan mudah stress
Stres dan solat juga memiliki timbal balik sebab akibat. Orang yang rajin solat akan memiliki ketenangan yang lebih sedikit dan tidak mengalami stres dibandingkan dengan mereka yang tidak solat. Demikian pula orang yang tidak solat, akan sangat mudah mengalami kegalauan hati, keresahan hidup dan stres yang boleh menyerang psikologinya. Bila kita hari ini yang tidak mau solat, maka bersiaplah mengalami stres dalam hidup. Stres tidak hanya akan berupa gangguan psikologi mirip orang gila, namun keresahan hati, kegalauan dan ketidak tentraman hidup akan dirasakan oleh mereka yang tidak solat. Solat menjadi pembeza antara seorang muslim dengan yang bukan muslim. Umat Islam memiliki pengubatan psikologi yang sangat mujarab, yakni solat. Solat tak hanya mampu menjadi ubat penyakit stres, namun juga memiliki khasiat mengubati berbagai penyakit lainnya seperti penyakit diabetes, darah tinggi, serta berbagai penyakit perut berbahaya.

Solat yang biasanya sangat efektif menyembuhkan aneka penyakit tersebut adalah solat di malam hari atau yang biasa diistilahkan dengan qiyamullail. Bangun di malam hari untuk menjalankan berbagai rutin ibadah, termasuk di dalamnya ibadah solat. Stres dan solat menjadi dua hal yang saling berhubungan. Bila kita termasuk orang yang mudah stres dalam hidup, maka jadilah orang yang selalu memperbaiki kualiti solat, baik dari segi jumlah maupun kekhusuyukan.
Jadi ajaran Islam telah mendahului peemuan modern dalam mengungkapkan fenomena di atas untuk kemudian menyarankan suatu pengurusan kesihatan tubuh yang indah, yakni dengan menganjurkan setiap individu untuk boleh bangun melakukan solat tahajud pada 1/3 malam terakhir dan dilanjutkan dengan solat subuh. Diriwayatkan Ali, Rasulullah SAW bersabda, ” Dalam syurga terdapat suatu ruangan yang dari luar boleh dilihat dalamnya dan dari dalam boleh dilihat luarnya”. Lalu seorang Arab bertanya.” Diperuntukkan untuk siapakah tempat itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, ” Bagi siapa saja yang memiliki ucapan yang baik, memberikan makan kepada orang yang memerlukan, konsisten melaksanakan puasa dan melaksanakan solat demi mengharapkan redha-Nya ketika orang lain sedang tertidur.” (HR Ahmad)

Dan fahamkah sekarang kalian, salah satu tambahan kalimat dalam azan solat subuh: “Ash-shalaatu Khairun minan naum” Melakukan solat subuh tepat waktu” adalah lebih baik daripada tidur Semoga ini bermanfaat dan menambah khasanah kita semua (khususnya saya sendiri) serta menambah keimanan kita

Wednesday, October 23, 2013

Menangis dan Bukan Ditangisi

Perhatikan keadaan manusia di sekeliling kita, pasti kita terjumpa mereka yang menangis. Kenapa mereka menangis? Ada yang menangis kerana pasukan bola yang dicintai kalah dengan pasukan lain. Ada yang menangis kerana kononnya dikecewakan oleh kekasih yang dicintainya. Ada juga mungkin yang menangis ketika melihat anak-anaknya atau ibu bapanya yang tercinta melakukan perkara-perkara salah dan tak ikut syariat. Ada yang menangis kerana mendapat memberikan sumbangan atau menerima penganugerahan yang sangat dicintai dan yang paling sayu bila orang yang disayangi pergi menyahut panggilan Illahi
Jadi, kalau kita perhatikan semula semua kes yang disebutkan satu per satu tadi, terlalu banyak sebab kenapa seseorang itu menangis. Cuma, daripada kita sibuk membicarakan tentang masalah orang lain 'kenapa mereka menangis'. Adalah lebih baik jika kita tanyakan pada diri kita sendiri, "Kenapa kita menangis?" Adakah tangisan kita itu merupakan tangisan yang memadamkan api neraka dan akhirnya membawa kita ke syurga, atau sebenarnya tangisan itu ialah tangisan-tangisan murahan yang mengheret kita ke neraka. Tanyakan pada diri kita sekarang. Kenapa?

Bibir tersenyum...hati menangis... Menangis dan sedih bukanlah bererti kita hilang harapan. Jauh sekali untuk menjadikan kita putus asa dengan rahmat Allah. Sesekali menangis.... hati kita akan bangkit sedar bahawa kita hanyalah hambaNya yang lemah dan kerdil.. Sesekali menangis, jiwa kita dididik dengan indahnya sabar dan redha.. Sesekali menangis, percayalah, bukan Allah tidak tahu betapa hancur dan luluhnya hati kita menanggung kecewa dan keperitan, tetapi Dia mahu kita rapat padaNya, lantaran hati-hati sebeginilah yang lebih lunak untuk diujiNya..

Hakikatnya kita sekarang terlalu sukar untuk menangis, betul? Sekurang-kurangnya kita pasti lebih banyak ketawa daripada menangis. Bagaimana kita mahu menangis sedangkan di dalam hati kita penuh dengan berkeinginan kepada dunia. Kekayaan harta, kecantikan rupa, kemasyhuran nama dan kemewahan benda, semua ini telah menjauhkan kita dari merasa perlunya menangis. Nabi kita Muhammad SAW banyak sekali menangis. Sahabat-sahabat baginda juga demikian. Pengikut-pengkut mereka yang sedikit terkemudian juga serupa. Namun perbuatan menangis pada zaman ini sudah menerima sudut pkitang yang berbeza. Atau sekurang-kurangnya sudut penerimaannya yang berbeza. Kita masih bertanya mengapa perlu menangis?
Rasulullah SAW telah bersabda, “Bahawa tidak akan masuk neraka orang menangis kerana takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya.” (Maksudnya hampir mustahil kerana susu tidak akan kembali ke tempat asalnya).

Ada 3 perkara yang boleh menyebabkan kita menangis bagi orang yang beriman iaitu:-

1. Nikmat Kehidupan Sempurna Yang Telah Diberikan Oleh Allah SWT; Kita tentu akan merasa insaf jika kita fikirkan dengan kehidupan yang sempurna yang telah diberikan oleh Allah kepada kita jika dibandingkan dengan penderitaan yang dihadapi oleh golongan manusia yang lain di dunia ini yang berdepan dengan isu kelaparan, bencana alam dan sebagainya.

2. Bila Memikirkan Kehidupan Di Alam Kubur. Kehidupan dan suasana di alam kubur tidaklah sehebat kehidupan kita di dunia iaitu mungkin kita mempunyai rumah yang luas dan besar serta disinari cahaya lampu yang terang benderang, mempunyai sanak saudara atau rakan-rakan yang sering menemani kita atau harta yang mengunung. Tetapi di alam kubur; tempat tinggal kita ruangnya sempit dan suasana yang gelap gelita, tiada lampu yang menerangi kita. Kita hanya ditemani oleh cacing dan mungkin binatang berbisa dan tiada harta kemewahan yang menemani kita. Dan suasana ini kekal sehingga kita dibangkit semula pada hari kiamat. Bagaimana hidup pada malam pertama di alam kubur?, Mampukah kita menjawab soalan bocor yang akan ditanyakan oleh Malaikat Munkar dan Nankir ; hanya amalan kita di dunia yang akan membantu kita menjawab soalan yang telah kita ketahui di dunia lagi. Kehidupan malam pertama di alam kubur tidaklah semanis kehidupan malam pertama di dunia iaitu selepas kita bernikah.

3. Bila Memikirkan Nasib Kita Di Padang Mashyar Nanti. Tentu kita akan menangis bila segala amalan baik kita yang telah kita buat di dunia diberi kepada orang yang kita umpat, yang kita caci dan hina. Dan dosa-dosa yang dibuat oleh orang yang kita umpat dan caci itu diberikan kepada kita. Sia-sia sahaja amalan baik dan pahala yang telah kita perolehi jika kita suka mengumpat, memburukkan serta mencaci seseorang kerana kita akan perolehi sebaliknya.
Kata Ibnu Qayyim - 10 Jenis Tangis
1) Menangis kerana kasih sayang & kelembutan hati.
2) Menangis kerana rasa takut.
3) Menangis kerana cinta.
4) Menangis kerana gembira.
5) Menangis kerana menghadapi penderitaan.
6) Menangis kerana terlalu sedih.
7) Menangis kerana terasa hina dan lemah.
8) Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.
9) Menangis kerana mengikut-ikut orang menangis.
10) Menangis orang munafik - pura-pura menangis.

"..dan bahawasanya DIA lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (AnNajm : 43) Jadi, Allah lah yang menciptakan ketawa dan tangis, serta menciptakan sebab tercetusnya. Banyak air mata telah mengalir di dunia ini. Sumber nya dari mata mengalir ke pipi terus jatuh ke bumi. Mata itu kecil namun ia tidak pernah kering ia berlaku setiap hari tanpa putus-putus. Sepertilah sungai yang mengalir ke laut tidak pernah berhenti?.kalaulah air mata itu di tampung banjirlah dunia ini.

Tangis tercela atau terpuji ? Ada tangisan yang sangat di cela umpamanya meratapi mayat dengan meraung dan memukul-mukul dada atau merobek-robek pakaian. Ada pula tangisan sangat-sangat di puji dan di tuntut iaitu tangisan kerana menginsafi dosa-dosa yang silam atau tangis kerana takut akan azab dan siksa Allah.
Tangisan dapat memadamkan api Neraka "Rasulullah SAW bersabda : Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan terkotori oleh debu kehinaan, apabila seorang daripada suatu kaum menangis, maka kaum itu akan di rahmati. Tidaklah ada sesuatupun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka."

Air mata taubat Nabi Ada AS Beliau menangis selama 300 tahun tanpa mendonggak ke langit tersangat takut dan hibanya terhadap dosa yang telah ia lakukan.Dia bersujud di atas gunung dan air matanya mengalir di jurang Serandip. Dari air matanya itulah Allah telah menumbuhkan pohon kayu manis dan pohon bunga cengkih.Beberapa ekor burung telah meminum akan air mata Adam lalu berkata, "Manis sungguh air ini." Nabi Adam terdengar lalu menyangka burung itu mempersendakannya lalu ia memperhebatkan tangisannya. Lalu Allah mendengar dan menerima taubat Adam dan mewahyukan, "Hai Adam sesungguhnya belum saya pernah menciptakan air lebih lazat daripada air mata taubat mu!."

Air mata yang tiada di tuntut, janganlah menangis kalau tak tercapai cita-cita bukan kah Tuhan yang telah menentukannya.
- Janganlah menangis nonton filem hindustan itu kan cuma lakonan.
- Janganlah menangis kerana cinta tak berbalas mungkin dia bukanlah jodoh yang telah Tuhan tetapkan.
- Janganlah menangis jika gagal dalam peperiksaan mungkin kita kurang membuat persediaan.
- Jangan menangis kalau wang kita hilang di jalanan sebab mungkin kita kurang bersedekah buat amalan.
- Janganlah menangis kalau tidak dinaikkan pangkat yakin lah, rezeki itu adalah pemberian Tuhan.

Dari itu, simpanlah air mata-air mata tangisan itu semua buat bekalan untuk menginsafi di atas segala kecuaian yang telah melkita diri, segala dosa-dosa yang berupa bintik-bintik hitam yang telah mengkelamkan hati hingga sukar untuk menerima hidayah dari Allah SWT. Seru lah air mata itu dari persembunyiannya di balik kelopak mata agar ia menitis membasahi dan mencuci hati agar ia putih kembali dan juga semoga ia dapat melebur dosa-dosa dan moga-moga akan mendapat ampunanNya jua.
Junjungan Mulia bersabda "Ada 2 biji mata yang tak tersentuh api neraka, mata yang menangis di waktu malam hari kerana takut kepada Allah SWT dan 2 biji mata yang menjaga pasukan fisabillah di waktu malam." "Di antara 7 golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah dihari qiamat"??seseorang yang berzikir bersendirian lalu mengenang tentang kebesaran Allah SWT lalu bercucuran air matanya." "Jika tubuh seseorang hamba gementar kerana takut kepada Allah, maka berguguran lah dosa-dosanya bak gugurnya dedaunan dari pepohonan kering."

Berkata Salman Al Faarisi RA, saya di buat menangis atas 3 perkara jua :
1) Berpisah dengan Rasulullah SAW dan para sahabat-sahabat.
2) Ketakutan seorang yang perkasa tatkala melihat malaikat Israil datang mencabut nyawanya.
3) Saya tidak tahu sama ada saya akan di perintahkan untuk ke syurga atau neraka.

Air mata tanda rahmat Tuhan, Rasulullah SAW bersabda : Jagalah mayat ketika kematiannya & perhatikanlah 3 perkara.
1) Apabila dahi nya berpeluh.
2) Airmatanya berlinang.
3) Hidungnya keluar cecair seperti hingus.

Kerana hal hal tersebut menandakan rahmat Allah SWT untuk si mayat.(riwayat dari Salman al Faarisi)

Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara :
"Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan, Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu, Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu, dan dosa-dosa yang silam di sulami dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki mu."
Berikut adalah 7 manfaat menangis untuk kesihatan kita:

1. Membantu penglihatan - Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang boleh membuat penglihatan menjadi kabur.

2. Membunuh bakteria - Tak perlu ubat titik mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteria. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 peratus bakteria bakteria yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat tempat yang mengandungi bakteria, hanya dalam 5 minit.

3. Meningkatkan mood - Seseorang yang menangis boleh menurunkan paras stress kerana dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan hasil dari menangis kerana emosi mengandungi 24 peratus protein albumin yang berguna dalam meregulasi-kan sistem metabolisme tubuh jika nak dibandingkan dengan air mata yang dihasilkan daripada iritasi mata.

4. Mengeluarkan racun - Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa kajian tentang air mata dan menemukan bahawa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosi ternyata mengandungi racun. Tapi jangan salah anggap, kerana keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahawa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui mata.

5. Mengurangkan stress - Bagaimana menangis boleh mengurangkan stress eh? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stress yang terdapat dalam tubuh ddikenali sebagai endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Selain menurunkan level stress, air mata juga membantu melawan penyakit penyakit yang disebabkan oleh stress seperti tekanan darah tinggi.

6. Membangun komuniti - Selain baik untuk kesihatan fizikal, menangis juga boleh membantu seseorang membangunkan sesebuah komuniti. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan sahabat atau seseorang yang boleh memberikan sokongan, dan hal ini boleh meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi seseorang.

7. Melegakan perasaan - Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun kita rasa bagai didera pelbagai macam masalah dan dugaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Setelah menangis, sistem badan seperti otak dan jantung akan menjadi lancar. Oleh itu, menangis akan membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. Keluarkanlah masalah di fikiran kita dengan menangis. Pasti lepas tu kita akan merasa sangat lega.
Jangan menangis bila kita hilang keseronokan dunia. Ingatlah tangisan terindah itu apabila butir-butir airmata mengalir hangat di pipi lantaran terasa diri kita begitu kerdil di sisi Allah dan begitu berdosanya kita di sisi Allah. Jika kita soal pada hati kita yang paling dalam. Berapa banyakkah dosa kita? Sikitkah? Banyakkah? Terhitungkah? Allahu Rabbi… Semoga Allah sentiasa mengampuni dosa-dosa kita serta menggerakkan hati-hati kita supaya sentiasa bertaubat kepadaNya agar diri kita tidak tenggelam dengan dosa-dosa yang menggelapkan hati lalu memadam nur hidayah yang diidami.. Sama-sama kita renungi diri kita ini lebih-lebih lagi yang menulis ini dan sahabat-sahabat yang dikasihi. InsyaAllah, semoga Allah redha ke atas kita semua.

Tuesday, October 22, 2013

Menjadi Insan Yang Baik

# Memulakan memberi salam apabila bertemu.
Motivasi: Memberi salam terlebih dahulu tanda merendah diri seseorang kepada Allah. Allah sangat cinta pada hamba yang tawaduk.
# Memanggil nama sahabat dengan nama yang disukainya sama ada di depan atau di belakangnya.
Motivasi: Kita juga suka orang menyebut nama yang kita senangi sama ada di depan maupun di belakang kita. Jadi lakukan perkara yang sama pada kawan kita.

# Menumpukan perhatian tatkala sahabat bercakap serta elakkan memotong cakapnya.
Motivasi: Allah suka kepada seseorang yang fokus dan mengambil berat terhadap orang lain.

# Menyampaikan pujian orang terhadap sahabat. Jika kita sembunyikan bererti kita sebenarnya menyimpan rasa dendam dan iri hati.
Motivasi: Allah suka kepada seseorang yang ikhlas dalam persahabatan. Menyampaikan pujian di sini bertujuan menggalakkan sahabat kita konsisten menunaikan perkara yang baik. Bukan bertujuan membodek.

# Tidak menceritakan kejian dan celaan orang terhadap sahabat. Ini untuk mengelakkan rasa kurang senang dan tercetusnya krisis.
Motivasi: Allah suka seseorang yang mengelakkan perkara yang menggusarkan hati sahabatnya.

# Memberi pertolongan kepada sahabat yang memerlukannya tanpa menunggu dia memintanya. Kalau dia memohon bantuan, wajib kita bantu setakat termampu.
Motivasi: Allah menolong seseorang selagimana dia menolong sesama insan dalam kebaikan.
# Mengutamakan keperluan dan kepentingan sahabat dari kepentingan diri.
Motivasi: Allah mengasihi seseorang yang mampu mendahulukan keperluan orang lain mengatasi dirinya sendiri. Allah sebaik-baik pemberi rezeki. Apa yang kita berikan akan diganti dengan yang lebih baik.

# Memandang dan membuat anggapan positif terhadap sikap sahabat. Elakkan prejudis pada mereka.
Motivasi: Secara tidak disedari, orang yang suka bersangka buruk pada orang lain telah menghukum di atas perkara yang tidak diketahui dengan jelas. Allah membantu seseorang yang suka bersangka baik dengan orang lain.

# Memberi nasihat terhadap kesalahan dan kelalaiannya. Jika melihat kawan kita mulai lalai atau melakukan kesalahan, tegur dan beri nasihat secara rahsia.
Motivasi: Umpama kita tersalah jalan mahu menuju ke suatu tempat. Kemudian rakan kita menegur kita. Pastinya kita suka dan berterima kasih kepadanya. Kita juga suka kalau kesalahan kita tidak diperbesarkan dan ditegur tanpa diketahui orang lain. Ia menunjukkan maruah kita dihargai.

# Sentiasa memaafkan kesalahan sahabat kita. Bila melihat dia lakukan kesalahan, tidak ditempelak seperti kata pepatah, ‘memulangkan paku buah keras’.
Motivasi: ‘Memulangkan paku buah keras’ bererti kita mendendaminya. Apakah kita ikhlas bersahabat dengannya selama ini? Allah bersama orang yang ikhlas.
# Sekiranya dia minta maaf, terima saja apa alasan yang diberikan tidak kira benar atau tidak.
Motivasi: Serahkan sahaja perkara yang tidak diketahui kepada Allah. Lagi pula, Allah tidak akan bertanya pada kita apakah kawan kita berbohong atau tidak. Yang pasti, Allah akan tanya kita apakah kita telah memaafkan sahabat yang telah meminta maaf.

# Tidak mengulang tayang kesalahan atau keburukannya yang pernah dilakukan pada kita.
Motivasi: Apakah kita suka kalau sahabat kita mengungkit kesalahan kita yang lalu sedangkan kita sudah menginsafinya.

# Elakkan berkelahi pada perkara remeh temeh. Apatah lagi mengeluarkan kata-kata kesat.
Motivasi: Perkelahian pertama di dunia ialah antara dua anak Adam iaitu Qabil dan Habil. Ia dicetuskan oleh Iblis yang memusuhi manusia hingga kiamat. Justeru ingatlah, apabila kita berbalah tanpa didasari kebenaran, sebenarnya kita menurut jejak-jejak Iblis.

# Menyembunyikan segala rahsia sahabat dan tidak menceritakan kepada orang lain walau kepada pasangan (suami/isteri) kita sendiri.
Motivasi: Allah menyembunyikan rahsia kita selagi kita menjaga rahsia sesama kita.

# Tidak mendesak atau memaksanya sehingga dia rasa terbeban dengan permintaan kita itu.
Motivasi: Apakah kita suka didesak atau dipaksa melakukan atau menunaikan sesuatu?

# Menjiwai apa yang dirasakannya sama ada senang atau susah. Gembira dengan perkara yang menggembirakannya dan bersedih dengan sesuatu yang menyedihkannya.
Motivasi: Apakah yang kita rasa bila kita sedang gembira, sahabat kita mengerut-ngerutkan mukanya? Apakah yang kita rasa bila kita bersedih, kawan kita bergelak ketawa di hadapan kita?

# Memberi hadiah sempena hari lahir sahabat atau kerana apa sahaja yang bersesuaian.
Motivasi: Allah cinta kepada orang yang bermurah hati.

# Sentiasa memupuk kasih sayang dengannya hingga akhir hayat.
Motivasi: Allah cinta kepada orang yang saling berkasih sayang keranaNya. Justeru Allah menegaskan bahawa salah satu dari dua doa yang tidak dimakbulkan ialah doa supaya diputuskan silaturrahim. Memelihara silaturrahim serta mengekalkannya juga dapat memanjangkan umur.

# Mengucapkan terima kasih di atas kebaikan sahabat terhadap kita.
Motivasi: Allah berjanji kalau kita sentiasa berterima kasih dengan nikmat yang diperolehi sama ada pada manusia atau kepadaNya, maka Dia akan tambahkan lagi nikmat tersebut. Ini janji Allah. Nescaya ditepati.
# Sentiasa mendoakannya. Doakan selalu sahabat-sahabat kita ketika dia masih hidup atau setelah dia meninggal dunia.
Motivasi: Para malaikat akan selalu mendoakan kita selagimana kita mendoakan kebaikan buat sahabat-sahabat kita.

# Menziarahi sahabat tatkala dia sakit atau ditimpa bencana.
Motivasi: Allah suka kepada hamba yang mengambil berat hal orang lain.

# Mengiringi sahabat ke pintu ketika dia hendak pulang setelah menziarahi kita.
Motivasi: Sikap ini menandakan kita menghargai kunjungan sahabat. Sahabat kita pula merasa dirinya dihormati dan dihargai. Kesannya ia mampu menambahkan kasih sayang sedia ada. 


Lakukan semua perkara di atas kerana cintakan Allah. Apa yang telah kita amalkan, sama-samalah kita berusaha untuk konsisten dengannya. Mana yang kurang, sama-sama kita perbaikinya. Insya Allah, persahabatan kita berkekalan dengan limpahan barakah dariNya.

Saturday, October 19, 2013

Sukarnya Berperang Dengan Nafsu

Sabda Rasulullah SAW: “Kita baru balik dari peperangan kecil kepada peperangan yang maha besar.” Para Sahabat bertanya: “Peperangan apakah itu ya Rasulullah?” Jawab baginda: “Perang melawan nafsu.” (Riwayat Al Baihaqi). Melawan nafsu (mujahadah) ini memang susah. Rasulullah ibaratkan lebih susah daripada berdepan dengan peperangan senjata. Betapa sulitnya nafsu itu hendak dikesan dan tersembunyi pula. Sebab itu sesetengah orang tidak dapat mengesannya. Sesetengahnya lagi tidak pernah ambil tahu adanya perkara batin ini. Jadi dia tidak pernah berfikir untuk berperang dengan nafsu sendiri. Golongan ini merasa hairan bila diajak melawan hawa nafsu. Kata mereka, “Di mana susahnya hendak melawan nafsu?”
“Betulkah nafsu itu sulit untuk diperangi?”
“Nafsu itu tidak ada apa-apa. Saya tidak ada masalah dengan nafsu saya.”
“Pelik! Mengapa orang kata nafsu itu sangat jahat? Sulit untuk ditundukkan? Ia perlu diperangi? Aku tak faham!”
Untuk golongan ini, agar mudah memahaminya kita cuba buat perbandingan. Nafsu yang jahat itu kita ibaratkan pencuri, perompak dan penyamun. Jadi mencuri, merompak dan menyamun itu memang profesyen mereka. Mereka tidak rasa susah dengan kerja mencuri, merompak atau menyamun sebab kerja-kerja itu memang kerja mereka. Merekalah yang selalu mengganggu-gugat keamanan orang, mencuri, kidnap, pecah rumah, rampas barang orang, larikan anak gadis orang, mengancam nyawa orang, membunuh dan lain-lain lagi. Oleh kerana itu kerjanya, dia tidak terasa susah dan sulit dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. Tetapi yang rasa susahnya ialah orang yang kena curi. Yang rasa terganggu-gugat adalah orang yang kena rompak. Yang rasa huru-haranya adalah orang yang kena samun. Betapa azabnya mereka menanggung. Hidup dalam ketakutan. Rasa hilang keselamatan. Rasa hilang bahagia sebab harta hilang, rumah musnah, duit habis dikebas hingga jadi papa kedana. Anak isteri dilarikan dan nyawa terancam. Hati susah yang amat sangat. Hilang ketenangan. Makan tidak kenyang, tidur tidak lena. Segala kerja terganggu hingga haru-biru masyarakat. Tidak aman negara. Polis dan orang ramai turut sama susah, terganggu dan terancam. Disusahkan, diganggu dan diancam oleh perompak-perompak dan lanun-lanun tadi.

Membendung perompak dan lanun-lanun ini bukannya mudah. Satu kerja yang payah dan sulit. Hendak memusnahkan semua sekali tidak mungkin sebab perompak-perompak ini selalunya bekerja di waktu malam, dalam gelap pekat, di waktu orang sedang tidur nyenyak dan di waktu orang sedang sibuk dan asyik. Dia bekerja bukan terang-terangan tetapi secara senyap-senyap dan berhati-hati. Kerjanya tangkas, cekap dan pakar. Selepas kerja, terus hilang lesap. Dia pandai menyembunyikan diri dengan menyamar macam orang biasa. Hingga manusia susah hendak mengesan dan menangkapnya. Hanya polis yang cekap dan pintar, yang dibantu dengan alatan canggih sahaja yang dapat mengesannya dan sekaligus berjaya menangkapnya. Itulah kerja perompak dan lanun-lanun yang menjadikan semua orang pening, risau, terganggu, tergugat dan huru-hara.

Jadi orang yang terganggu ini akan berdepan dengan tiga kesusahan iaitu:
a. Susah kerana gangguan mereka.
b. Susah hendak mengesan siapakah yang mengganggu itu kerana mereka tidak isytiharkan diri.
c. Susah hendak melawan dan memusnahkan pengganggu tadi.
Tetapi perompak-perompak dan lanun-lanun tadi relaks saja. Mereka tidak rasa terganggu atau hilang ketenangan sebab mereka yang mengganggu. Bagi orang yang senyap-senyap bekerjasama dengan perompak-perompak dan lanun-lanun tadi, mana terasa susah. Dia juga tidak susah macam tidak susahnya perompak-perompak tadi. Orang yang beri laluan, orang yang jadi spy dan beri kerjasama dengan perompak-perompak tadi pun tidak rasa susah dan tergugat. Begitulah tamsilannya nafsu kita yang jahat ini. Jika seseorang itu sudah jadi pengikut nafsu yang jahat itu, dia pun senang hati dengan perbuatan jahatnya. Mana terasa susah lagi kerana telah sama-sama jadi geng jahat. Yang terasa kejahatannya itu ialah orang yang diganggu. Bagi orang yang tidak mahu tunduk dengan kejahatan nafsu dan ingin memeranginya, tentulah dia terasa susah, amat terseksa dan letih untuk memusuhi nafsunya. Kalau tidak benar-benar tekad dan tabah, ia akan kalah dan menyerah sahaja.

Orang yang terasa betapa susahnya melawan nafsu akan berdepan dengan tiga kesusahan iaitu:
a. Susah hendak mengesan nafsu yang abstrak, yang maknawiyah, yang terlalu halus hingga terpaksa mempelajarinya.
b. Bila sudah tahu, kehendak-kehendak hati nuraninya pula terpaksa bertarung dengan kehendak-kehendak nafsunya. Amat susah pula untuk tidak mengikut kehendak-kehendak nafsu.
c. Susah hendak mujahadah terhadap nafsu kerana terpaksa membuat bermacam-macam latihan yang mencabar.
Di sini didatangkan beberapa contoh sebagai bukti susahnya berperang atau bertarung dengan nafsu iaitu:
1. Kalau ada orang mengata, menghina, mengumpat, maki hamun di depan atau di belakang kita, bagaimanakah sikap kita? Bolehkah hati kita rasa senang dan tenang? Mudahkah kita tahan hati kita yang sedang gelojak marah itu? Bolehkah kita diamkan sahaja tanpa sakit hati atau susah hati atau berdendam. Bolehkah kita ucapkan “Assalaamualaikum,” dan tinggalkan mereka dengan senyum manis? Mampukah kita memaafkannya? Tentu tidak mudah. Hati kita tentu sakit dan menderita. Apatah lagi hendak berbuat baik dengan orang yang berbuat jahat terhadap kita seperti kehendak Rasulullah SAW: “Berbuatlah baik pada orang yang berbuat jahat pada kamu.”

2. Mudahkah kita memaafkan orang yang telah bersalah pada kita? Mungkin telah menghina atau berlaku kasar dengan menengking-nengking kita. Tentu tidak mudah, susah dan pahit. Kerana hati kita sudah dilukakannya selama ini kecuali kita lawan nafsu kita itu.

3. Kita diuji Allah dengan bermacam-macam ujian seperti hidup miskin. Kita sudah berusaha tetapi tidak juga kaya. Kita ingin pandai. Setelah berusaha, kita tidak juga cerdik. Kita gagal peperiksaan. Masyarakat tidak peduli. Dicemuh pula kerana kemiskinan dan tidak ada sijil tinggi. Mudahkah kita tanamkan jiwa besar di waktu itu sehingga kita boleh berdikari dan tidak pedulikan kata-kata mereka itu? Apakah di waktu itu kita boleh menahan perasaan daripada keluhkesah hingga boleh menyerahkan pada takdir? Bolehkah redha dan baik sangka dengan Allah? Hati atau nafsu mana mahu menerima hakikat di sebalik kejadian itu ada pahala yang menunggu?

4. Kita lihat ada orang susah, menderita dan melarat. Mungkin terasa simpati untuk membantu memberi duit padanya. Ini mungkin mudah dan rasa mulia dilakukan kerana orang kata kita baik dan pemurah. Disanjung dan dipuji pula. Tetapi untuk duduk setaraf bersama-sama mereka dan menghiburkan hati mereka, tentu susah. Mampukah kita bergaul dengan mereka? Tidur baring dan makan minum bersama mereka? Bermesra-mesra dengan mereka? Memberi salam mendahului mereka? Tentu tidak mudah. Nafsu terasa hina dan malu. Lebih-lebih lagi kalau kita ada kedudukan, tentu nafsu rasa jatuh wibawanya.
5. Kita ada kelulusan pengajian Islam, mungkin B.A, M.A. atau PhD. Kita tahu bekerja atas tiket ijazah satu perkara yang hina dan keji dalam Islam. Sebab Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa menuntut sesuatu dari ilmu ini yang dikehendaki dengannya wajah Allah untuk mendapatkan sedikit dari mata benda dunia, pasti masuk Neraka.” (Riwayat Ibnu Asakir). Sedangkan peluang ada. Terbuka bila-bila masa sahaja. Kelulusan yang kita miliki membolehkan kita menjawat jawatan tinggi dengan gaji dan elaun yang lumayan. Ada pangkat, ada nama, disebut dan disanjung orang. Mungkin jadi mufti, kadhi atau ketua pengarah jabatan Islam. Apakah kita akan tolak tawaran tersebut dengan alasan ingin mencari pekerjaan yang lebih halal seperti berniaga, bertani atau berternak? Tentulah akan berperang dengan nafsu sendiri. Senangkah untuk lepaskan peluang ini? Tentu payah. Nafsu akan terlonjak-lonjak berkehendakkan jawatan dan kedudukan dengan kelulusan agama tadi. Nafsu akan rasa rugi dan bodoh bila menolak peluang merebut kemewahan dunia itu.

6. Kita ada jawatan penting. Ada kuasa untuk luluskan projek-projek untuk kemajuan rakyat. Rakyat memohon dan merayu pada kita. Kita tunaikan. Adakalanya projek yang diminta kita luluskan segera, disogoknya ratusan ribu atau berjuta-juta ringgit atau diumpan dengan perempuan-perempuan cantik serta macam-macam tawaran istimewa lagi. Apakah mudah kita menolak tawaran-tawaran istimewa ini? Tentu payah. Nafsu akan mendorong dan membisik-bisikkan supaya peluang keemasan itu jangan dilepaskan. Inilah yang ditunggu-tunggu selama ini. Kawan-kawan yang setaraf sudah lama merasa. Tentu nafsu tidak mahu kalah. Hendak ditolak, orang lain pun buat. Nyatalah sulitnya melawan nafsu ini.

7. Kita seorang peniaga. Bersama-sama kita ada peniaga-peniaga lain yang berniaga bersebelahan dengan kita. Perniagaannya sangat maju dan berjaya sedangkan kita sebaliknya, tidak maju dan hampir bangkrap. Apakah mudah untuk menahan nafsu supaya sabar dan redha dengan takdir serta tidak berlaku hasad dengki dengan peniaga yang berjiran dengan kita tadi. Tentu tidak mudah!

8. Kita sebagai petani, sama-sama berkebun dengan jiran kita. Kebunnya menjadi dan subur. Sedangkan kebun kita tidak menjadi dan tidak subur. Hasilnya juga kurang. Pendapatan kita jauh kurangnya berbanding dengan kawan kita tadi yang sudah jadi kaya-raya dengan jualan hasil kebunnya. Apakah mudah kita redha dengan keputusan Allah itu? Apakah boleh kita membendung nafsu kita supaya tidak hasad dengki dengan jiran kita itu. Tentu sulit!

9. Kita seorang pendakwah. Kita berdepan dengan pendakwah bebas atau pendakwah dari jemaah lain atau sama-sama berdakwah dalam sebuah jemaah. Kita dapati orang itu lebih diterima oleh orang ramai dan disanjung-sanjung. Ada pengikut pula. Sedangkan dakwah kita tidak diterima orang. Bahkan dihina-hina pula. Kita tidak ada pengikut sedangkan kita ada kelulusan tinggi dari universiti oversea atau kita adalah pendakwah rasmi. Mudahkah kita terima hakikat ini? Apakah kita sanggup mengangkat tangan mendoakan kejayaannya? Kemudian memberi sokongan moral dan material pada orang itu? Sebab melalui tangannya orang boleh terima Islam. Bahkan mampukah hati kita berkata: “Tak apalah kerana ada orang yang sedar melalui orang itu.”. Tentu tidak mudah. Nafsu selalunya hasad dengki bila melihat orang lain berjaya. Bahkan bertindak menyebarkan fitnah dan menjatuhkan orang itu. Kalau kita ada kuasa, kita akan cuba menyekatnya dengan alasan orang itu tidak ada tauliah. 

10. Seorang isteri yang dipoligamikan. Suami memberi kasih sayang yang lebih pada isteri-isteri yang lain. Diistimewakannya pula. Dibawa ke mana-mana. Segala permintaannya dilayan mesra sedangkan diri kita tidak. Mudahkah untuk kita bersabar dan redha dengan suami itu. Mudahkah kita bermuka manis dengan suami? Senangkah untuk tidak berdendam dengan suami dan madu kita itu? Bahkan mendoakan keselamatan dan kejayaan untuk mereka? Tidak mudah! Walaupun kita tahu betapa besarnya ganjaran yang Allah kurniakan di Akhirat kelak disebabkan tolak ansur kesabaran kita itu, nafsu tetap terasa berat. Begitulah sulitnya melawan nafsu ini.

11. Kita duduk sekampung atau satu pejabat dengan kawan kita. Sama-sama jatuh cinta dengan seorang perempuan cantik jelita. Masing-masing berusaha menawan dan menambat hati perempuan itu. Bersaing memberikan hadiah-hadiah istimewa, mengharapkan perempuan itu membalas cinta kita. Didapati cinta kita tidak berbalas. Bertepuk sebelah tangan. Sama-sama pergi meminang. Pinangan kita ditolak tetapi pinangan kawan kita itu diterima. Bagaimana hati kita pada waktu itu? Hati tentu hancur berkecai dan remuk-redam. Dirasakan hilang dunia ini dari pandangan. Di waktu itu mampukah kita membendung nafsu supaya jangan gilakan perempuan itu lagi? Tetap seperti biasa, berbuat baik pada perempuan itu? Mampukah untuk tidak berdendam dengan kawan sepejabat kita tadi? Bolehkah hati kita menerima takdir itu dengan tenang, tanpa keluh-kesah kerana redha dengan takdir Allah? Tentu payah.

12. Sebagai bos pejabat, di bawah kita ada kerani, pekerja-pekerja, pemandu, tukang kebun, tukang sapu dan lain-lain lagi. Mampukah kita bergaul mesra dengan mereka? Mampukah kita memberi kasih sayang pada mereka? Makan minum serta tidur baring dengan mereka? Apakah boleh kita membantu mereka bila mereka perlukan bantuan? Adakah senang kita memberi nasihat baik-baik dengan penuh kasih sayang, bukan marah-marah? Adakah nafsu tidak terasa tercabar untuk buat itu semua? Apakah nafsu tidak terasa jatuh taraf sebagai seorang ketua. Tentulah nafsu rasa tercabar. Nafsu rasa jatuh taraf sebagai seorang ketua. Nafsu akan rasa tuan, rasa superman. Kesalahan perlu ditegur dengan marah-marah baru orang-orang bawahan takut. Nafsu rasa puas kalau dapat tengking dan herdik-herdik, cerca dan hina-hina orang bawahan. Begitulah jahatnya nafsu yang hendak dilawan itu.

13. Kita berdepan dengan isteri yang buat salah. Mudahkah kita nasihatkan isteri dengan baik dan penuh kasih sayang? Atau isteri, bila dapati suami bersalah, mudahkah untuk memaafkannya? Tegur dengan baik. Diingatkan dengan kasih sayang? Bukan dengan marah-marah dan mengaraharah? Mudahkah untuk berakhlak mulia ini? Tentu payah.

14. Seorang ibu ayah yang berdepan dengan kerenah anak-anak yang memeningkan kepala. Mudahkah untuk bersabar dengan mereka itu? Tidak mudah. Selalunya nafsu akan hilang pertimbangan dengan kenakalan mereka. Terpekikpekik, terjerit-jerit dan anak-anak jadi mangsanya. Atau ibu ayah yang bersalah pada anak-anaknya, mudahkah untuk anak-anak memaafkannya? Dan berdiam diri tidak menjawab kata-kata kesat mereka? Senangkah untuk taat arahan mereka? Nafsu selalunya mendorong kita untuk melawan cakap ibu ayah kita, tidak mentaatinya, menyakiti dan menderhakai mereka.
15. Kalau kita sebagai pemimpin berdepan dengan rakyat yang menegur kita, apakah kita dapat menerima teguran dengan sebaik-baik dan berlapang dada? Kalau teguran itu baik, apakah kita ucapkan terima kasih kerana dia sudah selamatkan kita di dunia dan Akhirat? Ertinya selamat daripada Neraka. Selalunya rakyat yang begitu akan diancam atau ditekan. Dikatakan cuba mengancam keamanan negara, hendak rebut kuasa atau hendak gulingkan kerajaan.

Begitulah nafsu kita. Betapa susahnya berperang dengan nafsu itu terbukti daripada salah satu pengalaman kita tadi. Berperang dengan musuh memanglah azab. Untuk mengikut kata nafsu memang mudah kerana kita sudah jadikan musuh sebagai kawan. Untuk jadikan nafsu itu sebagai tuhan, itulah paling mudah. Tidak terasa apa-apa susahnya kerana nafsu sudah menjadi tempat kita meletakkan cinta. Apabila nafsu sudah dijadikan cinta kita, memanglah seronok untuk kita tunduk dengannya. Diajak ke mana-mana pun senang kita ikut dan kita taati. Ini sudah pun diberitahu Allah dalam firman-Nya: “Apakah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsu itu tuhannya?” (Al Furqan: 43). Tunduk dengan cinta agung memanglah mudah. Macamlah apabila kita sayangkan isteri maka untuk mengikut cakapnya memanglah mudah. Cuba kalau isteri itu sudah dibenci dan dimusuhi. Apakah mudah diikut cakapnya? Tentu payah. Jadi walaupun kita susah memerangi nafsu ini tetapi kita usahakan juga tanpa jemu-jemu. Kita tahu memerangi nafsu inilah yang paling Allah suka. Oleh kerana ia dianggap jihad akbar (peperangan yang besar) maka kita teruskan juga. Kita yakin Allah membantu.

Kalau hati kita jahat, Allah tidak akan bantu kita. Segala kerja-kerja kita terbengkalai dan tersangkut. Tidak selesai. Itulah hukuman Allah di dunia di atas kecuaian kita bermujahadah itu. Sepanjang hidup kita berada dalam dosa. Dosa batin yang tidak kita sedari. Oleh itu mari kita bersihkan dosa batin kita ini. Mari kita terus bermujahadah yakni berperang dan bertarung dengan nafsu kita sendiri sehinggalah akhir hayat kita. Barulah dikatakan wira sejati. Seperti sabda Rasulullah SAW: “Siapakah yang dianggap wira itu?” Kata Sahabat: “Mereka yang tidak dapat dikalahkan (dalam peperangan).” Nabi menjawab: “(Orang yang dianggap wira itu) ialah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” (Riwayat Ibnu Atsir). Allah SWT juga ada berjanji: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman).” (Al A’la: 14). Firman Allah SWT: “Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (Asy Syams: 10)


Ehsan USAHA TAQWA