1.
Dari Utsman RA bersabda Rasulullah SAW, “Sebaik-baik kamu adalah orang yang
belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi,
Nasa’i, Ibnu Majah).
2.
Dari Abu Sa’id RA bersabda Rasulullah SAW, “Rab Tabaraka wa Ta’ala berfirman,
‘Barangsiapa disibukkan oleh Al-Quran dari berdzikir dan memohon kepada-Ku,
maka Aku memberinya sesuatu yang lebih baik dari apa yang diberikan kepada
orang yang memohon kepada-Ku. Dan keutamaan Kalamullah di atas perkataan
lainnya seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (HR. Tirmidzi, Darami,
Baihaqi).
3.
Dari Uqbah bin Amir RA Ia berkata, “Rasulullah SAW. Keluar, dan menemui kami di
Suffah. Beliau bersabda, “Siapakah diantara kalian yang suka pergi setiap pagi
hari ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang dengan membawa dua ekor unta
betina yang besar punuknya tanpa berbuat dosa ataupun memutuskan
silahturrahmi?” Maka kami menjawab, “Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.”
Sabda Beliau, “Mengapa salah seorang darimu tidak pergi pagi hari ke masjid,
lalu belajar atau membaca dua ayat Al-Qur’an, (padahal) itu lebih baik baginya
daripada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta betina,
empat ayat lebih baik daripada empat ekor unta betina, dan seterusnya sejumlah
ayat yang dibaca mendapatkan sejumlah unta yang sama.” (HR. Muslim, Abu Dawud).
4.
Dari ‘Aisyah R.Ha. Rasulullah SAW. bersabda, “Orang yang ahli dalam Al-Qur’an
akan bersama para malaikat pencatat yang mulia lagi benar. dan orang yang
terbata-bata membaca Al-Qur’an serta bersusah payah (mempelajarinya), maka
baginya pahala dua kali.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
5.
Dari Ibnu Umar RA Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak dibenarkan hasad (iri hati),
kecuali terhadap dua orang, Sesorang yang dikurniai Allah (kemampuan
menghafal/membaca) Al-Qur’an, lalu ia membacanya malam dan siang. Dan seseorang
yang dikurniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya malam dan siang.” (HR.
Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i).
6.
Dari Abu Musa RA Rasulullah SAW. Bersabda, “Perumpamaan orang mukmin yang
membaca Al-Qur’an, seperti utrujjah (limau manis), baunya harum. Rasanya pun
enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an, seperti kurma,
tidak harum tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca
Al-Qur’an, seperti bunga raihan, baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan
perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an, seperti buah pare,
tidak berbau dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Tirmidzi).
7.
Dari Umar bin Khattab RA bersabda Rasulullah SAW., “Sesungguhnya Allah SWT.
Mengangkat darjat beberapa kaum dengan Al-Qur’an ini dan merendahkan yang
lainnya dengannya pula.” (HR. Muslim).
8.
Dari Abdurrahman RA dari Nabi SAW., “Tiga hal yang akan berada di bawah ‘Arsyi
Ilahi pada hari Kiamat: (1) Al-Qur’an yang akan membela seorang hamba Allah,
dia memiliki zahir dan batin, (2) Amanah, (3) Silaturrahmi, yang akan berseru,
“Ingat, barangsiapa menghubungkan aku, maka Allah akan menghubunginya. Dan
barangsiapa memutuskanku, maka Allah akan memutuskannya.” (Syarhus Sunah).
9.
Dari Abdullah bin Umar RA Rasulullah SAW. Bersabda, “Akan dikatakan kepada ahli
Al-Qur’an (pada hari Kiamat), “Bacalah dan teruslah naik, bacalah dengan tertil
seperti kamu membacanya ketika di dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah di akhir
ayat yang kamu baca.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, dan
Ibnu Hibban). Menurut Tirmidzi hadis ini Hasan Sahih.
10.
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Pada hari Kiamat akan datang
seseorang yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Lalu Al-Qur’an berkata, ‘Ya Rabb,
berilah ia perhiasaan’. Maka Allah-pun memakaikannya perhiasan kemuliaan.
Al-Qur’an berkata, ‘Ya Rabb, tambahlah baginya’, maka Allah-pun memberinya
mahkota kemuliaan. Al-Qur’an berkata, ‘Ya Rabb, redhailah ia’, maka Allah-pun
meredhainya. Kemudian dikatakanlah padanya, ‘Bacalah dan teruslah naik’,
sehingga akan bertambahlah baginya kebaikan dari setiap ayat yang ia baca.”
(HR. Tirmidzi). Tirmidzi menilai hadits ini Hasan. Diriwayatkan pula oleh Ibnu
Khuzaimah dan Al Hakim. Menurut Al Hakim, sanadnya Sahih. Hadits Hasan
11.
Dari Ibnu Mas’ud RA bersabda Rasulullah SAW., “Barangsiapa membaca satu huruf
dari kitab Allah, maka baginya satu Hasanah (kebaikan). Dan satu Hasanah itu
sama dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengtakan bahwa alif laam miim
satu huruf tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR.
Tirmidzi).
12.
Dari Sahl bin Mu’adz Al-Juhani RA Rasulullah SAW. Bersabda, “Barangsiapa membaca
Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang
tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya akan lebih indah
daripada cahaya matahari di rumah-rumah di dunia ini. Maka apa perkiraanmu
mengenai orang yang beramal dengannya?” (HR. Ahmad, Abu Dawud).
13.
Dari Uqbah bin Amir RA Aku mendengar Rasulullah SAW. Bersabda, “Seandainya
Al-Qur’an dijadikan di dalam kulit, lalu kulit itu dicampakkan ke dalam api,
niscaya ia tidak akan terbakar.” (HR. Darami).
14.
Dari Ali RA Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan menghafalnya
dan menghalalkan apa yang dihalalkan Al-Qur’an, dan mengharamkan apa yang
diharamkan-Nya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam syurga dan menjaminnya
untuk memberi syafaat kepada sepuluh orang keluarganya yang wajib neraka
baginya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi).
15.
Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW. Bersabda , “Belajarlah Al-Qur’an dan
bacalah ia. Sesungguhnya perumpamaan Al-Qur’an bagi orang yang mempelajarinya,
lalu membacanya dan mengamalkannya, adalah seperti sebuah mangkuk terbuka yang
penuh dengan kasturi. Baunya semerbak menyebar ke seluruh tempat. Dan
perumpamaan orang yang belajar Al-Qur’an tetapi tidur sedangkan Al-Quran berada
dalam hatinya. Adalah seperti mangkuk yang penuh dengan kasturi, tetapi
mulutnya tertutup.” (HR. Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).
16.
Dari Ibnu Abbas RA bersabda Rasulullah SAW., “Seseorang yang di dalam hatinya
tidak ada satu pun dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang kosong.” (HR.
Tirmidzi).
17.
Dari ‘Aisyah r.ha. sesungguhnya Nabi SAW. Bersabda, “Bacaan Al-Qur’an di dalam solat
lebih baik daripada bacaan Al-Qur’an di luar solat. Bacaan Al-Qur’an di luar solat
lebih baik daripada membaca tasbih dan takbir. Membaca tasbih lebih baik
daripada sedekah. Sedekah lebih baik daripada puasa. Dan puasa adalah perisai
dari Api Neraka.” (HR. Baihaqi).
18.
Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW. Bersabda, “Sukakah seseorang diantara
kalian jika pulang ke rumahnya lalu ia dapatkan tiga ekor unta betina hamil dan
gemuk?” Kami menjawab, “Tentu.” Beliau bersabda, “Tiga ayat Al-Qur’an yang
dibaca oleh salah seorang dari kalian dalam solatnya lebih baik baginya
daripada tiga ekor unta hamil dan gemuk.” (HR. Muslim).
19.
Dari Utsman bin Abdullah bin Ats-Tsaqafi RA Dari kakeknya berkata, Rasulullah SAW.
Bersabda, “Bacaan Al-Qur’an seseorang tanpa melihat mushaf
adalah seribu darjat, dan bacaannya dengan melihat mushaf akan dilipatgandakan
sampai dua ribu darjat.” (HR. Baihaqi).
20.
Dari Ibnu Umar RA Rasulullah SAW. Bersabda, “Sesungguhnya hati ini berkarat,
sebagaimana besi berkarat jika terkena air.” Tanya sahabat, “Ya Rasulullah, apa
pembersihnya?” Sabda Beliau, “Banyak mengingat maut dan membaca Al-Qur’an.”
(HR. Baihaqi).
21.
Dari ‘Aisyah r.ha. Rasulullah SAW. Bersabda, “Sesungguhnya setiap kaum memiliki
kemulian yang mereka bangga-banggakan. Sesungguhnya kebanggaan umatku dan
kemuliaannya ialah Al-Qur’an.” (HR. Abu Nuaim).
22.
Dari Abu Dzar RA Ia berkata, “Ya Rasulullah, berilah aku wasiat.” Beliau SAW.
Bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya takwa adalah pangkal
semua urusan.” Aku berkata, “Ya Rasulullah, tambahkan lagi nasihat untukku.”
Beliau bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, kerana ia adalah nur bagimu di bumi dan
simpanan bagimu di langit.” (HR. Ibnu Hibban).
23.
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “Tidak berkumpul suatu
kaum dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah,
saling mengajarkannya sesama mereka, kecuali rahmat menyirami mereka, para
malaikat akan mengerumuni mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di
kalangan malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim, Abu Dawud).
24.
Dari Abu Dzar RA bersabda Rasulullah SAW., “Sesungguhnya kalian tidak akan
kembali kepada Allah dengan membawa sesuatu yang lebih utama selain membawa apa
yang keluar dari-Nya, yakni Al-Qur’an.” (HR. Hakim, Abu Dawud).
25.
Dari Anas RA Rasulullah SAW. bersabda,“Sesungguhnya Allah SWT. Memiliki
keluarga diantara manusia.” Mereka bertanya, “Siapakah mereka itu, ya
Rasulullah?” Sabda beliau, “Ahli Al-Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan
orang-orang istimewa-Nya.” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, Hakim, Ahmad). Sanadnya Sahih.
26.
Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW. Bersabda, “Allah tidak pernah mendengar
apapun dengan perhatian sebagimana Dia mendengarkan seorang Nabi yang melagukan
Al-Qur’an.” (HR. Bukhari, Muslim).
27.
Dari Fudhalah bin Ubaid RA bersabda Rasulullah SAW, “Allah SWT. Lebih
memperhatikan para pembaca Al-Qur’an daripada seorang tuan yang mendengarkan
nyanyian hamba wanitanya.” (HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Hakim).
28.
Dari Ubaidah Al-Mulaiki RA Rasulullah SAW. Bersabda, “Wahai ahli Al-Qur’an,
jangan jadikan Al-Qur’an sebagai bantal, dan bacalah dengan sungguh-sungguh
pada ketika siang dan malam, sebarkanlah ia, dan bacalah ia dengan suara yang
merdu. Renungkanlah isinya agar kamu beruntung, dan janganlah kamu meminta
disegerakan upahnya (di dunia). Kerana sesungguhnya ia memiliki ganjaran (di
akhirat).” (HR. Baihaqi).
29.
Dari Watsilah RA Rasulullah SAW. Bersabda, “Aku diberi sab’at Thuwal (surat
panjang) sebagai ganti Taurat, Mi’in sebagai ganti Zabur, Matsani (surat-surat
yang berisi kurang sedikit dari seratus ayat) sebagai ganti Injil, dan Mufashshal
sebagai anugerah istimewa bagiku.” (HR. Ahmad).
30.
Dari Abi Sa’id Al-Khudri RA ia berkata, “Pernah suatu ketika aku duduk dengan
sekumpulan Muhajirin yang lemah. Dan sungguh sebahagian diantara mereka
menutupi dirinya dengan sebahagian yang lainnya supaya tidak terlihat auratnya,
sedang seorang Qari membacakan (Al-Qur’an) kepada kami. Tiba-tiba datang
Rasulullah SAW. lalu berdiri di antara kami. Ketika Rasulullah SAW. berdiri dan
Qari itupun diam, beliau memberi salam dan bersabda, “Apa yang sedang kamu
lakukan?” Kami menjawab, “Kami sedang mendengarkan bacaan kitab Allah.” Sabda
beliau, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan sebahagian umatku
orang-orang yang aku diperintahkan agar bersabar diri bersama mereka.” Abu
Sa’id RA berkata, “Kemudian beliau duduk di tengah untuk mengatur kami. Beliau
mengisyaratkan dengan tangannya agar kami melingkar, dan wajah-wajah kami
tertuju padanya. Beliau bersabda, “Bergembiralah, wahai Muhajirin yang miskin,
(kalian akan mendapatkan) cahaya yang sempurna pada hari Kiamat. Kalian akan
masuk syurga setengah hari lebih awal daripada orang-orang kaya, sedang
setengah hari (akhirat) sama dengan lima ratus tahun.” (HR. Abu Dawud).
31.
Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa mendengarkan satu
ayat dari kitab Allah, akan dicatat baginya satu kebaikan yang digandakan. Dan
barangsiapa membacanya, maka baginya Nur pada hari Kiamat.” (HR. Ahmad).
32.
Dari Uqbah bin Amr RA Rasulullah SAW. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an
dengan suara keras adalah seperti orang yang bersedekah secara terang-terangan,
dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan suara perlahan adalah seperti orang
yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i,
dan Hakim).
33.
Dari Abu Umamah RA dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda,
“Bacalah Al-Qur’an, kerana sesungguhnya Al-Qur’an akan datang pada hari Kiamat
sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang senantiasa membacanya.”
(HR.Muslim).
34.
Dari Jabir RA Rasulullah SAW. bersabda, “Al-Qur’an adalah pemberi syafaat yang
syafaatnya diterima, dan sebagai penuntut yang tuntutannya di benarkan.
Barangsiapa menjadikan Al-Qur’an di depannya, maka ia akan menuntunnya ke syurga
dan barangsiapa menjadikan Al-Qur’an di belakangnya maka ia akan
mencampakkannya ke Neraka.” (HR. Ibnu Hibban, Hakim). Hadits Sahih.
35.
Dari Abdullah bin Amr RA Rasulullah SAW. bersabda, “Shaum dan Al-Qur’an akan
memberi syafaat bagi hamba yang mengerjakannya. Shaum akan berkata, “Wahai
Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan minum pada siang hari, maka
terimalah syafaatku untuknya. Al-Qur’an pun berkata, “Wahai Rabbku, aku telah
menghalanginya tidur pada malam hari, maka terimalah syafaatku untuknya, maka
kedua syafaat tersebut diterima.” (HR. Ahmad, Thabrani, Ibnu Abu Dunya dan Al
Hakim). Menurut Al Hakim hadits ini Sahih sesuai syarat Muslim.
36.
Dari Sai’d bin Sulaim RA Rasulullah SAW. bersabda, “Tiada penolong yang lebih
utama darjatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan Nabi,
bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (HR. Abdul Malik bin Habib –
Syarah Ihya).
37.
Dari Abdullah bin Amr RA Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa membaca
Al-Qur’an, maka ia telah menyimpan ilmu keNabian diantara kedua lambungnya,
sekalipun wahyu tidak diturunkan kepadanya. Tidak pantas bagi seorang hafizh
Al-Qur’an memarahi orang yang pemarah dan bertindak bodoh terhadap orang bodoh,
sedangkan Al-Qur’an berada di dalam dadanya.” (HR. Al Hakim).
38.
Dari Ibnu Umar RA Rasulullah SAW. bersabda, “Tiga orang yang tidak merasa takut
pada hari yang penuh dengan ketakutan dan mereka tidak akan dihisab, mereka
berada di atas tumpukan kasturi hingga selesai hisab atas semua manusia: (1)
Pembaca Al-Qur’an semata-mata kerana Allah SWT. kemudian ia mengimami suatu
kaum dan mereka menyenanginya. (2) Da’i yang mengajak solat semata-mata kerana
Allah SWT. (3) Seseorang yang menjaga hubungan baik antara dia dengan tuannya
juga dengan bawahannya.” (HR. Thabrani).
39.
Dari Abu Dzar RA Rasulullah SAW. bersabda, “Wahai Abu Dzar, sungguh kamu pergi pada
pagi hari lalu mempelajari satu ayat dari kitabullah, adalah lebih baik bagimu
daripada kamu solat seratus rakaat. Dan sesungguhnya kamu pergi pada pagi hari
dan mempelajari satu bab dari ilmu, baik diamalkan ataupun tidak, itu lebih
baik daripada solat seribu rakaat.” (HR. Ibnu Majah).
40.
Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa membaca sepuluh
ayat pada malam hari, maka ia tidak akan ditulis sebagai orang-orang yang
lalai.” (HR. Al Hakim). Beliau (Al Hakim) berkata, “Hadits ini Sahih sesuai
syarat Muslim.
41.
Dari Fadhalah bin ‘Ubaid dan Tamim Ad-Dari r.huma. dari Nabi SAW. beliau
bersabda, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat pada malam hari, ia akan
mendapatkan satu qinthar. Satu qinthar tersebut lebih baik daripada dunia dan
seisinya.” (HR. Thabrani).
42.
Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa menjaga solat
fardhu, maka tidak akan digolongkan sebagai orang-orang lalai. Dan barangsiapa
membaca seratus ayat pada malam hari, maka akan dicatat sebagai orang yang
taat,” (HR. Ibnu Khuzaimah, Al-Hakim). menurut Al Hakim hadits ini Sahih sesuai
syarat Imam Bukhari Muslim.
43.
Dari Tamim berkata, Nabi SAW. bersabda, “Siapa yang membaca seratus ayat pada
suatu malam, maka dicatat untuknya bagaikan bangun solat semalam.” (HR. Ahmad).
44.
Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW. beliau bersabda, “Barangsiapa solat di
malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat ke dalam
golongan orang-orang yang lalai. Barangsiapa solat di malam hari dengan membaca
dua ratus ayat, maka ia akan tercatat sebagai orang-orang yang ikhlas dalam solat.”
(HR. Ibnu Khuzaimah, Al Hakim). Hadits Hasan.
45.
Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa, “Tiap-tiap orang yang membaca Al Qur’an
dalam solat, akan mendapatkan pahala lima puluh kebajikan tiap-tiap huruf yang
diucapkannya, membaca Al Qur’an di luar solat dengan berwudhu, pahalanya dua
puluh lima kali kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkannya dan membaca Al
Qur’an di luar solat dengan tidak berwudhu pahalanya sepuluh kebajikan bagi
tiap-tiap huruf yang diucapkannya” (Ihya).
46.
Dari Ibnu Abbas RA sesungguhnya seorang lelaki bertanya, “Ya Rasulullah, amalan
apakah yang paling utama?” Jawab Beliau SAW., “Al-Haal Al-Murtahilu?” Ia
bertanya lagi, “Ya Rasulullah SAW., apa itu Al-Haal Al-Murtahilu.” Sabda
Beliau, “Pembaca Al-Qur’an yang membaca dari awal hingga akhir dan dari akhir
ke awal lagi, dan setiap selesai, ia memulai lagi.” (HR. Tirmidzi).
47.
Ketika Nabi SAW. membaca Qul a’udzu birabbiinnas (Surat An-Naas), beliau akan
terus membacanya dari surat Al Baqarah sampai ayat muflihuun. Lalu beliau akan
membaca doa Khatmil-Qur’an. (HR. Darami – Syarah Ihya, Al-Itqan).
48.
Amer bin Syua’ib berkata, “Jika seorang telah mengkhatamkan Al Qur’an, maka
dibacakan doa oleh enam puluh ribu malaikat ketika khatam itu.” (R. Addailami).
49.
Dari Anas RA Rasulullah SAW. bersabda, “Hendaklah kamu beri Nur (cahaya) rumah
tanggamu dengan solat dan dengan membaca Al Qur’an!” (HR. Baihaqi).
50.
Dari Anas RA Rasulullah SAW. memerintahkan, “Perbanyaklah membaca Al Qur’an di
rumahmu, sesungguhnya di dalam rumah yang tak ada orang membaca Al Qur’an, akan
sedikit sekali dijumpai kebaikan di rumah itu, dan akan banyak sekali
kejahatan, serta penghuninya selalu merasa sempit dan susah.” (HR. Daru
Quthni).
51.
Ibnu Mas’ud RA meriwayatkan dari Nabi SAW., “Rumah kosong ialah rumah yang di
dalamnya Al Qur’an tidak dibaca.” (Keutamaan Amal).
52.
Basith RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda, “Rumah-rumah yang di dalamnya
Al Qur’an dibaca akan tampak bersinar oleh ahli-ahli langit sebagaimana
bintang-bintang tampak bersinar oleh ahli bumi.” (HR. Ibnu Hibban dan yang
lainnya).
53.
Dari Anas RA Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa mengajarkan anaknya membaca
Al Qur’an, maka dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan
diampuni. Dan barangsiapa mengajarkan anaknya sehingga menjadi hafizh Al
Qur’an, maka pada hari Kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya
seperti cahaya bulan purnama, dan ia akan berkata kepada anaknya, ‘Mulailah
membaca Al Qur’an.’ Ketika anaknya mulai membaca satu ayat Al Qur’an, maka
ayahnya dinaikan satu darjat, hingga terus bertambah tinggi sampai tamat
bacaannya.” (HR. Thabrani).
54.
Dari ‘Aisyah R.Ha. Rasulullah SAW. bersabda, “Orang yang membaca Al Qur’an,
lagi pula ia mahir, kelak mendapat tempat dalam syurga bersama-sama dengan
Rasul-Rasul yang mulia lagi baik, dan orang yang membaca Al Qur’an tetapi tidak
mahir, membacanya tertegun-tegun dan tampak agak berat lidahnya, ia akan
mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim).
55.
Anas bin Malik RA ketika ditanya tentang bacaan Nabi SAW., ia menjawab “Bahwa
Rasulullah SAW., jika membaca dengan tertil, memanjangkan mad “Bismillah,
Arrahman dan Arrahiim.” (Tafsir Ibnu Katsir).
56.
Ibnu Abbas RA berkata, “Aku lebih suka membaca surat Al Baqarah dan Ali ‘Imran
dengan tertil daripada kubaca seluruh Al Qur’an dengan cara terburu-buru dan
cepat-cepat.” (Al Qur’an dan Terjemahnya-Dep Agama).
57.
Umu Salamah RA ketika ditanya tentang bacaan Rasulullah SAW. ia menjawab “Bahwa
Rasulullah SAW., jika membaca tiap ayat berhenti. Bismillahirrahmanirrahiim.
Alhamdu lillahi rabbil ‘aalamin. Maa likiyaumiddin. Rasulullah SAW. juga
menganjurkan bila membaca Al Qur’an hendaklah memerdukan suaranya. “Hiasilah Al
Qur’an dengan suaramu. Bukan dari golonganku siapa yang tidak memerdukan
suaranya dalam membaca Al Qur’an.” (Tafsir Ibnu Katsir). Dalam riwayat lain
“Rasulullah SAW. menunaikan semua harakatnya, fat-hah, dhammah, dan kasrah
dibaca dengan sangat jelas.” (Keutamaan Amal).
58.
Rasulullah SAW. telah bersabda, “Hendaklah kamu sekalian hiasi Al Qur’an itu
dengan suaramu yang merdu!” (Al Qur’an dan Terjemahnya-Dep Agama).
59.
Dari Abu Hurairah RA bahwa dia mengatakan, Rasulullah SAW. pernah bersabda,
“Tiadalah keizinan Allah untuk mengerjakan sesuatu yang dapat menyamai izin-Nya
kepada Nabi SAW. untuk melagukan bacaan Qur’an.” (HR. Bukhari).
60.
Dari Abu Hurairah RA katanya, bersabda Rasulullah SAW, “Tidaklah sesuatu
mendapat perhatian penuh dari Allah, sepenuh perhatian-Nya kepada irama yang
nyaring dari pembaca Qur’an, terutama jika irama itu dari seorang Nabi yang
baik suara” (HR. Muslim).
61.
Dari Abu Hurairah RA kudengar Rasulullah SAW., bersabda, “Tiada sesuatu yang
sangat di senangi oleh Allah, dari pada suara merdu dan keras bacaan Al
Qur’an.” (HR. Bukhari Muslim).
62.
Orang yang paling baik suaranya dalam membaca Al Qur’an yaitu bila engkau
dengarkan bacaannya, engkau mengira dia orang yang takut kepada Allah” (HR.
Thabrani, Darimi, Abu Nu’aim, Ibnu mubarak, Ibnu Nashr, Adh-Dhiya). Dengan
sanad Sahih.
63.
Manusia yang paling bagus qir-ahnya ialah orang yang membaca Qur’an dengan rasa
susah sebab makna kalimah-kalimahnya Al Qur’an.” (HR. Thabrani).
64.
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW. pernah bersabda, “Aku telah
meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang tidak akan sesat kamu dengan
keduanya, yaitu, Kitab Allah dan Sunnahku, dan kedua-duanya tidak akan berpisah
sehingga kedua-duanya datang kepadku –kelak- ditelaga.” (HR. Al Hakim). Hadits
Hasan
65.
Pada suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat Rasulullah yang bernama
Ibnu Mas’ud RA meminta nasihat, katanya, “Wahai Ibnu Mas’ud, berilah nasihat
yang dapat dijadikan ubat bagi jiwaku yang sedang sakit. Dalam beberapa hari
ini aku merasa tidak tenteram, jiwaku gelisah dan fikiranku kusut, makan tak
enak tidur pun tak nyenyak.” Maka Ibnu Mas’ud menasihatinya, katanya, “Kalau penyakit
itu yang menimpamu maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu tempat
orang membaca Al Qur’an, engkau baca Al Qur’an atau engkau dengar baik-baik
orang yang membacanya, atau engkau pergi ke Majlis Pengajian yang mengingatkan
hati kepada Allah, atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau
berkhalwat menyembah Allah, umpama di waktu tengah malam buta, di saat orang
sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan solat malam, meminta dan
memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraman fikiran dan kemurnian hati.
Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, engkau minta kepada
Allah, agar diberi-Nya hati yang lain, sebab hati yang kamu pakai itu, bukan
lagi hatimu.” Setelah orang itu kembali ke rumahnya, diamalkannyalah nasihat
Ibnu Mas’ud RA itu. Dia pergi mengambil wudhu kemudian diambilnya Al Qur’an,
terus dia baca dengan hati yang khusyuk. Selesai membaca Al Qur’an, berubahlah
kembali jiwanya, menjadi jiwa yang tenang dan tenteram, fikirannya jernih,
kegelisahannya hilang sama sekali. (Al Qur’an dan Terjemahnya-Dep Agama).
66.
Dari Abdullah bin Amru RA dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW. bersabda,
“Barangsiapa solat malam dengan membaca sebanyak sepuluh ayat, maka ia tidak
dicatat sebagai orang-orang yang lalai. Barangsiapa solat dengan membaca
sebanyak seratus ayat, maka ia akan dicatat ke dalam golongan orang-orang yang
bertakwa. Barangsiapa solat dengan membaca seribu ayat, maka ia akan tercatat
ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan pahala yang sangat banyak
(Muqantharrah).” (HR. Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban). Hadits Hasan.
67.
Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa di antara kalian solat di malam hari,
hendaklah dia mengeraskan bacaannya, kerana malaikat akan solat dan
mendengarakan bacaannya. Dan jin yang mu’min yang berada di angkasa dan
tetangganya yang ada bersamanya di dalam rumahnya, juga akan melakukan solat
dengan solatnya dan mendengarkana bacaannya, dan bahwa jin yang fasik dan setan
yang terkutuk akan terusir dengan kerasnya bacaannya dari rumahnya dan
rumah-rumah yang berada di sekitarnya.” (HR. Al Bazzar).
68.
Dari Abu Hurairah, “Apabila seorang laki-laki bangun di waktu malam kemudian
membangunkan isterinya dan solat bersama 2 rakaat, maka kedua orang itu di
catat sebagai orang-orang yang banyak berdzikir pada Allah di dalam Al Qur’an.
(HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu hibban, Hakim dalam kitab Sahihnya). Hadits Sahih.
69.
Dari Syaddad bin Aus RA ia berkata, Rasulullah SAW. Bersabda, “Jika seorang
Muslim beranjak tidur, kemudian membaca salah satu surat dari Kitabullah, maka
Allah akan menugaskan satu malaikat (Untuk menjaganya). Sehingga tidak ada
sesuatu yang akan mengganggu boleh mendekatinya sampai ia bangun bila saja.”
(HR. Tirmidzi, Ahmad). Dengan perawi-perawi yang Sahih.
70.
Dari Abu Hurairah RA “Apabila kamu telah menyerahkan zakat hartamu maka kamu
telah menyelesaikan apa yang menjadi kewajiban mu. Kamu sudah tidak termasuk
golongan orang-orang yang di sebut di dalam Al Qur’an : ‘Orang-orang yang
menggudangi emas dan perak dan tidak mau mengeluarkan harta itu di dalam
sabillilah, maka hendaknya kamu beri tahu adanya siksa yang pedih baginya’.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim). Hadits Sahih.
71.
Dari Al Barra’ bin Azib RA dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW. bersabda,
“Apabila engkau ingin tidur, maka berwudhulah terlebih dahulu sebagaimana
engkau wudhu ketika ingin solat, kemudian berbaringlah dengan posisi miring ke
kanan dan berdoalah dengan mengatakan, ‘Ya Allah, aku serahkan diriku
kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku
hadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, dan aku serahkan
punggungku keapada-Mu dengan penuh harap akan pahala-Mu dan takut akan
siksa-Mu. Tiada tempat berlindung dan meminta pertolongan kecuali kepada-Mu.
Aku beriman kepada kitab yang telah Engkau turunkan dan kepada Nabi yang telah
Engkau utus’. Jadi jika kamu membacanya dan kamu meninggal pada malam itu, maka
kamu akan meninggal dalam keadaan fitrah (suci). Namun jika kamu diperkenankan
hidup kembali, maka kamu akan memulai pagimu dengan baik. Jadikanlah doa
tersebut sebagai akhir dari apa yang engkau ucapkan.” Al Barra’ berkata,
“Akupun mengulangi doa tersebut di hadapan Nabi SAW. dan ketika aku telah
sampai pada kalimat, ‘Aku beriman kepada kitab yang telah Engkau turunkan dan’,
aku berkata, ‘Rasul Engkau’, Rasulullah SAW. bersabda, ‘Tidak, -tetapi
katakanlah- kepada Nabi yang telah Engkau utus’.” (HR. Bukhari, Muslim).
72.
Abu Hurairah RA memberitakan, bahwa dia mendengar Rasulullah SAW. bersabda., “Solat
berjama’ah lebih utama daripada solat sendiri-sendiri dua puluh lima kali
lipat. Para malaikat malam dan para malaikat siang berkumpul bersama ketika solat
Fajar. Kemudian Abu Hurairah berkata, “Jika kamu suka, bacalah ayat Al Qur’an,
sesungguhnya bacaan waktu Fajar disaksikan oleh para malaikat.” (HR. Bukhari).
73.
Dari Abu Hurairah RA di dalam salah satu riwayatnya mengatakan, bahwa pada
suatu ketika Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya saudaramu, Abdullah bin
Rawahah tidak pernah berkata kotor, “Disamping kita Rasulullah membaca Kitab,
di kala fajar yang dikenal terbit bersinar, kita lihat petunjuk sesudah buta,
kita yakin perkataannya benar, pada malam hari beliau tidur hanya sebentar,
ketika orang musyrik tidur nyenyak.” (HR. Bukhari).
74.
Dari Ali RA bahwa Rasulullah memerintahkan bersiwak, beliau bersabda,
“Sesungguhnya jika seorang hamba bersiwak kemudian ia melaksanakan solat, maka
malaikat akan berdiri di belakangnya untuk mendengar bacaannya. Tiap kali ia
membaca ayat, malaikat akan mendekat kepadanya hingga malaikat itupun
mendekatkan mulutnya dengan mulut orang itu. Jadi tidak satupun ayat Al Qur’an
yang keluar dari mulutnya kecuali akan berada di dalam perut malaikat. Oleh kerana
itu, sucikanlah mulut-mulut kalian untuk membaca Al Qur’an.” (HR. Al Bazzar). Hadits
Hasan.
75.
Dari Ka’ab Akhbar RA “Benteng bagi orang-orang beriman (dari setan) ada tiga
yaitu, Masjid merupakan benteng, Dzikrullah merupakan benteng, dan membaca Al
Qur’an merupakan benteng.” (R. Ibnu Hajar).
76.
Dari Abu Said Al Khudri RA berkata, Rasulullah SAW. bersabda, “Di ucapkan bagi
penghafal Al Qur’an apabila telah masuk syurga, “Bacalah dan naiklah” lalu ia
membaca dan naik setiap ayat satu darjat, sehingga ia membaca akhir ayat yang di
hafalnya.” (HR. Ibnu Majah).
77.
Rasulullah SAW. bersabda, “Pelajarilah Kitabullah, tentukanlah jadual
membacanya, tekunlah, dan lagukanlah bacaanya. Demi Allah yang menggenggam
jiwaku, sesungguhnya hafalan Al Qur’an lebih cepat terlepas dari dirimu dibandingkan
dengan unta yang terlepas dari tali penambatnya.” (HR. Ahmad, Darimi). Dengan
sanad Sahih.
78.
Sa’d bin Ubadah RA berkata, “Tiada seorang yang belajar Al Qur’an kemudian
melupakannya, melainkan ia akan menghadap pada Allah pada hari Kiamat berpenyakit
judzam (kusta).” (R. Abu Dawud).
79.
Dari Sa’d bin ‘Ubadah RA ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa
membaca Al-Qur’an kemudian melupakannya, pastilah kelak pada hari Kiamat akan bertemu
Allah dalam keadaan kudung.” (HR. Abu Dawud).
80.
Diriwayatkan dari Abdullah RA dia berkata, Nabi SAW. pernah bersabda, “Ucapan
seseorang yang paling jelek adalah, ‘Aku lupa ayat tertentu dari Al-Qur’an’,
tetapi sebenarnya dia itu dibuat lupa oleh Allah. Biasakanlah membaca Al-Qur’an
agar tidak menghilangkan hafalan, kerana hilangnya hafalan Al-Qur’an dari hati
penghafalnya lebih cepat dari pada lepasnya onta yang diikat.” (HR. Bukhari).
81.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA dia berkata, Rasulullah SAW. pernah
bersabda, “Sungguh jelek ucapan seseorang, ‘Saya lupa ayat begini dan begini,’
sebenarnya dia itu dibuat lupa. Seringkanlah membaca Al-Qur’an (untuk menjaga
hafalan), kerana hilangnya hafalan Al-Qur’an dari dada lebih cepat dari pada
lepasnya hewan yang dilepas talinya.” (HR. Bukhari, Muslim).
82.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari RA Rasulullah SAW. bersabda, “Berhati-hatilah dengan
Al-Qur’an. Demi Dzat yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya, Al-Qur’an itu
lebih cepat keluar dari hati daripada unta yang terlepas dari ikatannya.” (HR.
Bukhari, Muslim).
83.
Abu Umar RA berkata, Rasulullah SAW. bersabda, “Perumpamaan orang yang ahli
Qur’an seakan-akan unta yang terhambat, kalau senantiasa diawasi oleh yang
empunya, ia tetap tertambat dan kalau dibiarkannya ia akan hilang.” (HR.
Muslim).
84.
Dari Anas RA berkata Rasulullah SAW. bersabda,”Telah diperlihatkan padaku semua
pahala-pahala amal ummatku, sehingga kotoran yang dikeluarkan dari masjid, juga
telah ditunjukkan padaku dosa-dosa ummatku, maka tidak aku lihat dosa yang
lebih besar dari pada orang yang telah mengetahui ayat atau surat dari
Al-Qur’an kemudian dilupakannya. (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i).
85.
Rasulullah SAW. bersabda, “Hai Abu Hurairah! Sesungguhnya, bahwa engkau
menghadap Tuhanmu dengan membawa dosa besar yang engkau telah taubat
daripadanya lebih baik bagimu daripada engkau menemui-Nya pada hal engkau telah
mempelajari (menghafal) ayat-ayat Al-Qur’an kemudian engkau melupakannya. (HR.
Ibnu Arabi).
86.
Dari Samurah RA diceritakannya dari Nabi SAW. perihal mimpi. Sabda Nabi SAW.
“Barangsiapa bermimpi, seolah-olah kepalanya dipukul orang dengan batu, ertinya,
orang itu mempelajari Al Qur’an tetapi tidak diamalkannya dan solat wajib
ditinggalkannya.” (HR. Bukhari).
87.
Dari ‘Aisyah R.Ha. menerangkan Rasulullah menegaskan “Ada tiga pandangan yang
termasuk ibadah, memandang wajah kedua orang tua, memandang mushaf Al Qur’an
dan memandang laut.” (HR. Abu Nu’aim).
88.
Diriwayatkan oleh Utsman RA dan Hudzaifah RA bahwa jika hati seseorang bersih
dari kotoran ruhani, ia tidak akan merasa bosan membaca Al Qur’an. (Fadhila
Amal).
89.
Diriwayatkan secara mursal dari Said bin Salim RA bahwa barangsiapa mempelajari
Al Qur’an, tetapi dia menganggap bahwa orang lain yang diberi kelebihan lain
lebih utama darinya, bererti ia telah menghina nikmat Allah yang telah
diberikan kepadanya, yaitu taufik mempelajari Al Qur’an. (Keutamaan Amal).
90.
Abu Umamah RA berkata, “Pembawa Al-Qur’an itu sebagai pembawa bendera Islam,
maka siapa yang memulyakannya dimulyakan oleh Allah, dan siapa yang menghinanya
dikutuk Allah.” (R. Addailami).
91.Fudhail
bin Iyadh Rah.A. berkata, “Seorang hafizh Al-Qur’an adalah pembawa bendera
Islam. Sungguh tidak pantas baginya bercampur gaul dengan ahli maksiat dan
orang-orang yang lalai atau rusak.” (Keutamaan Amal).
92.
Nabi SAW. bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari mengagungkan Allah ialah.
Memuliakan orang tua muslim, memuliakan pembawa Al Qur’an (hafizh) yang tidak
melewati batas dan memuliakan pemimpin yang adil.” (HR. Abu Dawud).
93.
Dari Ali RA “Bahwa pembawa Al Qur’an, yaitu para hafizh Al Qur’an, akan berada
di bawah lindungan Allah bersama para Nabi dan solihin.” (HR. Dailami).
94.
Nabi SAW. bersabda, “Orang-orang yang hafal Al Qur’an, mereka menjadi nara
sumber ahli syurga pada hari Kiamat, para syuhada menjadi penuntun ahli syurga
dan para Nabi adalah pemimpin ahli syurga.” (HR. Ibnu Hajar).
95.
Dari Ibnu ‘Amr RA berkata, Rasulullah SAW. pernah bersabda, “Ketahuilah
sesungguhnya tidaklah binasa ummat-ummat sebelum kamu melainkan sesudah mereka
itu jatuh seperti ini, mereka mempertengkarkan Al-Qur’an antara suatu golongan
dengan golongan yang lain, maka dari itu apa-apa yang halal, maka halalkanlah
ia, dan apa-apa yang diharamkan, maka haramkanlah ia, dan apa-apa yang
menyerupainya, maka percayalah padanya.” (HR. Thabrani).
96.
Mulla Ali Qari rah.a. menukilkan riwayat dari Abu Umamah RA “Selalulah
menghafal Al Qur’an, kerana Allah tidak akan menyiksa hati yang didalamnya
terjaga Al Qur’an.” (Syarhus-Sunnah).
97.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA mengenai firman Allah SWT. (yang ertinya),
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk membaca Al-Qur’an kerana hendak
cepat-cepat menghafalnya.” (QS. Al-Qiyamah: 16). Kata Ibnu Abbas RA ‘Semula
ketika turun wahyu, Nabi SAW. cepat-cepat menggerakkan kedua bibirnya untuk
segera menirukan Jibril kata demi kata agar biasa dihafal.’ Kata Ibnu Abbas
kepada saya, ‘Saya sekarang menggerakkan kedua bibir saya di depanmu
sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. maka Ibnu Abbas menggerakkan
kedua bibirnya. Kata Sa’id, ‘Saya menggerakkan kedua bibir saya sebagaimana
yang dilakukan oleh Ibnu Abbas. Maka Sa’id pun menggerakkan kedua bibirnya.
Kemudian Allah SWT. Menurunkan sebuah ayat (yang ertinya), “Janganlah kamu
gerakkan lidahmu untuk membaca Al-Qur’an kerana hendak cepat-cepat
menghafalnya. Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya di dadamu
dan membuatmu pandai membacanya.” (QS. Al-Qiyamah: 16-17). Kata Ibnu Abbas,
‘Maksudnya adalah, Allah mengumpulkannya di dada Nabi SAW. dan dia membuat Nabi
SAW. pandai membacanya. “Maka apabila Kami telah selesai membacakannya, maka
ikutilah bacaannya itu.” (QS. Al-Qiyamah: 18). Kata Ibnu Abbas, ‘Maksudnya,
dengarkan dan diamlah, kemudian atas tanggungan Kami-lah membuatmu pandai
membacanya. Kata Ibnu Abbas, ‘Selanjutnya ketika Rasulullah SAW. di datangi
oleh Jibril, beliau mendengarkannya. Setelah Jibril selesai membacakan wahyu,
maka barulah Nabi SAW. menirukan bacaan Jibril itu. (HR. Bukhari, Muslim).
98.
Dari Buraidah RA ia berkata, aku duduk di sisi Nabi SAW. lalu aku mendengar
beliau bersabda, “Sesungguhnya Al-Qur’an itu akan menemui ahlinya pada hari
Kiamat ketika kuburnya terbuka. Keadaannya seperti orang yang lusuh. Lalu
Al-Qur’an bertanya kepadanya, ‘Apakah kamu mengenaliku?’ Ia menjawab, ‘Aku
tidak mengenalimu.’ Al-Qur’an bertanya lagi, ‘Apakah kamu mengenaliku?’ Ia
menjawab, ‘Aku tidak mengenalimu.’ Lalu Al-Qur’an berkata, ‘Aku adalah
sahabatmu, Al-Qur’an, yang telah membuatmu haus pada siang hari yang panas dan
membuatmu terjaga pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang mengaharapkan
perdagangannya dan pada hari ini kamu pun mengharapkan semua perdagangan. Lalu
ia diberikan kerajaan di tangan kanannya, dan keabadian di tangan kirinya.
Sebuah mahkota kehormatan diletakkan di atas kepalanya dan kedua orang tuanya
diberi dua pakaian yang tidak ternilai harganya menurut penduduk dunia.
Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami diberi pakaian ini?’ Maka dijawab, ‘Kerana
anak kalian telah menghafal Al-Qur’an.’ Lalu diperintahkan kepada ahlul-Qur’an
tadi, ‘Bacalah dan naiklah tangga syurga dan kamar-kamarnya!’ Maka ia pun terus
naik selama ia membaca Al-Qur’an, baik dengan cepat maupun dengan
perlahan.” (HR. Ahmad).
99.
Dari Ali RA “Tiga amalan yang menguatkan hafalan dan menghilangkan dahak yaitu:
(1) Siwak, (2) Berpuasa, dan (3) Membaca Al Qur’an.” (R. Ibnu Hajar).
100.
Dari Jabir RA Rasulullah SAW. bersabda, “Wahai Ahlul Qur’an, berwitirlah kamu
sekalian kerana sesungguhnya Allah witir. Ia menyukai akan witir pula.” (HR.
Abu Dawud).
101.
Dari Abdullah bin Auf RA ia berkata, seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW.
lantas ia berkata, “Sesungguhnya saya tidak dapat menghafal apa-apa dari
Qur’an, maka ajarlah saya dengan apa yang saya mampu daripadanya.” Maka Nabi SAW.
bersabda, “Bacalah oleh mu Subhannallah, Walhamdulillah, Walailahaillallah,
Wallaahu Akbar, Walaahawla wala Quwwata illa billahil ‘aliyil ‘azim.” (HR.
Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i). dan diSahih kan oleh Ibnu Hibban, Darukthny dan
Hakim.
102.
Dari Ibnu Abu Aufa RA dia mengatakan bahwa seorang Arab Badui berkata, “Ya
Rasulullah, aku telah berusaha menghafal Al Qur’an, namun aku tidak mampu. Oleh
kerana itu, ajarilah aku suatu amalan yang dapat mencukupinya.” Rasulullah SAW.
bersabda, “Ucapkanlah, Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu
akbar.” Kemudian orang itu pun mengucapkannya dan menggenggam kata-kata itu
dengan jari-jemarinya. Orang itu berkata, “Ya Rasulullah, dzikir-dzikir ini
adalah untuk Rabb-ku, lalu untukku apa -keuntungannya-?” Rasulullah SAW.
bersabda, “Katakanlah, ‘Ya Allah ampunilah aku, berilah rahmat kepadaku,
maafkanlah aku, dan berilah rezeki kepadaku’.” “Dan berilah aku petunjuk.”
Setelah itu, pergilah laki-laki tersebut, maka Rasulullah SAW. bersabda, “Orang
Arab Badui itu telah pergi dan sungguh ia telah memenuhi kedua tangannya dengan
kebaikan.” (HR. Ibnu Abu Ad –Dunya). Hadits Hasan.
103.
Dari Samurah bin Jundab RA dia mengatakan Rasulullah SAW. bersabda,
“Sebaik-baik perkataan di sisi Allah ada empat, yaitu Subhanallah, Wal
hamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar. Mulainya dari mana saja
yang engkau mau.” (HR. Muslim, An Nasa’i). namun An Nasa’i menambahkan dengan
lafazh, “Dan keempat kalimat itu adalah bagian dari Al Qur’an. Hadits Sahih.
104.
Mulla Ali Qari rah.a. meriwayatkan dari Thabrani dan Baihaqi, “Barangsiapa
berusaha menghafal Al Qur’an, tetapi ia tidak mampu untuk menghafalnya, maka ia
akan memperoleh ganjaran dua kali lipat. Dan barangsiapa benar-benar ingin
menghafal Al Qur’an tetapi tidak mampu, dan ia tetap berusaha untuk
menghafalnya, maka Allah akan membangkitkannya pada hari Mahsyar bersama-sama
para hafizh Al Qur’an.” (R.Thabrani, Baihaqi).
105.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA mengenai ayat (yang ertinya) “Dan janganlah
kamu mengeraskan suaramu dalam solatmu dan janganlah kamu merendahkannya, dan
carilah jalan tengah di antara keduanya” (QS. Al-Isra’: 110). Kata Ibnu Abbas,
‘Ayat tersebut turun ketika Rasulullah SAW. terisolir di Mekah yang ketika itu
apabila beliau solat bersama para sahabat beliau, beliau mengeraskan bacaan
Al-Qur’an dan ketika orang-orang musyrik mendengarnya, mereka mencaci
Al-Qur’an, mencaci Allah yang menurunkannya dan mencaci Jibril yang membawanya,
maka Allah berfirman kepada Nabi-Nya, “Dan janganlah kamu mengeraskan bacaan
Al-Qur’an dalam solatmu” agar bacaan Al-Qur’an tidak didengar oleh orang-orang
musyrik. “Dan janganlah kamu merendahkannya” agar dapat didengar oleh para
sahabatmu. Perdengarkanlah bacaan Al-Qur’an kepada sahabatmu tetapi jangan
keras-keras “Dan carilah jalan tengah di antara keduanya.” Kata Ibnu Abbas,
‘Antara keras dan rendah.” (HR. Bukhari, Muslim).
106.
Dari Imran bin Hushain katanya, “Ketika Nabi SAW. solat Zuhur, kedengaran
seorang makmum membaca dibelakang beliau surat, “Sabbihisma rabbikal A’laa”
Setelah selesai solat, beliau bertanya, “Siapa diantaramu yang kudengar mambaca
tadi?” Kata laki-laki itu. Saya tuan, maka kata Rasulullah SAW., “Saya kira ada
diantara makmum yang telah membimbangkan saya dengan bacaannya.” (HR. Muslim).
107.
Dari Abi Musa RA “Apabila Imam membaca Al Qur’an, hendaknya kamu sekalian
mendengarkan.” (HR. Muslim).
108.
Dari Abu Hurairah RA katanya, “Nabi SAW. masuk ke mesjid, lalu diikuti oleh
seorang laki-laki, orang itu lalu solat, kemudian datang ia kepada Rasulullah SAW.
dan memberi salam lalu beliau membalas salamnya, kemudian beliau berkata,
“Ulangi lagi solatmu, kerana anda belum solat , lalu laki-laki itu mengulangi solatnya
yang sama dengan cara solatnya kali yang pertama, kemudian ia datang kepada
Nabi SAW. lalu memberi salam, maka Rasulullah SAW. menjawab, “Wa
‘alaikassalam,” begitulah seterusnya hingga tiga kali ia mengulangi solatnya,
kemudian berkata laki-laki itu, “Demi Allah yang mengutus tuan dengan
kebenaran, saya tidak tahu lain dari cara ini, cubalah tunjuki saya.” Kata
Rasulullah SAW., “Setelah anda berdiri untuk solat, bacalah takbir, kemudian
bacalah dari ayat Qur’an mana yang dapat, kemudian rukuklah hingga engkau
tenang dalam rukuk itu, kemudian bangkitlah dari rukuk hingga tegak lurus,
kemudian sujud, sehingga engkau tenang dalam sujudmu itu. kemudian bangkit,
duduk, sehingga engkau tenang tentram dalam dudukmu itu. Kemudian sujud,
sehingga engkau tenang dalam sujudmu itu. berbuatlah dengan cara yang demikian
itu pada semua solatmu.” (HR. Bukhari, Muslim).
109.
Dari Amr bin Salamah RA ia berkata, Bapak ku pernah berkata. “Saya sampaikan
kepadamu dari Nabi SAW. yang benar, beliau bersabda,” “Apabila datang waktu solat,
hendaklah seorang diantara kamu Adzan, dan hendaklah orang yang paling banyak
hafal Qur’an menjadi imam kamu.” Ia (Amr) berkata, “Lalu mereka lihat dan tidak
ada seorang pun yang paling banyak menghafal Qur’an daripada saya, maka mereka
memajukan saya (untuk jadi imam) padahal umur saya enam atau tujuh tahun.” (HR.
Bukhari, Abu Dawud, Nasa’i).
110.
Dari Ibnu Umar RA katanya, “Setelah orang-orang Muhajir yang pertama sampai di
‘Usbah, suatu tempat di Quba, sebelum kedatangan Rasulullah SAW. imam solat
bagi mereka ialah Salim, maula Abu Hudzaifah, seorang yang paling banyak
hafal Al Qur’an.” (HR. Bukhari).
111.
Dari Abu Said RA bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Jika mereka bertiga, maka
hendaklah salah seorang tampil menjadi imam, sedang yang lebih berhak menjadi
imam itu ialah yang terpandai dalam bacaan Al Qur’an.” (HR. Muslim, Ahmad,
Nasa’i). yang dimaksud dengan terpandai dalam bacaan ialah yang terbanyak
hafalannya, berdasarkan hadits Amar bin Salamah dimana disebutkan: “Hendaklah
yang menjadi imam itu orang yang terbanyak hafalan Al Qur’an nya.”
112.
Rasulullah SAW. bersabda, "Apabila kamu tiga orang dalam perjalanan
hendaklah menunjuk seorang menjadi pemimpin rombongan dan yang berhak menjadi
pimpinan adalah orang yang paling pandai dalam bacaan Al Qur’an.” (HR. Muslim).
113.Dari
Abu Mas’ud Al-Anshary, katanya, bersabda Rasulullah SAW., “Yang lebih berhak
menjadi imam solat ialah yang terpandai membaca Qur’an (alim tentang
hukum-hukum di Al Qur’an / yang bersumber Al Qur’an), jika mereka itu sama
kepandaiannya, maka yang terpandai tentang hukum-hukum dari hadits. Kalau
mereka itu sama pula kepandaiannya tentang hadits, maka yang terdahulu
hijrahnya ke kota Madinah, dan jika mereka itu sama pula, maka yang terdahulu
masuk Islam, dan janganlah seseorang itu menjadi imam dalam lingkungan
kekuasaan orang lain, dan janganlah pula ia duduk ditempat yang khusus tersedia
untuk tuan rumah kecuali dengan izinnya.” (HR. Muslim).
114.Bahwa
pada suatu musim haji ada rombongan (jamaah) yang berkumpul di luar kota Mekah,
kemudian tiba waktu solat, lalu ada seorang laki-laki dari keluarga Abu Saib
maju kedepan (hendak menjadi imam sholat jamaah). Laki-laki tersebut lidahnya
tidak fasih dalam mengucapkan bahasa Arab (A’jami), kemudian ia ditarik
kebelakang oleh Miswar bin Makhramah, dan Miswar menyuruh orang lain untuk
maju. Berita ini rupanya sampai kepada Umar RA Dimana beliau sama sekali tidak
kenal dengan laki-laki tersebut. Sampai akhirnya laki-laki itu datang ke
Madinah, maka ia dikenalkan dengan Umar RA Miswar berkata, “Wahai Amirul
Mukminin, tolong perhatikan aku, laki-laki ini lidahnya tidak fasih mengucapkan
bahasa Arab (A’jami), padahal saat itu adalah musim haji. Dan aku khawatir
bacaannya di dengar oleh sebagian jamaah haji sehingga mereka meniru bacaan
yang tidak fasih itu.” Umar RA lalu berkata, “Apakah engkau juga pergi kesana?”
Miswar menjawab, “Ya, betul.” Umar berkata, “Engkau benar.” (R. Baihaqi
dalam As-Sunan).
115.Dari
Ibnu Abbas RA ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, “Ketahuilah, bahwasannya
aku dilarang membaca Qur’an di waktu ruku’ dan di waktu sujud, adapun di waktu
ruku’ itu, Agungkanlah Tuhan, dan di waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah
mendo’a, kerana besar harapan do’a kamu akan di kabulkan.” (HR. Muslim).
116.Dari
‘Aisyah r.ha. dia menceritakan bahwa, “Nabi SAW. memperbanyak bacaannya dalam
rukuk dan sujud dengan bacaan, “Subhanakallahumma rabbana wa bihamdika,
Allahumaghfirli” (Maha suci engkau, wahai Allah, Tuhan kami, dan Maha Terpuji
Engkau. Wahai, Allah! Ampunilah aku!” Dengan cara begitu, Nabi SAW. seolah-olah
menjelaskan maksud ayat Al Qur’an (An Nashr 110:3).” (HR. Bukhari).
No comments:
Post a Comment