Dalam
Hadis Nabi disebutkan: "Hati manusia itu ibarat sehelai kain putih yang
apabila manusia itu berbuat dosa maka tercorenglah/ternodailah kain putih
tersebut dengan satu titik noda kemudian jika sering berbuat dosa lambat-laun
sehelai kain putih itu berubah menjadi kotor/hitam". Jika hati nurani
sudah kotor maka terkunci nuraninya akan sukar menerima petunjuk dari Allah. Ada
Empat Tahapan Untuk Menajamkan atau Membersihkan Mata Batin: Pertama,
Mengosongkan hati dari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, benci, dan dari
sifat keduniawian. Kedua, Membuang daya khayal yang mengganggu keyakinan hati
kemudian berfikir tentang hal-hal yang ghaib yang kita ketahui. Ketiga,
Istiqamah solat dan berzikir pada malam hari kerana kesepian malam dapat
menambah kekyusukan hati. Keempat, Meningkatkan Iman dan Kecintaan kepada Allah
iaitu mencintai Allah dari segala-galanya selalu Munajad (mohon pertolongan
Allah), dan Istikharah (meminta petunjuk dari Allah SWT)
Ada
beberapa langkah yang memiliki pengaruh positif terhadap kecemerlangan Cahaya
Batin manusia, iaitu:
1.
Zikir
2.
Doa
3.
Selawat Nabi
4.
Makanan Halal dan Bersih
5.
Berpantang Dosa Besar
6.
Berhati Ikhlas dan Berpantang Tamak
7.
Bersedekah (Dermawan)
8.
Mengurangi Makan dan Tidur
9.
Zikir Kalimah Thayyibah
10.
Mengenakan Wewangian
Beberapa
hal tersebut diatas apabila diamalkan, Insya Allah seseorang akan memiliki
cahaya/kekuatan batin yang kuat sehingga apa yang terprogram dalam hati akan
cepat terlaksana.
1.
Zikir.
Zikir
memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan cahaya batin. Hati yang
selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur Allah dan keberadaannya
akan mempengaruhi perilaku yang serba positif. Kebiasaan melakukan zikir dengan
baik dan benar akan menimbulkan ketentraman hati dan menumbuhkan sifat ikhlas.
Hikmah zikir amatlah besar bagi orang yang ingin membangkitkan kekuatan indera
keenamnya (batin). Ditinjau dari sisi ibadah, zikir merupakan latihan menuju
Ikhlasnya hati dan Istiqamah dalam berkomunikasi dengan Al Khaliq. Ditinjau
dari sisi kekuatan batin, zikir merupakan cara membentuk dan memperkuat Niat
Hati, sehingga dengan izin Allah SWT, apa yang terdapat dalam hati, itu pula
yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa
manfaat, diantaranya : Membentuk, Memperkuat Kehendak, Mempertajam Batin,
sekaligus bernilai Ibadah. Dengan zikir bermakna membersihkan dinding kaca
batin, ibarat sebuah sinaran lampu yang tertutup kaca yang kotor, meyebabkan
cahaya-sinarnya tidak muncul keluar secara maksima. Melalui zikir, bermakna
membersihkan kotoran yang melekat sehingga kaca menjadi bersih dan
cahaya-sinarnya mampu memancar keluar. Sampai disini mungkin timbul suatu
pertanyaan. Apakah zikir memiliki pengaruh terhadap kekuatan batin? untuk
menjawab pertanyaan ini, kiranya perlu diketahui bahwa hal tersebut merupakan sebahagian
dari kurnia Allah SWT. Dalam sebuah Hadis. Bahwa dengan selalu mengingat Allah
menyebabkan Allah membalas ingat kepada seorang hamba-Nya "Aku selalu
menyertai dan membantunya, selama ia mengingat Aku" kerana itu, agar Allah
senantiasa mengingat kita, perbanyaklah mengingat-Nya dengan selalu berzikir.
2.
Doa.
Seseorang
yang ingin memiliki kekuatan Rohani pada dirinya, hendaklah memperbanyak doa
kepada orang lain, disamping untuk diri sendiri dan keluarganya. Caranya, cubalah
kita mendoakan seseorang yang kita kenal dimana orang itu sedang mengalami
kesulitan. Menurut para Ahli Hikmah, seseorang yang mendoakan sesamanya maka
reaksi doa itu akan kembali kepadanya, contohnya: Kita mendoakan si
"A" yang sedang dirundung duka agar Allah berkenan mengeluarkan dari
kedukaan, maka yang pertama kali merasakan reaksi doa itu adalah orang yang mendoakan,
baru setelah itu reaksi doanya untuk orang yang dituju. Kerana itu semakin
banyak kita berdoa untuk kebaikan sahabat, guru kita, orang yang dikenal/tidak
dikenal, siapa pun juga, maka akan semakin banyak kebaikan yang akan kita
rasakan. Sebaliknya jika kita berdoa untuk kejelekan si "A" sementara
si "A" tidak patut di doakan jelek maka reaksi doa tersebut akan
kembali kepada Kita. Contohnya: Kita berdoa agar si "A" jatuh dari motor,
maka boleh jadi kita akan jatuh sendiri dari motor, setelah itu baru giliran si
"A".
Dalam
sebuah Hadis disebutkan, seseorang yang berdoa untuk kejelekan sesamanya maka doa
itu melayang-layang di Angkasa, jika orang yang didoakan jelek itu orang zalim
maka Allah SWT akan memperkenankan doanya, sebaliknya jika orang yang dituju
itu orang baik-baik, maka doa itu akan kembali menghantam orang yang berdoa. Dari
sini lalu timbul konsep "Saling Doa mendoakan” seperti guru memberikan
atau menghadiahkan doa berupa surat Al Fatihah kepada muridnya. Sebaliknya
murid pun berdoa untuk kebaikan gurunya. Lalu siapa yang patut disebut guru?
Guru adalah orang yang memberikan informasi pengetahuan akan suatu ilmu. Dimana
ilmu itu selanjutnya kita amalkan dan bermanfaat.
Dalam
Hadis yang lain disebutkan bahwa doa yang mudah dikabulkan adalah doa yang
diucapkan oleh seorang sahabat Secara Rahasia, Mengapa ?? ini disebabkan kerana
doa itu diucapkan secara Ikhlas. Keikhlasan memiliki nilai (kekuatan) yang
sangat tinggi. Kerana itu perbanyaklah berdoa atau mendoakan sesama yang sedang
dirundung duka. Insya Allah reaksi dari doa itu akan kita rasakan terlebih
dahulu, selanjutnya baru orang yang kita doakan, semoga.
Di
samping itu, mendoakan seseorang memiliki nilai dalam membentuk kepribadian
lebih peka terhadap persoalan orang lain. Jika hal ini dikaitkan dengan janji
Allah; Bahwa barang siapa yang mengasihi yang dibumi maka yang dilangit akan
mengasihinya, berlakulah hukum timbal balik. Siapa menanam kebajikan ia akan
menuai kebajikan juga, sebaliknya jika ia menanam kezaliman maka ia pun akan
menuai kezalimannya juga.
3.
Selawat Nabi.
Mungkin
sudah sering/pernah mendengar nasihat dari orang-orang tua kita bahwa kalau ada
bahaya, kita disarankan salah satunya adalah untuk memperbanyak selawat kepada
Nabi Muhammad SAW. Dengan mendoakan keselamatan kepada Nabi, Allah SWT akan
mengutus para malaikat untuk ganti mendoakan keselamatan kepada orang itu.
Dalam beberapa hadis Rasullullah SAW banyak kita temukan berbagai keterangan
tentang afdalnya berselawat. Diantaranya : "Setiap doa itu Terdindingi,
sampai dibacakan Selawat atas Nabi". (HR. Ad- Dailami).
Pada
hadis yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa'I dan Hakim, Rasullullah SAW
bersabda, "Barang siapa membaca Selawat untuk Ku sekali, maka Allah
membalas Selawat untuknya sepuluh kali dan menanggalkan sepuluh kesalahan
darinya dan meninggikannya sepuluh derajat". Yang berkaitan dengan urusan
kekuatan batin, terdapat dalam Hadis yang diriwayatkan Ibnu Najjar dan Jabir,
"Barangsiapa ber-Selawat kepada Ku dalam satu hari seratus kali, maka
Allah SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh puluh daripadanya untuk kepentingan
akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk kepentingan dunianya". Berdasarkan hadis-hadis
itu, benarlah adanya jika orang-orang tua kita menyuruh anak-anaknya untuk
memperbanyak selawat kepada anak cucunya. Kerana selain merupakan penghormatan
kepada junjungannya juga memiliki impak yang amat menguntungkan dunia dan
akhirat.
4.
Makanan Halal dan Bersih.
Seseorang
yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari tenaga Ilahiyah harus
memperhatikan makanannya. Baginya pantang kemasukan makanan yang haram kerana
keberadaannya akan mengotori hati. Makanan yang haram akan membentuk jiwa yang
kasar dan tidak beragama. Makanan yang haram disini bukan hanya dilihat dari
jenisnya saja (Misal; Babi, bangkai, dll.), tapi juga dari cara dan proses
untuk mendapatkan makanan tersebut. Efek dari makanan yang haram ini
menyebabkan jiwa sulit untuk diajak menyatu dengan hal-hal yang positif,
seperti: dibuat zikir tidak kyusuk, berdoa tidak sungguh-sungguh dan hati tidak
tawakal kepada Allah.
Daging
yang tumbuh dari makanan yang haram selalu menuntut untuk diberi makanan yang
haram pula. Seseorang yang sudah terjebak dalam lingkaran ini sulit untuk
melepaskannya, sehingga secara tidak langsung menjadikan hijab atau penghalang
seseorang memperoleh getaran/cahaya Illahiyah. Disebutkan, setitik makanan yang
haram memberikan efek terhadap kejernihan hati. Ibarat setitik tinta yang jatuh
diatas kertas putih, semakin banyak unsur makanan haram yang masuk, ibarat
kertas putih yang banyak ternoda tinta. Sedikit demi sedikit akan hitamlah
semuanya. Hati yang gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak peka terhadap
nilai-nilai kehidupan yang mulia. Seperti kaca yang kotor oleh debu-debu,
sulitlah cahaya menembus nya. Tapi dengan zikir dan menjaga makanan haram, hati
menjadi bersih bercahaya.
Begitu
halnya jika kita menghendaki dijaga para malaikat Allah, jangan kotori diri kita
dengan darah dan daging yang tumbuh dari makanan yang haram. Inilah mengapa
para ahli Ilmu batin sering menyarankan seorang calon siswa yang ingin suatu
ilmu agar memulai suatu pelajaran dengan laku batin seperti puasa. Konon, puasa
itu bertujuan menyucikan darah dan daging yang timbul dari makanan yang haram.
Dengan kondisi badan yang bersih, diharapkan ilmu batin lebih mampu bersenyawa
dengan jiwa dan raga. Bahkan ada suatu keyakinan bahwa puasa tidak terkait
dengan suatu ilmu. Fungsinya hanya untuk mempersiapkan wadah yang bersih
terhadap ilmu yang akan diwadahinya.
5.
Berpantang Dosa Besar.
Berpantang
melakukan dosa-dosa besar juga dalam upaya membersihkan rohani. Di mana secara
umum berertinya berjudi, zina, mabuk, mencuri dan penyalahgunaan dadah. Walau perkara
ini belum mencakup keseluruhan dosa besar tetapi kelimanya diyakini sebagai punca
dari segala dosa. Judi umpamanya, seseorang yang sudah terpalit judi andai ia
seorang pemimpin maka cendrung rasuah dan hanya sedikit kejujuran yang masih ada
padanya. Begitu juga dengan perbuatan seperti zina, mabuk, mencuri, dan
menyalahgunakan dadah diyakini sebagai hal yang mampu menghancurkan kehidupan
manusia. Kerana itu orang yang ingin memiliki kekuatan batin yang hakiki
hendaknya mampu menjaga diri dari lima perkara ini.
Seseorang
yang sudah ketagihan satu diantara yang lima perkara ini bukan hanya rendah dipandang
Allah, dipandangan manusia biasa pun ikut rendah. Nurani yang kotor menyebabkan
doa-doa tidak terkabul. Beberapa langkah apabila dilakukan secara turutan,
Insya Allah menjadikan manusia "Sakti" Dunia Akhirat. Getaran
batinnya kuat, ibarat voltage pada lampu yang selalu di tambah getarannya
sementara kaca yang melingkari lampu itu pun selalu dibersihkan melalui
laku-laku yang positif.
Hikmah
suatu amalan (bacaan) biasanya terkait dengan perilaku manusianya. Dalam hadisnya
Turmudzi meriwayatkan, "Seseorang yang mengucapkan Laa ilaha illallah
dengan memurnikan niat, pasti dibukakan untuknya pintu-pintu langit, sampai
ucapannya itu dibawa ke Arsy selagi dosa-dosa besar dijauhi". Hadis ini mampu
ditafsirkan bahwa suatu amalan harus diimbangi dengan pengamalan. Adanya
keselarasan antara ucapan mulut dengan tindakan menyebabkan orang itu mencapai
hakikatnya "Kekuatan-Kesaktian".
6.
Berhati Ikhlas Jauhi Tamak.
Seseorang
yang memiliki hati ikhlas, tidak rakus dengan dunia lebih memiliki kepekaan
dalam menyerap pelajaraan ilmu batin. Secara logik, orang yang berhati ikhlas
lebih mudah memusatkan konsentrasinya pada satu titik tujuan, yaitu persoalan
yang dihadapinya. Disebutkan bahawa orang yang berhati ikhlas diperkenankan
Allah SWT untuk :Berbicara, Melihat, Berpikir dan Mendengar bersama dengan
Lidah, Mata, Hati dan Telinga Allah ( baca hadis Thabrani ).
Hati
yang ikhlas sama dengan ketiadaan rasa tamak. Orang yang memiliki sifat ikhlas
dan tidak tamak amat disukai manusia. Rasullullah SAW pernah didatangi seorang
sahabat yang ingin meminta resepi agar disukai Allah SWT dan disukai sesama
manusia. Rasullullah bersabda: "Jangan rakus dengan Harta Dunia, tentu
Allah akan menyenangimu, dan jangan tamak dengan hak orang lain, tentu banyak
orang yang menyenangimu". Hadis ini jika dikaitkan dengan kehidupan para rohani
mereka memiliki power pertama kali disebabkan kerana kharismanya, jika
seseorang itu banyak disukai sesamanya maka apa yang diucapkan pun akan
dipercaya. Sebaliknya walau orang itu berilmu tinggi tetapi kalau tidak disukai
sesamanya maka apa yang diucapkannya pun tidak akan ada yang mempercayai.
7.
Bersedekah ( Dermawan ).
Bersedekah
selain untuk tujuan ibadah sosial juga memiliki pengaruh terhadap menyingkirnya
bahaya. Banyak hadis membahas masalah sedekah berkaitan dengan tolak-bala.
Dengan banyak bersedekah, seseorang akan memperoleh limpahan rezeki dan
kemenangan. Rasullullah SAW bersabda : "Wahai Manusia !! Bertaubatlah Kamu
kepada Allah sebelum mati, segeralah Kamu beramal saleh sebelum Kamu sibuk,
sambunglah hubungan dengan Tuhanmu dengan memperbanyak zikir dan memperbanyak
amal sedekah dengan rahasia maupun terang-terangan. Tuhan akan memberi Kamu
rezeki, pertolongan dan kemenangan". (HR Jabir RA)
Dalam
kehidupan bermasyarakat kita boleh melilhat hikmah dari sedekah ini. Seseorang
yang memiliki jiwa dermawan amat disukai sesamanya. Logiknya jika orang itu
disukai banyak orang maka ia jauh dari bahaya. Kisah nyata terjadi pada suatu
daerah. Dua orang yang sama-sama memiliki ilmu batin memiliki kebun mangga.
Ketika hampir musim buah, mangga dari seorang dermawan itu tidak ada yang
mencurinya, sebaliknya kebun mangga yang milik orang bakhil itu banyak dicuri
anak-anak muda. Diberitakan, pencurian itu terjadi kerana unsur "Tidak
Suka" dengan pemilik kebun. Sedangkan anak-anak muda itu mengapa tidak mau
mencuri kebun milik dermawan, rata-rata mereka mengutarakan keengganannya
"Ah dia orang baik jangan kita lakukan" katanya, kita ingin menang
dan sakti dunia akhirat ?? perbanyaklah sedekah.
8.
Mengurangi Makan dan Tidur.
Satu
cara menahan nafsu yang universal yang berlaku untuk seluruh makhluk hidup
adalah puasa. Ulat agar boleh terbang menjadi kupu-kupu harus berpuasa terlebih
dahulu, ular agar boleh ganti kulit harus puasa terlebih dahulu dan ayam agar boleh
beranak pun harus puasa terlebih dahulu. Secara budaya banyak hal yang dapat
diraih melalui puasa. Orang-orang terdahulu tanpa mempermasalahkan sisi
ilmiahnya aktiviti puasa telah berhasil mendapatkan segala daya utama atau
keistimewaan melalui puasa yang lazim disebut khalwat (mngasingkan diri). Para rohani
mendapatkan Wahyu maupun alamat ( Petunjuk ghaib melalui puasa terlebih dahulu
). Dan tradisi itu masih terus dilestarikan orang-orang zaman sekarang. Intinya
sampai bilapun orang tetap meyakini dengan mengurangi makan dalam hal ini
adalah puasa, seseorang akan memperoleh inspirasi baru, gerak hati.
Tradisi
kita, ketika secara budaya sudah tiada lagi tempat untuk bertanya, melalui
puasa seseorang boleh mendapatkan telinga yang baru dan ketika ia tak lagi
mampu berkata, dengan puasa seseorang mampu memperoleh mulut yang baru. Secara
logik, puasa adalah bentuk kesungguhan yang diwujudkan melalui melaparkan diri.
Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh saja yang sanggup melakukannya. Aktiviti
ini jika ditinjau dari sisi ilmu batin, menunjukan bahwa kesungguhan memprogram
niat itu yang akan menghasilkan kelebihan-kelebihan. Hati yang diprogram dengan
sungguh-sungguh akan menghasilkan seseuatu yang luar biasa. Kerana itu dalam
menempuh ilmu batin, aktiviti puasa mutlak diperlukan. Kerana didalam puasa itu
tidak hanya bermakna melaparkan diri semata. Lebih dari itu, berpuasa memiliki
tujuan menyingkirkan nafsu syaitan. Tidak aktifnya nafsu secara tidak langsung
meninggikan taraf spiritual manusia, sehingga orang-orang yang berpuasa doa nya
makbul dan apa yang terusik dalam hatinya sering menjadi kenyataan.
Menurut
Imam Syafi'i dengan berpuasa seseorang terhindar dari lemah beribadah, berat
badanya, keras hatinya, tumpul fikirannya dan kebiasaan mengantuk. Dari
penyelidikan ilmiah puasa diyakini memiliki pengaruh terhadap kesehatan
manusia. Orang-orang terdahulu memiliki ketajaman mata batin dan mujarab Ilmu jiwanya
kerana kuatnya dalam mengurangi tidur malam hari. Bahkan burung hantu yang
dilambangkan sebagai lambang ilmu pengetahuan pun disebabkan kerana kebiasannya
"Tafakur" pada malam hari. Dalam filasofi ilmu batin, memperbanyak
tafakur malam hari menyebabkan seseorang memiliki "Mata Lebar", iaitu
ketajaman dalam melihat dan membaca apa-apa yang tersirat dibalik kemisterian
alam semesta ini.
Bahkan
ketika agama Islam datang pun membenarkan informasi sebelumnya yang dibawa oleh
agama lain. Hanya Islam yang menginformasikan bahwa dengan ber-Tahajud ketika
orang lain terlelap dalam tidur, menyebabkan orang itu akan ditempatkan Allah
SWT pada tempat yang terpuji. Pada keheningan malam terdapat berbagai hikmah.
Melawan "Nafsu" tidur menuju ibadah kepada Allah SWT dan dalam
suasana hening itu konsentrasi mudah bersatu. Saat inilah Allah SWT memberikan
keleluasaan kepada hamba-hamba-Nya guna memohon apa saja yang diinginkan. Banyak
para rohani yang memiliki keunikan dalam ilmu batin bukan kerana banyaknya ilmu
dan panjangnya amalan yang dibacanya, melainkan kerana laku prihatin pada malam
harinya. Insya Allah seseorang yang membiasakan diri tafakur dan beribadah pada
malam hari, maka Allah SWT akan memberikan keberkahan dalam ilmu-ilmunya.
9.
Zikir Kalimah Thayyibah.
Ada
hal-hal yang tersembunyi dibalik zikir kalimah Thayyibah "La ilaha
illallah" pertama, zikir ini disebut sebagai sebaik-baiknya zikir, berdasarkan
hadis riwayat Nasa'i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban, dan Hakim "Afdhaluzd
dzikri La ilaha Illallaahu" yang ertinya: sebaik-baik zikir adalah La
ilaha illallah. Kemudian pada hadis yang lain disebutkan bahwa dengan zikir
kalimah Thayyibah ini menyebabkan pintu langit terbuka, selagi yang membaca
kalimah itu orang yang menjauhi dosa-dosa besar. Sedangkan dengan mengamalkan
zikir kalimah ini, sepanjang zikir ini diamalkan secara tulus ikhlas mengharap
redha Allah SWT, justru Allah yang akan mengatur potensi manusia.
Dalam
hadis Qudsy tersurat: "Barang siapa disibukkan zikir kepada-Ku sehingga
tidak sempat memohon dari-Ku maka Aku akan memberikan yang terbaik dari apa
saja yang Ku berikan". Ertinya: hikmah dari zikir kalimah Thayyibah itu,
seseorang akan diberi kurnia oleh Allah SWT walau jenis kurnia itu tidak
dimintanya. Ini Yang disebut dengan rezeki yang tak terduga-duga.
Hikmah
lain, dari membiasakan diri berzikir kalimah "La ilaha illallah ",
secara tidak langsung bererti mengecap kalimat itu pada alam bawah sedar
manusia. Seseorang dalam kondisi sukar, kalimat yang reflek muncul dari alam
bawah sedarnya adalah kalimat yang paling akrab dengan lidah dan hatinya.
Maka,
seseorang yang istiqamah dalam zikir kalimah "La ilaha illallah",
bila saat sakaratul maut hendak menjemput, Insya Allah kalimat itu yang akan
muncul dari mulutnya. Dengan demikian berlakulah janji Allah SWT bahwa
seseorang yang diakhir hayatnya mengucapkan kalimat "La ilaha illallah",
maka syurgalah balasannya. Menyemak hal-hal dibalik kalimah Thayyibah ini, ada
dua keuntungan yang boleh kita raih. Pertama keuntungan dunia berupa ketenangan
hati akibat bias dari aktiviti zikir, juga keuntungan dunia berupa datangnya kurnia
yang dilimpahkan yang lebih baik dibanding hamba lain yang meminta. Sedangkan
pahala akhiratnya adalah menemui kematian dengan Khusnul Khotimah. Semoga kita
termasuk hamba-hamba Allah yang memperoleh keuntungan dunia akhirat. Amin.
10.
Memakai Wangian.
Kalau
kekuatan fisik seseorang ditentukan dari ototnya. Kekuatan ilmu batin
ditentukan dari roh. Memperkuat roh, salah satu caranya dengan wangian. Kerana
itu orang yang sedang mempelajari ilmu batin atau ingin melestarikan kekuatan
ilmu batin dalam jiwa raganya, ia dituntut selalu mengenakan wangian.
Disebutkan, wangian amat dibenci setan dan disukai para malaikat. Pengertian
"Wangi" disini bukan sekedar wangi kerana bau minyak wangi. Wangi
yang hakiki adalah wanginya kepribadian, dan itu bererti Ahlakul Karimah. Tentu
saja, melengkapi antara syariat dan hakikat itu seseorang memang disunahkan
memakai wangian sekaligus menghiasi diri dengan Ahlak yang baik.
No comments:
Post a Comment