DOA

‘Ya Allah, rahmatilah pembaca blog ini, sihatkan ia, ampunilah dosa-dosanya, berkatilah amalannya, janganlah Engkau balikkan hatinya setelah Engkau beri petunjuk dan hidayah kepadanya dan Ya Allah masukkanlah ia dan keluarganya kedalam syurga FirdausMu serta jauhkanlah ia dan keluarganya dari azab nerakaMu. Sesungguhnya Ya Allah, hanya kepada Engkau kami sembah dan hanya kepada Engkau sahajalah kami meminta pertolongan. Ya Allah jika rezeki pembaca blog ini masih diatas langit, turunkanlah ia, jika rezekinya di dalam bumi, keluarkanlah ia, jika rezekinya jauh, dekatkanlah ia, jika rezekinya haram, sucikanlah ia dan jika rezekinya sukar, Engkau permudahkanlah ia” Ya Allah kurniakanlah kepada kami segala kebaikan sebagaimana yang Engkau kurniakan kepada hamba-hamba Mu yang soleh.'

Friday, February 1, 2013

LANGKAH-LANGKAH MEMPERKUAT JIWA


Dalam Hadis Nabi disebutkan: "Hati manusia itu ibarat sehelai kain putih yang apabila manusia itu berbuat dosa maka tercorenglah/ternodailah kain putih tersebut dengan satu titik noda kemudian jika sering berbuat dosa lambat-laun sehelai kain putih itu berubah menjadi kotor/hitam". Jika hati nurani sudah kotor maka terkunci nuraninya akan sukar menerima petunjuk dari Allah. Ada Empat Tahapan Untuk Menajamkan atau Membersihkan Mata Batin: Pertama, Mengosongkan hati dari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, benci, dan dari sifat keduniawian. Kedua, Membuang daya khayal yang mengganggu keyakinan hati kemudian berfikir tentang hal-hal yang ghaib yang kita ketahui. Ketiga, Istiqamah solat dan berzikir pada malam hari kerana kesepian malam dapat menambah kekyusukan hati. Keempat, Meningkatkan Iman dan Kecintaan kepada Allah iaitu mencintai Allah dari segala-galanya selalu Munajad (mohon pertolongan Allah), dan Istikharah (meminta petunjuk dari Allah SWT)
Ada beberapa langkah yang memiliki pengaruh positif terhadap kecemerlangan Cahaya Batin manusia, iaitu:
1. Zikir
2. Doa
3. Selawat Nabi
4. Makanan Halal dan Bersih
5. Berpantang Dosa Besar
6. Berhati Ikhlas dan Berpantang Tamak
7. Bersedekah (Dermawan)
8. Mengurangi Makan dan Tidur
9. Zikir Kalimah Thayyibah
10. Mengenakan Wewangian
Beberapa hal tersebut diatas apabila diamalkan, Insya Allah seseorang akan memiliki cahaya/kekuatan batin yang kuat sehingga apa yang terprogram dalam hati akan cepat terlaksana.

1. Zikir.
Zikir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan cahaya batin. Hati yang selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur Allah dan keberadaannya akan mempengaruhi perilaku yang serba positif. Kebiasaan melakukan zikir dengan baik dan benar akan menimbulkan ketentraman hati dan menumbuhkan sifat ikhlas. Hikmah zikir amatlah besar bagi orang yang ingin membangkitkan kekuatan indera keenamnya (batin). Ditinjau dari sisi ibadah, zikir merupakan latihan menuju Ikhlasnya hati dan Istiqamah dalam berkomunikasi dengan Al Khaliq. Ditinjau dari sisi kekuatan batin, zikir merupakan cara membentuk dan memperkuat Niat Hati, sehingga dengan izin Allah SWT, apa yang terdapat dalam hati, itu pula yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa manfaat, diantaranya : Membentuk, Memperkuat Kehendak, Mempertajam Batin, sekaligus bernilai Ibadah. Dengan zikir bermakna membersihkan dinding kaca batin, ibarat sebuah sinaran lampu yang tertutup kaca yang kotor, meyebabkan cahaya-sinarnya tidak muncul keluar secara maksima. Melalui zikir, bermakna membersihkan kotoran yang melekat sehingga kaca menjadi bersih dan cahaya-sinarnya mampu memancar keluar. Sampai disini mungkin timbul suatu pertanyaan. Apakah zikir memiliki pengaruh terhadap kekuatan batin? untuk menjawab pertanyaan ini, kiranya perlu diketahui bahwa hal tersebut merupakan sebahagian dari kurnia Allah SWT. Dalam sebuah Hadis. Bahwa dengan selalu mengingat Allah menyebabkan Allah membalas ingat kepada seorang hamba-Nya "Aku selalu menyertai dan membantunya, selama ia mengingat Aku" kerana itu, agar Allah senantiasa mengingat kita, perbanyaklah mengingat-Nya dengan selalu berzikir.
2. Doa.
Seseorang yang ingin memiliki kekuatan Rohani pada dirinya, hendaklah memperbanyak doa kepada orang lain, disamping untuk diri sendiri dan keluarganya. Caranya, cubalah kita mendoakan seseorang yang kita kenal dimana orang itu sedang mengalami kesulitan. Menurut para Ahli Hikmah, seseorang yang mendoakan sesamanya maka reaksi doa itu akan kembali kepadanya, contohnya: Kita mendoakan si "A" yang sedang dirundung duka agar Allah berkenan mengeluarkan dari kedukaan, maka yang pertama kali merasakan reaksi doa itu adalah orang yang mendoakan, baru setelah itu reaksi doanya untuk orang yang dituju. Kerana itu semakin banyak kita berdoa untuk kebaikan sahabat, guru kita, orang yang dikenal/tidak dikenal, siapa pun juga, maka akan semakin banyak kebaikan yang akan kita rasakan. Sebaliknya jika kita berdoa untuk kejelekan si "A" sementara si "A" tidak patut di doakan jelek maka reaksi doa tersebut akan kembali kepada Kita. Contohnya: Kita berdoa agar si "A" jatuh dari motor, maka boleh jadi kita akan jatuh sendiri dari motor, setelah itu baru giliran si "A".

Dalam sebuah Hadis disebutkan, seseorang yang berdoa untuk kejelekan sesamanya maka doa itu melayang-layang di Angkasa, jika orang yang didoakan jelek itu orang zalim maka Allah SWT akan memperkenankan doanya, sebaliknya jika orang yang dituju itu orang baik-baik, maka doa itu akan kembali menghantam orang yang berdoa. Dari sini lalu timbul konsep "Saling Doa mendoakan” seperti guru memberikan atau menghadiahkan doa berupa surat Al Fatihah kepada muridnya. Sebaliknya murid pun berdoa untuk kebaikan gurunya. Lalu siapa yang patut disebut guru? Guru adalah orang yang memberikan informasi pengetahuan akan suatu ilmu. Dimana ilmu itu selanjutnya kita amalkan dan bermanfaat.

Dalam Hadis yang lain disebutkan bahwa doa yang mudah dikabulkan adalah doa yang diucapkan oleh seorang sahabat Secara Rahasia, Mengapa ?? ini disebabkan kerana doa itu diucapkan secara Ikhlas. Keikhlasan memiliki nilai (kekuatan) yang sangat tinggi. Kerana itu perbanyaklah berdoa atau mendoakan sesama yang sedang dirundung duka. Insya Allah reaksi dari doa itu akan kita rasakan terlebih dahulu, selanjutnya baru orang yang kita doakan, semoga.
Di samping itu, mendoakan seseorang memiliki nilai dalam membentuk kepribadian lebih peka terhadap persoalan orang lain. Jika hal ini dikaitkan dengan janji Allah; Bahwa barang siapa yang mengasihi yang dibumi maka yang dilangit akan mengasihinya, berlakulah hukum timbal balik. Siapa menanam kebajikan ia akan menuai kebajikan juga, sebaliknya jika ia menanam kezaliman maka ia pun akan menuai kezalimannya juga.
3. Selawat Nabi.
Mungkin sudah sering/pernah mendengar nasihat dari orang-orang tua kita bahwa kalau ada bahaya, kita disarankan salah satunya adalah untuk memperbanyak selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan mendoakan keselamatan kepada Nabi, Allah SWT akan mengutus para malaikat untuk ganti mendoakan keselamatan kepada orang itu. Dalam beberapa hadis Rasullullah SAW banyak kita temukan berbagai keterangan tentang afdalnya berselawat. Diantaranya : "Setiap doa itu Terdindingi, sampai dibacakan Selawat atas Nabi". (HR. Ad- Dailami).

Pada hadis yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa'I dan Hakim, Rasullullah SAW bersabda, "Barang siapa membaca Selawat untuk Ku sekali, maka Allah membalas Selawat untuknya sepuluh kali dan menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan meninggikannya sepuluh derajat". Yang berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam Hadis yang diriwayatkan Ibnu Najjar dan Jabir, "Barangsiapa ber-Selawat kepada Ku dalam satu hari seratus kali, maka Allah SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh puluh daripadanya untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk kepentingan dunianya". Berdasarkan hadis-hadis itu, benarlah adanya jika orang-orang tua kita menyuruh anak-anaknya untuk memperbanyak selawat kepada anak cucunya. Kerana selain merupakan penghormatan kepada junjungannya juga memiliki impak yang amat menguntungkan dunia dan akhirat.

4. Makanan Halal dan Bersih.
Seseorang yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari tenaga Ilahiyah harus memperhatikan makanannya. Baginya pantang kemasukan makanan yang haram kerana keberadaannya akan mengotori hati. Makanan yang haram akan membentuk jiwa yang kasar dan tidak beragama. Makanan yang haram disini bukan hanya dilihat dari jenisnya saja (Misal; Babi, bangkai, dll.), tapi juga dari cara dan proses untuk mendapatkan makanan tersebut. Efek dari makanan yang haram ini menyebabkan jiwa sulit untuk diajak menyatu dengan hal-hal yang positif, seperti: dibuat zikir tidak kyusuk, berdoa tidak sungguh-sungguh dan hati tidak tawakal kepada Allah.

Daging yang tumbuh dari makanan yang haram selalu menuntut untuk diberi makanan yang haram pula. Seseorang yang sudah terjebak dalam lingkaran ini sulit untuk melepaskannya, sehingga secara tidak langsung menjadikan hijab atau penghalang seseorang memperoleh getaran/cahaya Illahiyah. Disebutkan, setitik makanan yang haram memberikan efek terhadap kejernihan hati. Ibarat setitik tinta yang jatuh diatas kertas putih, semakin banyak unsur makanan haram yang masuk, ibarat kertas putih yang banyak ternoda tinta. Sedikit demi sedikit akan hitamlah semuanya. Hati yang gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak peka terhadap nilai-nilai kehidupan yang mulia. Seperti kaca yang kotor oleh debu-debu, sulitlah cahaya menembus nya. Tapi dengan zikir dan menjaga makanan haram, hati menjadi bersih bercahaya.

Begitu halnya jika kita menghendaki dijaga para malaikat Allah, jangan kotori diri kita dengan darah dan daging yang tumbuh dari makanan yang haram. Inilah mengapa para ahli Ilmu batin sering menyarankan seorang calon siswa yang ingin suatu ilmu agar memulai suatu pelajaran dengan laku batin seperti puasa. Konon, puasa itu bertujuan menyucikan darah dan daging yang timbul dari makanan yang haram. Dengan kondisi badan yang bersih, diharapkan ilmu batin lebih mampu bersenyawa dengan jiwa dan raga. Bahkan ada suatu keyakinan bahwa puasa tidak terkait dengan suatu ilmu. Fungsinya hanya untuk mempersiapkan wadah yang bersih terhadap ilmu yang akan diwadahinya.
5. Berpantang Dosa Besar.
Berpantang melakukan dosa-dosa besar juga dalam upaya membersihkan rohani. Di mana secara umum berertinya berjudi, zina, mabuk, mencuri dan penyalahgunaan dadah. Walau perkara ini belum mencakup keseluruhan dosa besar tetapi kelimanya diyakini sebagai punca dari segala dosa. Judi umpamanya, seseorang yang sudah terpalit judi andai ia seorang pemimpin maka cendrung rasuah dan hanya sedikit kejujuran yang masih ada padanya. Begitu juga dengan perbuatan seperti zina, mabuk, mencuri, dan menyalahgunakan dadah diyakini sebagai hal yang mampu menghancurkan kehidupan manusia. Kerana itu orang yang ingin memiliki kekuatan batin yang hakiki hendaknya mampu menjaga diri dari lima perkara ini.

Seseorang yang sudah ketagihan satu diantara yang lima perkara ini bukan hanya rendah dipandang Allah, dipandangan manusia biasa pun ikut rendah. Nurani yang kotor menyebabkan doa-doa tidak terkabul. Beberapa langkah apabila dilakukan secara turutan, Insya Allah menjadikan manusia "Sakti" Dunia Akhirat. Getaran batinnya kuat, ibarat voltage pada lampu yang selalu di tambah getarannya sementara kaca yang melingkari lampu itu pun selalu dibersihkan melalui laku-laku yang positif.

Hikmah suatu amalan (bacaan) biasanya terkait dengan perilaku manusianya. Dalam hadisnya Turmudzi meriwayatkan, "Seseorang yang mengucapkan Laa ilaha illallah dengan memurnikan niat, pasti dibukakan untuknya pintu-pintu langit, sampai ucapannya itu dibawa ke Arsy selagi dosa-dosa besar dijauhi". Hadis ini mampu ditafsirkan bahwa suatu amalan harus diimbangi dengan pengamalan. Adanya keselarasan antara ucapan mulut dengan tindakan menyebabkan orang itu mencapai hakikatnya "Kekuatan-Kesaktian".

6. Berhati Ikhlas Jauhi Tamak.
Seseorang yang memiliki hati ikhlas, tidak rakus dengan dunia lebih memiliki kepekaan dalam menyerap pelajaraan ilmu batin. Secara logik, orang yang berhati ikhlas lebih mudah memusatkan konsentrasinya pada satu titik tujuan, yaitu persoalan yang dihadapinya. Disebutkan bahawa orang yang berhati ikhlas diperkenankan Allah SWT untuk :Berbicara, Melihat, Berpikir dan Mendengar bersama dengan Lidah, Mata, Hati dan Telinga Allah ( baca hadis Thabrani ).

Hati yang ikhlas sama dengan ketiadaan rasa tamak. Orang yang memiliki sifat ikhlas dan tidak tamak amat disukai manusia. Rasullullah SAW pernah didatangi seorang sahabat yang ingin meminta resepi agar disukai Allah SWT dan disukai sesama manusia. Rasullullah bersabda: "Jangan rakus dengan Harta Dunia, tentu Allah akan menyenangimu, dan jangan tamak dengan hak orang lain, tentu banyak orang yang menyenangimu". Hadis ini jika dikaitkan dengan kehidupan para rohani mereka memiliki power pertama kali disebabkan kerana kharismanya, jika seseorang itu banyak disukai sesamanya maka apa yang diucapkan pun akan dipercaya. Sebaliknya walau orang itu berilmu tinggi tetapi kalau tidak disukai sesamanya maka apa yang diucapkannya pun tidak akan ada yang mempercayai.
7. Bersedekah ( Dermawan ).
Bersedekah selain untuk tujuan ibadah sosial juga memiliki pengaruh terhadap menyingkirnya bahaya. Banyak hadis membahas masalah sedekah berkaitan dengan tolak-bala. Dengan banyak bersedekah, seseorang akan memperoleh limpahan rezeki dan kemenangan. Rasullullah SAW bersabda : "Wahai Manusia !! Bertaubatlah Kamu kepada Allah sebelum mati, segeralah Kamu beramal saleh sebelum Kamu sibuk, sambunglah hubungan dengan Tuhanmu dengan memperbanyak zikir dan memperbanyak amal sedekah dengan rahasia maupun terang-terangan. Tuhan akan memberi Kamu rezeki, pertolongan dan kemenangan". (HR Jabir RA)

Dalam kehidupan bermasyarakat kita boleh melilhat hikmah dari sedekah ini. Seseorang yang memiliki jiwa dermawan amat disukai sesamanya. Logiknya jika orang itu disukai banyak orang maka ia jauh dari bahaya. Kisah nyata terjadi pada suatu daerah. Dua orang yang sama-sama memiliki ilmu batin memiliki kebun mangga. Ketika hampir musim buah, mangga dari seorang dermawan itu tidak ada yang mencurinya, sebaliknya kebun mangga yang milik orang bakhil itu banyak dicuri anak-anak muda. Diberitakan, pencurian itu terjadi kerana unsur "Tidak Suka" dengan pemilik kebun. Sedangkan anak-anak muda itu mengapa tidak mau mencuri kebun milik dermawan, rata-rata mereka mengutarakan keengganannya "Ah dia orang baik jangan kita lakukan" katanya, kita ingin menang dan sakti dunia akhirat ?? perbanyaklah sedekah.

8. Mengurangi Makan dan Tidur.
Satu cara menahan nafsu yang universal yang berlaku untuk seluruh makhluk hidup adalah puasa. Ulat agar boleh terbang menjadi kupu-kupu harus berpuasa terlebih dahulu, ular agar boleh ganti kulit harus puasa terlebih dahulu dan ayam agar boleh beranak pun harus puasa terlebih dahulu. Secara budaya banyak hal yang dapat diraih melalui puasa. Orang-orang terdahulu tanpa mempermasalahkan sisi ilmiahnya aktiviti puasa telah berhasil mendapatkan segala daya utama atau keistimewaan melalui puasa yang lazim disebut khalwat (mngasingkan diri). Para rohani mendapatkan Wahyu maupun alamat ( Petunjuk ghaib melalui puasa terlebih dahulu ). Dan tradisi itu masih terus dilestarikan orang-orang zaman sekarang. Intinya sampai bilapun orang tetap meyakini dengan mengurangi makan dalam hal ini adalah puasa, seseorang akan memperoleh inspirasi baru, gerak hati.

Tradisi kita, ketika secara budaya sudah tiada lagi tempat untuk bertanya, melalui puasa seseorang boleh mendapatkan telinga yang baru dan ketika ia tak lagi mampu berkata, dengan puasa seseorang mampu memperoleh mulut yang baru. Secara logik, puasa adalah bentuk kesungguhan yang diwujudkan melalui melaparkan diri. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh saja yang sanggup melakukannya. Aktiviti ini jika ditinjau dari sisi ilmu batin, menunjukan bahwa kesungguhan memprogram niat itu yang akan menghasilkan kelebihan-kelebihan. Hati yang diprogram dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan seseuatu yang luar biasa. Kerana itu dalam menempuh ilmu batin, aktiviti puasa mutlak diperlukan. Kerana didalam puasa itu tidak hanya bermakna melaparkan diri semata. Lebih dari itu, berpuasa memiliki tujuan menyingkirkan nafsu syaitan. Tidak aktifnya nafsu secara tidak langsung meninggikan taraf spiritual manusia, sehingga orang-orang yang berpuasa doa nya makbul dan apa yang terusik dalam hatinya sering menjadi kenyataan.

Menurut Imam Syafi'i dengan berpuasa seseorang terhindar dari lemah beribadah, berat badanya, keras hatinya, tumpul fikirannya dan kebiasaan mengantuk. Dari penyelidikan ilmiah puasa diyakini memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia. Orang-orang terdahulu memiliki ketajaman mata batin dan mujarab Ilmu jiwanya kerana kuatnya dalam mengurangi tidur malam hari. Bahkan burung hantu yang dilambangkan sebagai lambang ilmu pengetahuan pun disebabkan kerana kebiasannya "Tafakur" pada malam hari. Dalam filasofi ilmu batin, memperbanyak tafakur malam hari menyebabkan seseorang memiliki "Mata Lebar", iaitu ketajaman dalam melihat dan membaca apa-apa yang tersirat dibalik kemisterian alam semesta ini.

Bahkan ketika agama Islam datang pun membenarkan informasi sebelumnya yang dibawa oleh agama lain. Hanya Islam yang menginformasikan bahwa dengan ber-Tahajud ketika orang lain terlelap dalam tidur, menyebabkan orang itu akan ditempatkan Allah SWT pada tempat yang terpuji. Pada keheningan malam terdapat berbagai hikmah. Melawan "Nafsu" tidur menuju ibadah kepada Allah SWT dan dalam suasana hening itu konsentrasi mudah bersatu. Saat inilah Allah SWT memberikan keleluasaan kepada hamba-hamba-Nya guna memohon apa saja yang diinginkan. Banyak para rohani yang memiliki keunikan dalam ilmu batin bukan kerana banyaknya ilmu dan panjangnya amalan yang dibacanya, melainkan kerana laku prihatin pada malam harinya. Insya Allah seseorang yang membiasakan diri tafakur dan beribadah pada malam hari, maka Allah SWT akan memberikan keberkahan dalam ilmu-ilmunya.
9. Zikir Kalimah Thayyibah.
Ada hal-hal yang tersembunyi dibalik zikir kalimah Thayyibah "La ilaha illallah" pertama, zikir ini disebut sebagai sebaik-baiknya zikir, berdasarkan hadis riwayat Nasa'i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban, dan Hakim "Afdhaluzd dzikri La ilaha Illallaahu" yang ertinya: sebaik-baik zikir adalah La ilaha illallah. Kemudian pada hadis yang lain disebutkan bahwa dengan zikir kalimah Thayyibah ini menyebabkan pintu langit terbuka, selagi yang membaca kalimah itu orang yang menjauhi dosa-dosa besar. Sedangkan dengan mengamalkan zikir kalimah ini, sepanjang zikir ini diamalkan secara tulus ikhlas mengharap redha Allah SWT, justru Allah yang akan mengatur potensi manusia.

Dalam hadis Qudsy tersurat: "Barang siapa disibukkan zikir kepada-Ku sehingga tidak sempat memohon dari-Ku maka Aku akan memberikan yang terbaik dari apa saja yang Ku berikan". Ertinya: hikmah dari zikir kalimah Thayyibah itu, seseorang akan diberi kurnia oleh Allah SWT walau jenis kurnia itu tidak dimintanya. Ini Yang disebut dengan rezeki yang tak terduga-duga.
Hikmah lain, dari membiasakan diri berzikir kalimah "La ilaha illallah ", secara tidak langsung bererti mengecap kalimat itu pada alam bawah sedar manusia. Seseorang dalam kondisi sukar, kalimat yang reflek muncul dari alam bawah sedarnya adalah kalimat yang paling akrab dengan lidah dan hatinya.

Maka, seseorang yang istiqamah dalam zikir kalimah "La ilaha illallah", bila saat sakaratul maut hendak menjemput, Insya Allah kalimat itu yang akan muncul dari mulutnya. Dengan demikian berlakulah janji Allah SWT bahwa seseorang yang diakhir hayatnya mengucapkan kalimat "La ilaha illallah", maka syurgalah balasannya. Menyemak hal-hal dibalik kalimah Thayyibah ini, ada dua keuntungan yang boleh kita raih. Pertama keuntungan dunia berupa ketenangan hati akibat bias dari aktiviti zikir, juga keuntungan dunia berupa datangnya kurnia yang dilimpahkan yang lebih baik dibanding hamba lain yang meminta. Sedangkan pahala akhiratnya adalah menemui kematian dengan Khusnul Khotimah. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang memperoleh keuntungan dunia akhirat. Amin.
10. Memakai Wangian.
Kalau kekuatan fisik seseorang ditentukan dari ototnya. Kekuatan ilmu batin ditentukan dari roh. Memperkuat roh, salah satu caranya dengan wangian. Kerana itu orang yang sedang mempelajari ilmu batin atau ingin melestarikan kekuatan ilmu batin dalam jiwa raganya, ia dituntut selalu mengenakan wangian. Disebutkan, wangian amat dibenci setan dan disukai para malaikat. Pengertian "Wangi" disini bukan sekedar wangi kerana bau minyak wangi. Wangi yang hakiki adalah wanginya kepribadian, dan itu bererti Ahlakul Karimah. Tentu saja, melengkapi antara syariat dan hakikat itu seseorang memang disunahkan memakai wangian sekaligus menghiasi diri dengan Ahlak yang baik.

No comments: