Kita
tahu bahawa rahmat Allah yang satu bahagian telah pun diturunkan dalam bentuk
adanya alam ini, dengan segala ketentuannya. Dan, kepada manusia, Allah
menyediakan segala keperluan untuk kebahagiaan, keselamatan dan kesihatan
hidupnya. Inilah rahmat Allah yang satu bahagian itu, yang sudah disediakan
untuk kita. Dan kita sudah pun mula mengecapi segala nikmat itu sehingga kita
berada seperti adanya kita hari ini. Namun itu hanyalah sekadar nikmat sementara
kita hidup di atas muka bumi ini. Sebagai seorang yang beriman, percaya akan
adanya hari kemudian, di sana nanti ada syurga dan neraka, tentunya kita
mengharap tempat yang baik iaitu syurga. Tetapi kita sudah diingatkan, untuk
masuk syurga, rahmat Allah sahaja yang menentukan. Pada masa yang sama kita
diingatkan bahawa solat kita tidak menjamin untuk masuk syurga kecuali setelah
mendapat rahmatNya. Maka rahmat yang mana pula yang hendak dicari? Maka apakah
cara untuk mendapat rahmat Allah.
Tetapi
kita masih diperingatkan agar mencari rahmatNya. ‘Dan taatlah kepada Allah dan
Rasul (Muhammad), agar kita diberirahmat.’ (al-Imran, 132). Secara tersirat,
ayat ini menunjukkan ada lagi rahmat selain daripada yang satu bahagian itu. Maka
rahmat Allah yang mana pula yang kita cari-cari? Kita dilahirkan dan hidup
dalam keadaan seperti adanya kita hari ini. Dengan segala nikmat yang
disediakankan, dapat hidup sihat, berkeluarga, bermasyarakat, dan lain-lain.
Jadi, sementara kita hidup di dunia ini, maka itulah rahmat dan nikmat Allah
yang dapat kita kecapi. Untuk ini kita mengharap satu lagi rahmat Allah yang
dapat membawa kita ke tempat yang diharapkan. Jadi bagaimanakah cara hendak
mendapat rahmat Allah berikutnya. 99 rahmat lagi hanya akan diberikan setelah
kematian kita. Adakah setelah kita mati kelak akan diterima Allah dan mendapat
rahmatNya? Dan dengan rahmatNya kelak kita akan dimasukkan ke syurga? Ini
bergantung kepada apa yang telah kita lakukan sepanjang hidup kita di dunia.
Sebelum
ini, kita telah diperingatkan bahawa menyempunakan segala perintah seperti yang
terkandung dalam rukun Islam dan rukun Iman sahaja belum memadai untuk
mengharap rahmat Allah yang seterusnya kecuali setelah melakukan amal soleh.
Dengan kata lain ada sesuatu yang lain yang harus kita lakukan untuk mendapat
rahmat Allah yang dimaksudkan tadi. Apakah dia amalan-amalan yang dinamakan
amal soleh itu. Apakah tindak-tanduk dan perlakuan yang dinamakan amal soleh
itu? Apakah program yang dapat kita lakukan untuk amal soleh? Selain amal
soleh, apakah lagi yang harus kita lakukan agar mendapat rahmatNya. Meraih
rahmat Allah adalah matlamat hidup bagi setiap orang yang beragama, sama ada
yang beragama Islam, majusi, budha, mahupun Hindu. Cuma barangkali, tidak disebut
sebagai rahmat Allah. Objektifnya satu, iaitu untuk mendapat tempat yang
terbaik di akhirat nanti iaitu syurga. Syurga adalah tempat yang diimpi-impikan
oleh setiap orang yang beragama. Inilah realitinya, kecuali bagi mereka yang
tidak beragama.
10
sebab turunnya rahmat Allah. Walaupun disebut sebagai sebab, tetapi di dalamnya
terkandung maksud cara atau kaedah;
1.
Berbuat Ihsan dalam beribadah kepada Allah SWT dengan menyempurnakan ibadah
kepadaNya dan merasa diri dimonitor (diawasi) oleh Allah SWT, bahwasanya kita
beribadah kepada Allah SWT, seolah-olah kita melihatNya, maka jika kita tidak
melihatNya, sesungguhnya Dia melihat kita, dan berbuat baik kepada manusia semaksima
mungkin, baik dengan ucapan, perbuatan, harta, dan kedudukan. Allah SWT
berfirman, ertinya, ‘Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang
yang berbuat baik.’ (al-A'raf, 56)
2.
Dan antara sebab-sebab yang paling utama untuk mendapatkan rahmat Allah SWT
adalah bertaqwa kepadaNya dan mentaatiNya dengan melaksanakan
perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, seperti mengeluarkan
zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya (Mustahiq), beriman dengan
ayat-ayat Allah SWT, dan mengikuti RasulNya. Allah SWT berfirman, ertinya, ‘Dan
rahmatKu meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmatKu untuk
orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami. (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi.’
(al-A'raf, 156-157)
3.
Kasih saying kepada makhluk-makhlukNya baik manusia maupun binatang. Rasulullah
SAW bersabda, ‘Orang-orang yang penyayang, maka Allah SWT akan menyayangi
mereka (memberikan rahmat kepada mereka), sayangilah/kasihilah penduduk bumi,
niscaya penduduk langit akan menyayangi kalian.’ (Hadis Abu Daud dan
at-Tirmidzi). Dan hal itu lebih ditekankan lagi kepada orang-orang fakir dan
miskin yang sangat memerlukan. Sedangkan balasan (ganjarannya) sesuai dengan
perbuatan, sebagaimana kita berbuat baik, maka kita akan mendapatkan balasan
dari kebaikan tersebut.
4.
Beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah SWT. Allah SWT berfirman,
ertinya, ‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan
berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.’ (al-Baqarah, 218).
Maka
orang-orang yang beriman selalu mengharapkan rahmat Allah SWT setelah mereka
melaksanakan sebab-sebab mendapatkan rahmat yaituiman, hijrah, dan berjihad di
jalan Allah SWT. Adapun hijrah meliputi berpindah dari negeri syirik ke negeri
Islam dan meninggalkan apa yang dilarang Allah SWT dan RasulNya SAW,
sebagaimana Rasululullah SAW bersabda, ‘Orang yang berhijrah adalah orang yang
meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT.’ (Muttafaq 'alaih). Sedangkan
jihad mencakupi jihad melawan hawa nafsu dalam mentaati Allah SWT, sebagaimana yang
disabdakan oleh Nabi SAW ‘Orang yang berjihad adalah orang yang memerangi hawa
nafsunya dalam menaati Allah SWT.’ (Hadis al-Baihaqi).
Sebagaimana
jihad meliputi pula jihad melawan syaitan dengan menyelisihinya dan
bersungguh-sungguh untuk mendurhakainya dan jihad dalam memerangi orang-orang
kafir dan jihad terhadap orang-orang munafik dan pelaku-pelaku maksiat baik
dengan tangan, kemudian (jika tidak mampu) dengan lisan, kemudian (jika tidak
mampu juga), maka dengan hati.
5.
Mendirikan solat, menunaikan zakat, dan mentaati Rasulullah SAW,sebagaimana
Allah SWT berfirman, ertinya, ‘Dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat, dan ta'atlah
kepada Rasul, supaya kita diberi rahmat.’ (an-Nur, 56).
6.
Berdo'a kepada Allah SWT untuk mendapatkannya dengan bertawasul dengan
nama-namaNya yang Maha Pengasih (ar-Rahman) lagi Maha Penyayang (ar-Rahim) atau
yang lainnya dari nama-namaNya yang Agung/Indah, seperti mengatakan, ‘Ya Rahman
(Wahai Yang Maha Penyayang), sayangilah aku (rahmatilah aku), ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan
rahmatMu yang luas yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuni dosaku
dan menyayangiku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’
Allah
SWT berfirman, ertinya, ‘Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari
sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).’
(al-Kahfi, 10). Dan Allah SWT juga berfirman, ertinya, ‘Hanya milik Allah
asma`u al-Husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asma`u al-Husna itu.’
(al-A'raf, 180). Maka hendaklah seseorang memohon setiap permintaannya dengan
nama yang sesuai dengan permintaannya itu untuk mendapatkannya. Allah SWT
berfirman, ertinya, ‘Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdo'alah kepadaKu, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu.’ (al-Mu'min, 60).
Dan
firman Allah SWT lainnya, ertinya, ‘Dan katakanlah, 'Ya Tuhanku berilah ampun
dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik.’
(al-Mu'minun, 118). Sungguh Allah SWT telah menyuruh (kita) berdo'a dan
menjamin ijabah (mengabulkan do'a tersebut) dan Dia Maha Suci yang tidak pernah
mengingkari janji.
7.
Mengikuti al-Qur`an al-Karim dan mengamalkannya. Allah SWT berfirman, ertinya,
‘Dan Al-Qur`an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah
dia dan bertakwalah agar kita diberi rahmat.’ (al-An'am, 155).
8.
Mentaati Allah SWT dan RasulNya SAW sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya. Allah SWT berfirman, ertinya, ‘Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya
kita diberi rahmat.’ (Ali 'Imran, 132).
9.
Mendengarkan dan memperhatikan dengan tenang ketika dibacakan al-Qur`an
al-Karim. Allah SWT berfirman, ertinya, ‘Dan apabila dibacakan Al-Qur`an, maka
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kita mendapat
rahmat.’ (al-A'raf, 204).
10.
Istighfar, memohon keampunan dari Allah SWT. Allah SWT berfirman, ertinya, ‘Hendaklah
kita meminta ampun kepada Allah, agar kita mendapat rahmat.’ (an-Naml, 46).
Sebab-sebab
turunnya rahmat Allah seperti di atas ini boleh diringkaskan seperti berikut:
1)
Berbuat ikhsan atau berbuat baik kepada manusia, dengan ucapan, perbuatan,
harta, dan kedudukan.
2)
Bertakwa dan beriman dengan ayat-ayat Allah SWT, dan mengikuti RasulNya;
3)
Mengasihi makhluk-makhluknya baik manusia mahupun binatang.
4)
Beriman, kemudian berhijrah, dan berjihad;
5)
Mendirikan solat dan menunaikan zakat, dan taatlah kepada Rasul;
6)
Berdoa minta petunjuk yang lurus dalam urusan kami
7)
Mengamalkan ajaran-ajaran al-Quran
8)
Mentaati Allah dan RasulNya
9)
Mengamati ayat-ayat al-Quran
10)
Memohon keampunan
Kita
dapati kesemua yang tersebut di atas ini menunjukkan rahmat Allah diperoleh
dengan melakukan amalan-amalan hidup. Amalan-amalan hidup di sini ialah
bagaimana sikap kita dalam menjalani hidup ini. Sikap dan perilaku orang yang
telah memperoleh rahmat Allah Jadi untuk itu kita lihat dahulu, bagaimana sikap
dan perilaku orang-orang yang telah memperoleh rahmat Allah SWT yang harus kita
ikuti.
Sabar
dalam menghadapi musibah. Ujian dalam kehidupan orang yang beriman merupakan
sesuatu yang pasti dan biasa terjadi, baik ujian berupa hal-hal yang
menyenangkan atau malah sebaliknya bila dilihat dari sudut pandangan duniawi.
Apabila ujian yang tidak menyenangkan menimpa diri orang yang memperoleh rahmat
dari Allah, maka dia menghadapinya dengan penuh kesabaran. Sabar dalam ertikata
tetap bertahan dalam kebenaran sehingga meskipun kesulitan menerpa
kehidupannya, dia tidak akan sampai putus asa lalu menghalalkan segala cara
dalam usaha mengatasi kesulitan hidup. Inilah ciri penting dari orang yang
telah memperoleh rahmat dari Allah SWT sebagaimana firmanNya yang ertinya: ‘Dan
sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang sabar, (iaitu) orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan, ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kami
kembali’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna danrahmat dari
Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.’
(al-Baqarah, 155-157).
Sebaliknya,
jika kita mengkufuri nikmat-nikmat pemberianNya, seperti melupai Allah SWT
ketika senang, menganggap segala kesenangan yang kita perolehi itu adalah atas
usaha-usahanya sendiri, menyalahkan Allah SWT. ketika ditimpa musibah, maka ini
adalah sifat-sifat orang yang tidak mensyukuri nikmat, atau disebut sebagai
orang yang kufur nikmat. Apakah mereka ini akan mendapat rahmat-Nya? ‘Dan
ingatlah Tuhanmu memberitahukan kepadamu. Jika kamu berterima kasih, niscaya
Aku akan tambah nikmat itu bagimu, dan jika kamu kufur (tidak berterima kasih),
sesungguhnya azab-Ku amatlah pedih.’ (Ibrahim, 7).
Semuga
kita semua mendapat rahmat Allah SWT seiring dengan kehidupan yang kita lalui
dengan cara yang betul, baik dan benar
2 comments:
Contoh cri khdpn yng tdk mndpt rhmat allah
mohon blaz
Kurang paham soalan
Post a Comment