DOA

‘Ya Allah, rahmatilah pembaca blog ini, sihatkan ia, ampunilah dosa-dosanya, berkatilah amalannya, janganlah Engkau balikkan hatinya setelah Engkau beri petunjuk dan hidayah kepadanya dan Ya Allah masukkanlah ia dan keluarganya kedalam syurga FirdausMu serta jauhkanlah ia dan keluarganya dari azab nerakaMu. Sesungguhnya Ya Allah, hanya kepada Engkau kami sembah dan hanya kepada Engkau sahajalah kami meminta pertolongan. Ya Allah jika rezeki pembaca blog ini masih diatas langit, turunkanlah ia, jika rezekinya di dalam bumi, keluarkanlah ia, jika rezekinya jauh, dekatkanlah ia, jika rezekinya haram, sucikanlah ia dan jika rezekinya sukar, Engkau permudahkanlah ia” Ya Allah kurniakanlah kepada kami segala kebaikan sebagaimana yang Engkau kurniakan kepada hamba-hamba Mu yang soleh.'

Friday, October 5, 2012

Hak Ibu Bapa dan Hak Anak


Ibu Abbas RA. ketika mengertikan ayat: Wa qhadho rabbuka alla ta buda illa iyyaahu, wabil walidaini ihsana, imma yablughanna indakal kibara ahaduhuma au kilahuma fala taqul lahuma uf wala tanharhuma waqul lahuma qoulan karima. (Surah Al Isra ayat 23) Tuhanmu telah menyuruh supaya kamu jangan menyembah (mengesakan) selain padaNya. Dan terhadap kedua ibu bapa harus berbakti (taat dan baik) apabila telah tua salah satunya atau keduanya disisimu, maka jangan menunjukkan sikat atau sikap jemu atau berkata: Cih, kepada keduanya, umpama jika kau sampai membuang kencing atau najis ibu atau bapa, maka jangan kau tutup hidungmu dan jangan muram mukamu sebab keduanya telah mengerjakan semua itu dimasa kecilmu, dan jangan membentak keduanya dan berkatalah dengan lemah lembut, sopan santun, ramah tamah dan hormat.
Ibu Abbas RA ketika mengertikan ayat : Wakh fidh lahuma janahadzdzulli minarrahmati, waqul Robbir hamhuma kama robbayani shorghira. (Surah Al Isra ayat 24) Dan rendahkan dirimu kepada keduanya serendah-rendahnya dan doakan keduanya: "Ya Tuhan, Kasihanilah kedua ibu bapaku sebagaimana keduanya telah memeliharaku dimasa kecil.

Mengenai kewajipan terhadap keduanya dimasa hidup hingga mati, dengan selalu mendoakan untuk keduanya sesudah matinya. Seorang ulama tabi'in berkata: "Siapa yang mendoakan kedua ibu bapanya tiap hari lima kali bererti telah menunaikan kewajipabnya terhadap kedua ibu bapanya." SebabAllah SWT berfirman: "An usy kurli wali walidaika, ilayyal mashir. "Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibu bapamu, kepadaKu kau akan kembali.

Bersyukur kepada Allah SWT dan mengerjakan sembahyang lima waktu tiap hari, maka syukur terhadap ibu bapa juga harus lima kali tiap hari. Firman Allah SWT: "Robbukum a'lamu bima fi nufusikum in takunu shalihina fa innahu kana lil awwabina ghafura.: "Tuhanmu lebih mengetahui apa yang didalam hatimu, jika kamu benar-benar baik (solih) maka sesungguhnya Tuhan itu terhadap orang yang salah lalu kembali taubat, ia maha pengampun. (Surah Ali-Isra ayat 25)
Hak yang harus dilaksanakan oleh anak terhadap ibu dan ayah ada sepuluh iaitu:
·Jika orang tua berhajat kepada makan harus diberi makan
·Jika berhajat pada pakaian harus diberi pakaian. Rasulullah SAW ketika menerangkan ayat: "Wa sha hib huma fiddunnya ma'rufa.: "Bantulah kedua orang tua didunia dengan baik, yakni supaya diberi makan jika lapar dan pakaian jika tidak berpakaian.
·Jika berhajat bantuan harus dibantu
·Menyambut panggilannya
·Mentaati semua perintahnya asalakn tidak menyuruh berbuat maksiat dan ghibah (Kasari orang)
·Jika berbicara kepada keduanya harus lunak, lemah lembut dan sopan
·Tidak boleh memanggil nama kecilnya (Jambal/ gelaran)
·Jika berjalan harus dibelakangnya
·Suka untuk orang tuanya apa yang ia suka bagi dirinya sendiri, dan membenci bagi keduanya apa yang tidak suka bagi dirinya sendiri
·Mendoakan keduanya supaya mendapat pengampunan Allah SWT dan rahmatNya Sebagaimana doa Nabi Nuh AS dan Nabi Ibrahim AS.: "Robbigh fir li waliwalidayya robbanagh fir li waliwalidayya wa lil muminin wal mu'minati yauma yaqumul hisab: "Ya Tuhan kami, ampunkan kami dan kedua ibu bapa kami dan semua kaum muslimin pada hari perhintungan hisab/hari kiamat. Seorang sahabat berkata: "Tidak suka mendoakan kedua orang tua itu mungkin menyebabkan kesulitan penghidupan anak." "Dan apakah mungkin memuaskan orang tua yang telah mati?" beliau ditanya. Jawabnya: " Ya, dengan tiga macam iaitu:
·Dia sendiri menjadi orang soleh sebab menyenangkan kedua orang tuanya
·Menghubungi keluarga dan sahabat-sahabat kedua orang tuanya
·Membaca istighfar dan mendoakan serta bersedekah untuk kedua orang tuanya itu. Al-Ala' bin Abdirrahman dari ayahnya dari Abuhurairah RA berkata Nabi Muhammad SAW bersabda: " Jika mati anak Adam putus (terhenti) semua amal perbuatan (kegiatannya), kecuali tiga macam iaitu:
·Sedekah jariah yang berjalan terus (wakaf-wakarnya)
·Ilmu yang berguna (yang diajarkan sehingga orang-orang melakukan ajarannya)
·Anak yang soleh yang selalu mendoakan pengampunan untuknya.
Nabi Muhammad SAW bersabda: " Jangan memutus hubungan pada orang yang dahulu kawan baik pada orang tuamu, nescaya akan padam nur cahayamu." Seorang dari suku Bani Saliman datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: "Kedua orang tuaku telah mati, apakah ada jalan untuk berbakti pada keduanya sesudah mati itu?" Jawab Nabi muhammad SAW : "Ya, membaca istighfar untuk keduanya dan melaksanakan wasiat keduanya dan menghormati sahabat-sahabat keduanya dan menghubungi keluarga dari keduanya."

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya daripada Abu Hurairah RA berkata Nabi Muhammad SAW bersabda: "Hak anak yang harus dilaksanakan oleh orang tua ada tiga iaitu:
1.Memilihkan nama yang baik ketika lahir
2.Mengajari kitab Allah SWT (Memberi didikan agama)
3.Harus dikahwinkan jika telah dewasa (jangan sampai tergoda sehingga berlacur)

Seorang datang kepada Umar RA berkata: "Puteraku ini durhaka kepadaku." Maka datang Umar RA berkata kepada anak lelaki itu: "Apakah kau tidak takut kepada Allah SWT? Engkau telah berbuat durhaka terhadap ayahmu, engkau tahu kewajipan anak untuk orang tuanya ......(begini dan begitu). Lalu anak itu bertanya: "Ya Amirul mu'minin, apakah anak itu tidak berhak terhadap ayahnya?" Jawab Umar: "Ada hak yakni harus memilihkan ibu yang bangsawan, jangan sampai tercela kerana ibunya, harus memberi nama yang baik, harus mengajari kitab Allah SWT." Maka berkata anak itu: "Demi Allah, dia tidak memilihkan untukku ibuku, dia membeli budak wanita dengan harga 400 dirham dan itu ibuku, dia tidak memberi nama yang baik untukku, saya dinamai kelawar jantan dan saya tidak diajari kitab Allah SWT. walau satu ayat." Maka Umar RA menoleh kepada ayahnya dan berkata: "Engkau telah durhaka kepada anakmu sebelum ia durhaka kepadamu. Pergilah engkau dari sini."
Abul Laits berkata: "Saya telah mendengar ayahku bercerita dari Abu Hafsh Alyaskandi seorang ulama di Samarqand ketika didatangi oleh seorang yang mengeluh kerana dipukul oleh anaknya hingga sakit. Abu Hafsh berkata: Subhanallah, apakah ada anak yang memukul ayahnya?" Jawab lelaki itu: "Benar, saya dipukul hingga sakit." lalu ditanya: "Apakah kau tidak mendidik anakmu dengan adap dan sopan?" Jawab lelaki itu: "Tidak." "Apakah sudah diajari al-quran?" ditanya lagi. Jawab lelaki itu: "Tidak." "Lalu apakah pekerjaan anak mu itu?" "Anak ku itu bertani." Jawab lelaki itu. Abi Hafsh berkata: "Engkau tahu mengapakah dia memukul engkau?" Jawabnya: "Tidak." Abu Hafsh berkata: "Mungkin ketika ia sedang diatas himar menuju kesawah ladang menyanyi dan bersiul sedang dikanan kirinya kerbau dan lembu dan dibelakangnya anjing, tiba-tiba engkau menegur padanya, kerana ia mengira engkau itu lembu sedang mengganggu maka ia memukul engkau, sungguh beruntung dan ucapkan Alhamdulillah kerana ia tidak memukul kepalamu."

Tsabit Albunani berkata: "Ada seorang memukul ayahnya disuatu tempat dan ketika anak itu ditegur orang-orang: Mengapakah sedemikian? Jawabnya: "Biarlah ia kerana saya dahulu telah memukul ayahku ditempat ini, maka kini aku dibalas anakku memukul aku ditempat ini, semoga ini menjadi tebusan itu dan ia tidak dapat disalahkan."

Ahli Hikmah berkata: "Siapa durhaka terhadap kedua ibu bapanya, maka tidak terasa kesenangan dari anaknya. Dan siapa tidak musyuarat dalam urusan-urusannya tidak tercapai hajatnya dan siapa yang tidak mengalah kepada keluarganya (isterinya) maka akan hilang kesenangan hidupnya.

Asysya'bi meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW bersabda: "Allah akan merahmati kepada ayah yang membantu anaknya untuk berbakti taat kepadanya, yakni tidak menyuruh sesuatu yang dikhuatiri anak itu tidak dapat melaksanakannya."

Alfudhail bin Iyadh berkata: "Orang yang sempurna kemanusiaannya iaitu yang taat kepada kedua ayah ibunya, dan menghubungi kerabatnya dan hormat pada kawan-kawannya dan baik budinya kepada keluarga dan anak-anaknya serta pelayan-pelayannya dan menjaga agamanya dan memperbaiki harta kekayaannya dan menyedekahkan kelebihan hartanya dan memelihara lidahnya dan tetap tinggal dirumahnya (yakni tekun dalam ibadat kepada Tuhannya) dan amal pekerjaannya dan tidak berkumpul dengan orang-orang yang suka membicarakan hal orang lain."
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Empat macam sebagai syarat kebahagiaan seseorang iaitu jika isterinya solihah, anak-anaknya taat, kawan-kawannya orang-orang yang soleh dan penghasilan rezekinya didalam negerinya."

Yazid Arraqqasyi meriwayatkan dari Anas RA berkata: "Tujuh macam yang dapat diterima pahala sampai sesudah matinya iaitu:
·Siapa yang membangunkan masjid maka tetap mendapat pahalanya selama ada orang sembahyang didalamnya.
·Siapa yang mengalirkan air sungai, selama ada yang minum daripadanya.
·Siapa yang menulis mushaf, ia mendapat pahala selama ada orang yang membacanya.
·Orang yang menggali perigi, selama masih ada orang mempergunakan airnya.
·Siapa yang menanam tanaman, selama dimakan oleh orang atau burung.
·Siapa yang mengajar ilmu yang berguna, selama dikerjakan oleh orang yang mempelajarinya.
·Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mendoakan dan membaca istighfar baginya, yakni jika mendapat anak laludiajari ilmu dan al-quran, maka ayahnya akan mendapat pahalanya selama anak itu melakukan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri, sebaliknya jika dibiasakan berbuat maksiat, fasik maka ia mendapat dosanya tanpa mengurangi dosa orang yang berbuat sendiri.

Sebagaimana riwayat Abuhurairah RA berkata: "Nabi Muhammad SAW bersabda:"Jika telah mati anak Adam maka terhenti amalnya kecuali tiga macam iaitu:
·Sedekah yang berjalan terus, ilmu yang berguna dan diamalkan, anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.

No comments: