DOA

‘Ya Allah, rahmatilah pembaca blog ini, sihatkan ia, ampunilah dosa-dosanya, berkatilah amalannya, janganlah Engkau balikkan hatinya setelah Engkau beri petunjuk dan hidayah kepadanya dan Ya Allah masukkanlah ia dan keluarganya kedalam syurga FirdausMu serta jauhkanlah ia dan keluarganya dari azab nerakaMu. Sesungguhnya Ya Allah, hanya kepada Engkau kami sembah dan hanya kepada Engkau sahajalah kami meminta pertolongan. Ya Allah jika rezeki pembaca blog ini masih diatas langit, turunkanlah ia, jika rezekinya di dalam bumi, keluarkanlah ia, jika rezekinya jauh, dekatkanlah ia, jika rezekinya haram, sucikanlah ia dan jika rezekinya sukar, Engkau permudahkanlah ia” Ya Allah kurniakanlah kepada kami segala kebaikan sebagaimana yang Engkau kurniakan kepada hamba-hamba Mu yang soleh.'

Thursday, September 13, 2012

Tiga Penyesalan Yang Akan Dialami Manusia


Dalam beberapa ayat, al-Quran menginformasikan peristiwa masa depan yang akan dialami sekelompok manusia di akhirat kelak. Berupa ‘penyesalan’ atas rakaman jejak hidupnya yang jauh dari nilai Islam selama di dunia. Ungkapan penyesalan ini diabadikan dengan ungkapan “Ya Laitani”. Penyesalan yang hanya terucap, namun tidak mampu dikotakan. Kerana waktu sudah terlambat.
Boleh jadi, pengetahuan ini memberikan pelajaran bagi yang masih hidup di dunia. Agar waspada, jangan sampai penyesalan itu dialaminya di akhirat kelak. Masih lebih baik, jika penyesalan itu terjadi di dunia. Kerana di dunia, masih ada kesempatan atau peluang untuk berubah menjadi lebih baik. Sebaliknya, penyesalan di akhirat tidaklah berguna, kecuali neraka jahannam.

Lalu, apa sajakah penyesalan-penyesalan yang akan dialami sekelompok manusia itu?, Jawabannya adalah sebagai berikut:

Penyesalan Pertama: Penyesalan Saat Sakaratul Maut.

Sakarat boleh diertikan sebagai mabuk akal atau hilang segala-galanya. Nabi berpesan, “Perbanyaklah ingat kepada yang memutuskan kelezatan dunia, yakni kematian”. Sakaratul maut pasti benar adanya, ia akan menghampiri setiap manusia. Banyak sebab terjadinya kematian, namun cuma satu yang pasti yakni sakaratul maut. Saat peristiwa ini, bertautanlah kedua betis pelakunya Kerana terputusnya nyawa akan dahsyatnya sakaratul maut.

Saat sakaratul maut tiba, terakamlah seluruh jejak perbuatan manusia, yakni perbuatan baik dan buruk. Bila yang muncul rakaman kebaikan, pelaku tidak akan merasakan takut, bahkan menyambut bahagia, Kerana akan mendapatkan pahala. Namun sebaliknya, bila yang muncul rakaman keburukan, baginya dihadapkan dengan kesengsaraan yang mengerikan. Ia pun akan menyesal dan berkata “Kembalikanlah aku, supaya aku boleh beramal soleh dan bersedekah”. Namun sayang seribu kali sayang, penyesalan ini tiada berguna, ketentuan tidak boleh ditangguh dan ditundakan. Kerana itulah, akhir segalanya.

Penyesalan Kedua: Penyesalan Saat Melihat Kawan Baik Disiksa di Neraka.

Sebagai makhluk sosial, setiap insan tidak lepas dari bersahabat dengan orang lain. Bahkan, karakter dan keperibadian seseorang bergantung dari teman/komuniti dimana ia berada. Untuk itu, disarankan untuk berhati-hatilah ketika memilih teman. Agama seseorang akan mengikuti agama teman yang dia berkawan.
Baik buruknya bersahabat di dunia akan terakam jelas di akhirat kelak. Persahabatan yang didasari ketaatan dan kataqwaaan, akan memberikan bantuan / pertolongan satu sama lain. Namun sebaliknya, persahabatan yang dijalin atas dasar kedurhakaan, akan menjadikannya permusuhan. Satu sama lain akan saling menuding sebagai penyebab masuknya ke neraka. Kelompok manusia ini akan menyesal dengan berkata, “Ampunilah dosa-dosa kami ya Rabb!”. Dalam QS: Azzuhruf 67, Allah mengatakan “Teman-teman akrab pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh bagi sebahagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”

Penyesalan Ketiga: Penyesalan Saat Diperlihatkan Buku Catatan Amal.

Setiap kita, didampingi dua malaikat yang bertugas mencatat seluruh amal kita, bila dan dimana kita berada. Catatan ini akan terakam dalam buku catatan peribadi yang akan ditayangkan di akhirat kelak. Mereka yang menerima catatan dengan rakaman perkara yang buruk, akan merasa terkejut, terbelalak dan menyesal. Mereka berkata, Kenapa begini? Kenapa semua tercatat? Saya pernahkah melakukan dosa ini? Padahal sudah tidak ingat lagi. Mereka lupa bahwa semua perbuatan di dunia sekecil apapun tercatat oleh Allah SWT yang tercermin dalam catatan peribadi. Mereka pun menyesal, dan menginginkan kembali ke dunia untuk berbuat amal soleh. Tiada apa yang boleh diakukan lagi, penyesalan ini sudah terlambat dan tiada berguna.

Bagaimana Menghindari Penyesalan Itu?

Peristiwa di atas adalah gambaran masa depan yang sudah diberitahu kepada setiap manusia yang hidup di dunia. Pelajarannya, bagaimana agar kita tidak mengalami penyesalan itu. Penyelesaiannya, bertaubatlah selama masih diberi kesempatan hidup di dunia dan kembali kepada ajaran islam. Orang yang hidup dalam suatu kebiasaan, maka ia akan dimatikan dalam kebiasaan itu, dan dibangkitkan dalam kebiasan itu. Jika kita membiasakan diri dalam nilai islam, maka kita akan dimatikan dan dibangkitkan dalam keadaan islam.

Begitu pun dalam mencari sahabat dan komuniti, carilah yang mampu mengajak ke jalan Allah sehingga boleh menyelamatkan diri kita di akhirat kelak. Selanjutnya perbanyak beramal soleh agar catatan peribadi yang diterima kelak hasilnya baik dan menyenangkan. Selamat beramal dan fikir-fikirkan

No comments: