Menghidupkan
Hati dengan (Zikir) dan Harapan rahmat dari Allah.
“Dan
mereka yang apabila melakukan perbuatan keji, atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat kepada Allah lalu memohon ampun dosa-dosa mereka – dan sememangnya
tidak ada yang mengampunkan dosa-dosa melainkan Allah -, dan mereka juga tidak
meneruskan (perbuatan buruk) yang mereka telah lakukan itu, sedang mereka
mengetahui (akan salahnya dan akibatnya). Orang-orang yang demikian sifatnya,
balasannya adalah keampunan dari Tuhan mereka, dan syurga-syurga yang mengalir
di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya; dan yang demikian itulah
sebaik-baik balasan (bagi) mereka yang beramal” (Surah Ali ‘Imran: 135-136).
Penghidup
Hati Yang Mati
Hati
merupakan tempat pandangan Allah di dalam diri kita. Kita hidup di sisi Allah
apabila kita berzikir. Sesiapa yang mengingat Allah di dalam khalayak ramai,
Allah akan mengingatinya pada majlis yang lebih mulia (majlis para Malaikat). Zikir
diertikan pada apa-apa amalan yang boleh mengingatkan hati kita kepada Allah.
Zikir boleh menghidupkan hati yang telah mati, hati yang telah mati akibat
perbuatan dosa dan maksiat yang kita lakukan secara sedar mahupun tidak. Dosa
menumpuk di dalam hati kita umpama titik-titik hitam, apabila sudah penuh,
sukar untuk nur menembusi hati yang telah diselaputi oleh dosa.
Zikir
menjadi pencuci bagi hati. Sesiapa yang mengamalkan zikir di dalam kehidupan
sehariannya akan merasa tenang. Sukar untuk mengambarkan ketenangan dan kelazatan
orang yang berzikir dengan menggunakan perkataan. Ianya perlu dirasai sendiri
oleh individu. Umpama 2 orang manusia, seorang pernah memakan madu, dan dia
merasakan madu tersebut manis dan sedap, berbeza pula dengan seorang yang hanya
pernah mendengar kelazatan madu tetapi dalam sepanjang hidupnya tidak pernah
merasakan madu. orang yang pertama akan mengatakan madu itu lazat, dengan
pengalaman nya merasa madu, tetapi manusia yang kedua juga akan mengatakan madu
itu lazat tetapi tidak secara tidak yakin madu itu lazat. dia perlu sendiri
yang merasakan madu.
Orang
yang berbahagia adalah orang yang tidak pernah putus berhubungan dengan Allah.
Sesiapa yang mengingati Allah pada waktu yang senang Allah, akan mengingatinya
pada waktu yang sukar. Ujian nikmat yang diberikan kepada manusia, menyebabkan
ramai yang menjadi lalai dan tenggelam dalam nikmat. Ramai manusia yang menjadi
engkar akibat ujian kesenangan. Berbeza dengan manusia yang diuji dengan
kesusahan, mereka ini kebanyakannya menjadi dekat kepada Allah. Sebab inilah
amalan zikir dianjurkan untuk melatih diri kita untuk senantiasa berdampingan
dengan Allah. Termasuklah diri ini yang sedang diuji dengan kesenangan, terasa
diriku semakin menjauh dari Allah. Mudah-mudahan Allah mengampuni segala dosa dan
kelalaian kita sepanjang kita hidup sehingga sekarang.
Sinar
Harapan Bagi yang berputus asa.
Allah,
mempunyai sifat Maha Pengampun dan Maha Penerima taubat bagi hamba-hambanya
yang bertaubat. Allah sangat suka kepada hambanya yang senantiasa bertaubat. Jikalau,
setiap orang kafir yakin dengan sifat Maha Pengampun Allah, maka tidak ada
orang kafir yang akan masuk ke dalam neraka. Allah menciptakan pintu syurga ada
8, dan pintu neraka ada 7, kerana Rahmat Allah mendahului kemurkaan Allah. Allah
Ta'ala berfirman: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaul
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kama berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Az-Zumar: 53).
Daripada
Anas r.a mengkhabarkan bahawa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
bahwa Allah telah berfirman maksudnya;
“Hai
Bani Adam, selama engkau berdoa dan mengharap kepadaku, aku ampunkan bagimu apa
yang telah terjadi daripada kamu dan tidak aku hiraukan betapa banyaknya.”
“Hai
Bani Adam, andaikan dosamu memuncak kelangit, kemudian engaku meminta ampun
kepada Ku aku ampunkan bagimu dan tiadak aku hiraukan betapa banyaknya.”
“Hai
Bani Adam, seandainya engkau datang kepada Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi,
asalkan engkau tidak menyekutukan aku dengan sesuatu pun nescaya aku isi semua
itu dengan pengampunan.”
Amalan
yang disukai Allah "Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu
akbar"
Allah
berfirman dalam al-Quran: “Hai orang-orang yang beriman! berzikirlah
(mengingat) kepada Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (al-Ahzaab: 41-42).
Hadith
yang membicarakan keutamaan zikir "Subhanallah walhamdulillah wala ilaha
illallah wallahu akbar"
1.
Rasulullah saw. bersabda, "Lazimkan membaca subhanallah walhamdulillah wala
ilaha illallah wallahu akhbar, kerana semua itu dapat menghapuskan dosa sebagaimana
gugurnya daun dari pohon". (HR Ibnu Majah)
2.
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW berkata : "Membaca Subhanallah
walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar lebih aku sukai daripada seisi
dunia." (Hadith Riwayat Muslim)
3.
Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ada
empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2)
Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa
bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim no. 2137).
4.
Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda:
'Sesungguhnya membaca “subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu
akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada
segala sesuatu yang terkena sinar matahari." (HR. Muslim no. 2695).
Al
Munawi rahimahullah mengatakan, “Segala sesuatu yang dikatakan antara langit
dan bumi, atau dikatakan lebih baik dari sesuatu yang terkena sinar matahari
atau tenggelamnya, ini adalah ungkapan yang menggambarkan dunia dan seisinya.” Dari
sini menunjukkan bahwa keempat kalimat tersebut lebih baik daripada dunia
seisinya.
5.
Dari Ummi Hani' binti Abu Thalib dia berkata, "Rasulullah SAW melewatiku
pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, saya
sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan amalan yang bisa saya
lakukan dengan duduk." Beliau bersabda: "Bertasbihlah kepada Allah
seratus kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus budak dari
keturunan Isma'il. Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama
dengan seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa
di jalan Allah. Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama
dengan seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut. Bertahlillah
kepada Allah seratus kali." Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda:
"Kerana ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah
amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu
lakukan itu." (HR. Ahmad 6/344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini hasan. Lihat Ash Shilsilah Ash Shohihah no. 1316)
6.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang di muka
bumi ini mengucapkan: Laa ilaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal
hamdulillah, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya akan
dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad 2/158, sanadnya hasan)
7.
Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Aku pernah bertemu
dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata, ‘Wahai
Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada mereka
bahwa Syurga debunya harum, airnya segar, dan surga tersebut adalah datar,
tanamannya adalah kalimat: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha illaahu
wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Tirmidzi no. 3462.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
8.
Dari Abu Sa'id Al Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: subhanallah (Maha suci
Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan laa ilaaha illa allah
(tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) dan Allahu akbar
(Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan
menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan
barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga,
dan barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga,
dan barangsiapa mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin dari relung hatinya
maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh
dosa darinya." (HR. Ahmad 2/302. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan
bahwa sanadnya shahih)
Semoga Allah memberi
kita kekuatan untuk istiqamah mengamalkan zikir “Subhanallah walhamdulillah
wala ilaha illallah wallahu akbar” dalam kehidupan seharian kita. In sya allah.
No comments:
Post a Comment