Atas
keagungan dan kemuliaan bulan Ramadhan itu maka syurga pun berhias untuk para
hamba Allah.SWT yang taat beribadah kepada-Nya. Dan syurga itu merindukan empat
golongan dari manusia yang beriman sebagai mana sabda Rasulullah SAW: Syurga
itu merindukan empat golongan manusia yaitu: "mereka yang membaca Al-Qur’an
, yang menjaga Lidah, yang mahu memberi makan kepada orang yang lapar, dan
mereka yang berpuasa di bulan ramadhan". (Raunaqul Majaalis )
1.
Orang Yang Senang Membaca Al-Qur’an
Alhamdullillah
pada bulan Ramadhan ini kita dengarkan baik di masjid–masjid, di surau–surau,
di mana-mana sahaja, bahkan di rumah–rumah semua membaca Al-Qur’an demi
mendapatkan kemulian dan pahala yang dijanjikan oleh Allah.SWT. Pada hari–hari
biasa mungkin kita jarang untuk membuka Al-Qur’an kalau tidak dikatakan sama
sekali, tetapi dengan datangnya bulan Ramadhan kita berlumba–lumba untuk
membaca, belajar, atau bahkan mengkhatamkan atau paling tidak kita ada upaya
untuk membaca baik yang sedang belajar maupun yang sudah biasa. Ini sangat baik
untuk pembelajaran bagi kita agar kita jangan menganggap bahwa Al- Qur’an ini
merupakan suatu yang didewakan sehingga kita anggap sebagai azimat yang tidak
boleh disentuh. Sehingga Al-Qur’an hanya hiasan atau disimpan ditempat yang
aman. diatas pintu, atau almari, Padahal Al-Qur’an ini adalah petunjuk hidup
yang harus kita pelajari dan kita fahami agar kita laksanakan isinya dalam
kehidupan kita sehari–hari.
Sebab
Al-Qur’an ini berkaitan masaalah “ Ibadah dan Muamalah “. Jadi siapa pun
manusianya yang boleh menjalankan Al-Quran walau mereka bukan orang islam dan
tidak solat paling tidak dia akan mendapatkan kebahagiaan hidup didunia.
Apalagi kita sebagai orang yang beriman yang menjalankan semua perintah Allah.SWT
dan memahami serta menjalankan Al-Quransebagai hudal mestinya kita harus lebih
baik dari pada mereka yang tidak menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman
hidupnya. Tapi kenyataannya masih banyak saudara kita yang lalai mereka
beranggapan Al-Qur’an ini hanya mengatur hubungan ibadah dengan Allah. Sehingga
mereka hanya memperbanyak ibadah magdhoh sementara mengabaikan ibadah Muamalah
sesama manusia. Padahal ibadah yang berhubungan dengan ibadah magdhoh itu tidak
lebih hanya 5% dari seluruh isi Al-Qur’an. Dengan membaca Al-Qur’an dan
mengerti isinya kita akan semakin mantap dalam keimanan sehingga kita tidak
akan ragu dengan janji Allah yang telah ditetapkan untuk orang–orang yang
beriman, sehingga diharapkan kita akan semakin naik dalam ketaqwaan kita kepada
Allah SWT.
2.Orang
Yang Menjaga Lidah
Yang
kedua syurga merindukan orang yang mampu menjaga lidahnya. Lidah ini kecil
bentuknya tidak bertulang tetapi akibat yang ditimbulkannya sangat luar biasa
tajamnya lebih tajam dari pada pisau manapun di dunia ini, sehingga kalau
melukai orang idak akan ada ubat yang mampu menyembuhkannya kecuali dengan
meminta maaf kepada orang yang terluka dengan lidah kita. Oleh kerana itu
dengan datangnya Bulan Mulia Ramadhan ini mari kita menjaga lidah kita dengan
melatih untuk berbicara yang baik–baik saja apalagi dengan memperbanyak membaca
dan mempelajari Al-Qur’an . Dengan lidah selamatlah kita dan dengan lidah pula
akan menghancurkan kita. Maka kita harus pandai–pandai memelihara lidah ini
sebab semua masalah bersumber dari lidah. Sumber dari semua itu adalah nafsu
yang tidak dapat dikendalikan, padahal dalam bulan Ramadhan ini semua syaitan
telah diikat oleh Allah dan tidak akan mengganggu manusia. Tetapi pada
kenyataannya masih banyak manusia yang berbuat menyimpang mengumbar keangkara
murkaannya. Semua itu bersumber dari nafsu manusia itu sendiri. Dengan demikian
bererti nafsu itu lebih kuat dari pada syaitan dalam menggoda dan berbuat
aniaya.
Kerana
bahayanya nafsu yang sangat besar maka tatkala Rasulullah SAW baru pulang dari
perang badar beliau bersabda: “ Kita baru pulang dari perang kecil” Mendengar
itu para sahabat jadi bingung dan bertanya: “Apakah masih ada perang yang lebih
besar dari pada perang ini (Perang Badar) ya Rasulullah” “ ada yaitu perang melawan
hawa nafsu” Dengan sabda Rasulullah SAW itu ternyata nafsu itu lebih besar
pengaruhnya dari pada pujuk rayu syaitan. Nafsu seorang manusia yang mempunyai
kekuasaan (Pemimpin) dapat menimbulkan perang dan pertumpahan darah dan kesengsaraan
bagi seluruh rakyatnya. Dengan berpuasa di bulan Ramadhan diharapkan kita dapat
mengendalikan nafsu sehingga kita akan terselamatkan dari perbuatan–perbuatan
yang tidak terpuji, sehingga kita akan mampu meningkatkan kualiti puasa kita
bukan hanya sekadar puasa menahan lapar dan dahaga tetapi akan menjadi puasa
yang dapat mengendalikan nafsu–nafsu rendah pada diri kita.
Lidah
yang kecil bentuknya tapi biasa membuat manusia terluka yang menimbulkan bekas
dan tidak akan hilang sampai ajalnya. Maka ada pepatah: “fitnah itu lebih kejam
dari pembunuhan”. Fitnah kerana lidah itu akan menimbulkan permusuhan yang
panjang dan bahkan boleh saling berbunuhan dan dendam yang tiada putus. Siapa
yang mampu menjaga lidahnya maka dia akan selamat dalam pergaulannya. Sebab
semua masaalah bermuara dari lidah yang tidak terkendali. Maka hati- hatilah
dengan lidah kita yang kecil ini.
3.
Orang Yang Memberi Makan Orang Lapar
Pada
bulan yang penuh berkah ini kita juga berlumba – lumba untuk memberikan sedekah,
infaq, dan zakat. Barang itu berupa makanan untuk fakir miskin, yatim piatu
maupun mengeluarkan untuk takzil di masjid masjid. Sebab dengan kita
menginfaqkan sebahagian harta kita, kita juga mendapatkan pahala sebesar orang
yang sedang berpuasa. Sungguh luar biasa Allah memberikan balasan bagi para hamabanya
setiap amal ibadah mendapat nilai ibadah yang sangat tinggi. Mereka rela dengan
suka rela mengeluarkan sebahagian rezekinya untuk memberikan makan dan minum
kepada para musafir yang singgah di masjid–masjid yang mengharap keredhaan
Allah.
Dan
sekarang ini banyak kita lihat di setiap masjid sudah banyak kita temukan yang
memberikan pelayanan dalam memberikan takzil / makan dan minum bagi para muslim
yang singgah di masjid untuk berbuka puasa dan shalat.
Dengan
infaq ini juga memberikan pelajaran bagi kita agar kita tidak kedekut dengan
harta yang kita miliki bahwa dibalik harta yang kita miliki itu masih ada hak–hak
orang lain yang memerlukan baik mereka yang meminta ataupun tidak meminta.
Sehingga dengan infaq itu memberikan rasa aman kepada lingkungan dan memberikan
rasa kasih sayang kepada sesama.
4.Orang
Yang berpuasa di Bulan Ramadhan
Dan
yang terakhir syurga adalah merindukan orang–orang yang berpuasa di bulan
Ramadhan. Puasa ini mempunyai nilai yang sangat tinggi dihadapan Allah sebab,
puasa itu hanya untuk Allah sementara ibadah selain puasa untuk diri kita
sendiri. Rasulullah bersabda: “ Semua amal perbuatan anak adam itu untuk
dirinya sendiri kecuali puasa. Kerana sesungguhnya puasa itu untuk–Ku dan Aku
sendiri yang membalas” Oleh kerana itu diharapkan akhir dari perjalanan puasa
adalah agar kita menjadi orang yang bertaqwa.
Untuk
mewujudkan menjadi orang yang bertaqwa ini ternyata tidak mudah sebab kita
masih diliputi dan diselubungi nafsu yang kotor sehingga untuk membersihkannya harus
dengan berpuasa. Puasa ini akan menggiring kita menjadi manusia yang lembut
bila puasa kita tidak sekedar menahan lapar dan dahaga, tidak sekadar memindah
makan dari siang ke malam. Rasulullah bersabda: “Berapa banyak orang yang
berpuasa , hasil puasanya hanya lapar dan dahaga”
Demikianlah
serba sedikit untuk mengingatkan kita agar dalam menjalani kehidupan ini kita
akan semakin merasakan kasih sayang Allah. Semoga keimanan dan ketaqwaan kita
tahun ini akan lebih baik dari pada tahun yang lalu. Sehingga kita menjadi
salah satu dari golongan manusia yang dirindukan syurga.
No comments:
Post a Comment