APA ITU DOSA?
dosa
1.
berdosa melakukan dosa
Ayat: orang yang dosa akan menerima balasannya;
2.
bersalah kerana menentang orang tua
(hukum adat, negara, dan sebagainya)
Ayat: lain orang yang dosa lain pula yang dituduh;
3.
dosa kering dosa (kesalahan) yang
sengaja dilakukan walaupun diketahui hukumannya dari segi agama
4.
perbuatan melanggar hukum Tuhan atau
agama
Ayat: segala halal haram, dosa pahala telah pun diketahuinya
benar-benar; lebih baik mati dengan tidak berpahala daripada hidup bergelumang
dosa;
5.
perbuatan atau kelakuan yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip moral
Ayat: perbuatannya itu adalah satu dosa yang besar terhadap
keluarga mereka; menebus dosa berikhtiar supaya dosa dapat diampunkan;
pendosa
1.
orang yang berdosa
Ayat: sesungguhnya
seorang pendosa, secara semantik dikenal sebagai orang yang fasiq.
Ada 4
kategori dosa yang perlu kita lihat bila kita berfikir pasal dosa;
Pertama:
dosa adalah kegagalan melakukan yang baik dan benar yang diperintahkan Allah. Sasaran
hidup dan tindakan manusia adalah yang baik dan benar, namun adakalanya atau
sering manusia gagal atau meleset melakukannya, dan malah melakukan yang jahat
dan salah. Itulah dosa. Namun kegagalan ini bukan hanya mencakup tindakan
spesifik atau konkrit, tetapi juga kegagalan mengasihi orang lain dan kegagalan
menjadi manusia yang utuh. Allah SWT menciptakan manusia untuk mengasihi
sesamanya dan menjadi dirinya sendiri, namun ada kalanya manusia meleset. Sepatutnya
mengasihi, namun membenci dan mendengki sesamanya. Sebetulnya menjadi manusia, tapi
tanpa sedar menjadi “binatang”. Itulah dosa. Pertanyaan: mengapa manusia sering
tersasar atau gagal? Sebahagian manusia itu lalai, leka, malas, tidak
hati-hati, terlalu bernafsu, atau kurang latihan. Sebahagian lagi kerana
tergoda oleh iblis, nafsu atau pengaruh orang lain di luar dirinya.
Kedua:
dosa adalah pemberontakan atau engkar terhadap pemerintahan Allah. Dalam
Alquran menyatakan dosa bukan sekedar kegagalan melakukan yang baik, benar dan
bertanggungjawab, tetapi juga sikap memberontak serta engkar terhadap
pemerintahan dan suruhan Allah. AlQuran menyaksikan Allah adalah Raja dan Penguasa
yang sah atas kehidupan manusia. Dialah yang empunya kerajaan, kuasa dan
kemuliaan. Dialah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Namun manusia
memprotes ingin jauhi, bebas dari pengendalian Allah, dan menjadi penguasa atas
dirinya sendiri. Itu adalah pemprotesan dan itulah dosa. Dengan kata lain:
segala sikap yang memberontak terhadap sewenang dan kuasa Allah memerintah diri
kita adalah berdosa.
Ketiga:
dosa adalah bakat, potensi, dan kecenderungan melakukan yang jahat yang melekat
di dalam diri manusia. Dosa dilukiskan sebagai bakat melakukan yang jahat yang
melekat dalam diri manusia itu sejak lahir sampai mati. Sesuai dengan
istilahnya, bakat melakukan yang jahat (baca: mencuri, berbohong dan berzinah
dll) itu bukan sekadar pengaruh lingkungan tetapi memang menjadi bahagian asali
diri manusia itu. Contoh: jika ada seorang anak kecil sejak lahir dipisahkan
dari lingkungannya dan dibesarkan sendirian di rumah Allah atau pondok-pondok
pengajian, jauh dari pengaruh buruk, dia akan tetap mampu melakukan berbohong
atau mencuri. Mengapa? Kerana bakat yang jahat itu memang dibawanya dari lahir.
Ketika bayi ia belum mampu berbuat apa-apa, namun potensi itu sudah ada.
Seiring dengan pertumbuhan fizikal dan mentalnya bakat yang jahat itu boleh
berkembang jika tidak dikawal. Manusia diciptakan Allah sebaik kejadiannya.
Namun kejatuhannya ke dalam dosa, membuat manusia menjadi retak dan tidak lagi
sempurna. Dia tidak lagi semata-mata baik. Manusia tanpa kecuali mempunyai
potensi atau kemampuan dalam dirinya untuk salah, keliru atau bahkan jahat.
Inilah hakikat kemanusiaan itu. Selain mampu melakukan hal-hal baik, benar dan
indah, manusia ternyata juga mampu melakukan perkara jahat, salah dan jumud.
Namun dosa itu sudah terlalu parah, potensi dan bakat melakukan yang jahat itu
bahkan sudah menjadi kecenderungan atau kelaziman dalam diri manusia, yang apabila
dibiarkan pasti menyimpang. Manusia apabila diberikan kesempatan (apalagi lebih
dari satu kali) pasti akan mencuri. Setiap manusia (laki-laki atau perempuan,
pelayan atau siapa sahaja) cenderung untuk menerima, apalagi bila keadaani dan
situasinya membantu melakukannya
Keempat:
Dosa adalah kuasa atau tuan yang membelenggu manusia dan mendorong manusia
melakukan yang jahat. Bukan mencuri, menipu atau membunuh yang membuat manusia
berdosa. Tetapi sebaliknya keberdosaan manusia itulah yang membuatnya mencuri,
menipu, membunuh dan melakukan berbagai kejahatan. Dosa bukan akibat tindakan
kejahatan tetapi penyebab kejahatan. Dosa adalah penyebab kejahatan yang
membawa kepada maut. Manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari keadaan dosa
itu. Syukurlah Allah telah mengutus Para Rasul dan Nabi untuk mengajak manusia
melakukan kebaikan. Namun selama mana manusia masih hidup di dunia dan selama
masih manusia, berdosa itu masih melekat jika leka dan lalai untuk mengubah
atau membersihkan diri. Bila kita menjadi hamba dosa, dalam keadaan apa saja
maka sukarlah kita untuk menjadi manusia yang baik dan beriman.
DOSA-DOSA (Klik untuk perkara yang berkaitan dosa dan bagaimana mengatasinya)
No comments:
Post a Comment