DOA

‘Ya Allah, rahmatilah pembaca blog ini, sihatkan ia, ampunilah dosa-dosanya, berkatilah amalannya, janganlah Engkau balikkan hatinya setelah Engkau beri petunjuk dan hidayah kepadanya dan Ya Allah masukkanlah ia dan keluarganya kedalam syurga FirdausMu serta jauhkanlah ia dan keluarganya dari azab nerakaMu. Sesungguhnya Ya Allah, hanya kepada Engkau kami sembah dan hanya kepada Engkau sahajalah kami meminta pertolongan. Ya Allah jika rezeki pembaca blog ini masih diatas langit, turunkanlah ia, jika rezekinya di dalam bumi, keluarkanlah ia, jika rezekinya jauh, dekatkanlah ia, jika rezekinya haram, sucikanlah ia dan jika rezekinya sukar, Engkau permudahkanlah ia” Ya Allah kurniakanlah kepada kami segala kebaikan sebagaimana yang Engkau kurniakan kepada hamba-hamba Mu yang soleh.'

Saturday, May 12, 2012

Mengenali apa yang dikatakan dosa

APA ITU DOSA?
dosa

1.    berdosa melakukan dosa
Ayat: orang yang dosa akan menerima balasannya;

2.    bersalah kerana menentang orang tua (hukum adat, negara, dan sebagainya)
Ayat: lain orang yang dosa lain pula yang dituduh;

3.    dosa kering dosa (kesalahan) yang sengaja dilakukan walaupun diketahui hukumannya dari segi agama

4.    perbuatan melanggar hukum Tuhan atau agama
Ayat: segala halal haram, dosa pahala telah pun diketahuinya benar-benar; lebih baik mati dengan tidak berpahala daripada hidup bergelumang dosa;

5.    perbuatan atau kelakuan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral
Ayat: perbuatannya itu adalah satu dosa yang besar terhadap keluarga mereka; menebus dosa berikhtiar supaya dosa dapat diampunkan;

pendosa

1.    orang yang berdosa
Ayat: sesungguhnya seorang pendosa, secara semantik dikenal sebagai orang yang fasiq.

Ada 4 kategori dosa yang perlu kita lihat bila kita berfikir pasal dosa;

Pertama: dosa adalah kegagalan melakukan yang baik dan benar yang diperintahkan Allah. Sasaran hidup dan tindakan manusia adalah yang baik dan benar, namun adakalanya atau sering manusia gagal atau meleset melakukannya, dan malah melakukan yang jahat dan salah. Itulah dosa. Namun kegagalan ini bukan hanya mencakup tindakan spesifik atau konkrit, tetapi juga kegagalan mengasihi orang lain dan kegagalan menjadi manusia yang utuh. Allah SWT menciptakan manusia untuk mengasihi sesamanya dan menjadi dirinya sendiri, namun ada kalanya manusia meleset. Sepatutnya mengasihi, namun membenci dan mendengki sesamanya. Sebetulnya menjadi manusia, tapi tanpa sedar menjadi “binatang”. Itulah dosa. Pertanyaan: mengapa manusia sering tersasar atau gagal? Sebahagian manusia itu lalai, leka, malas, tidak hati-hati, terlalu bernafsu, atau kurang latihan. Sebahagian lagi kerana tergoda oleh iblis, nafsu atau pengaruh orang lain di luar dirinya.

Kedua: dosa adalah pemberontakan atau engkar terhadap pemerintahan Allah. Dalam Alquran menyatakan dosa bukan sekedar kegagalan melakukan yang baik, benar dan bertanggungjawab, tetapi juga sikap memberontak serta engkar terhadap pemerintahan dan suruhan Allah. AlQuran menyaksikan Allah adalah Raja dan Penguasa yang sah atas kehidupan manusia. Dialah yang empunya kerajaan, kuasa dan kemuliaan. Dialah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Namun manusia memprotes ingin jauhi, bebas dari pengendalian Allah, dan menjadi penguasa atas dirinya sendiri. Itu adalah pemprotesan dan itulah dosa. Dengan kata lain: segala sikap yang memberontak terhadap sewenang dan kuasa Allah memerintah diri kita adalah berdosa.
Ketiga: dosa adalah bakat, potensi, dan kecenderungan melakukan yang jahat yang melekat di dalam diri manusia. Dosa dilukiskan sebagai bakat melakukan yang jahat yang melekat dalam diri manusia itu sejak lahir sampai mati. Sesuai dengan istilahnya, bakat melakukan yang jahat (baca: mencuri, berbohong dan berzinah dll) itu bukan sekadar pengaruh lingkungan tetapi memang menjadi bahagian asali diri manusia itu. Contoh: jika ada seorang anak kecil sejak lahir dipisahkan dari lingkungannya dan dibesarkan sendirian di rumah Allah atau pondok-pondok pengajian, jauh dari pengaruh buruk, dia akan tetap mampu melakukan berbohong atau mencuri. Mengapa? Kerana bakat yang jahat itu memang dibawanya dari lahir. Ketika bayi ia belum mampu berbuat apa-apa, namun potensi itu sudah ada. Seiring dengan pertumbuhan fizikal dan mentalnya bakat yang jahat itu boleh berkembang jika tidak dikawal. Manusia diciptakan Allah sebaik kejadiannya. Namun kejatuhannya ke dalam dosa, membuat manusia menjadi retak dan tidak lagi sempurna. Dia tidak lagi semata-mata baik. Manusia tanpa kecuali mempunyai potensi atau kemampuan dalam dirinya untuk salah, keliru atau bahkan jahat. Inilah hakikat kemanusiaan itu. Selain mampu melakukan hal-hal baik, benar dan indah, manusia ternyata juga mampu melakukan perkara jahat, salah dan jumud. Namun dosa itu sudah terlalu parah, potensi dan bakat melakukan yang jahat itu bahkan sudah menjadi kecenderungan atau kelaziman dalam diri manusia, yang apabila dibiarkan pasti menyimpang. Manusia apabila diberikan kesempatan (apalagi lebih dari satu kali) pasti akan mencuri. Setiap manusia (laki-laki atau perempuan, pelayan atau siapa sahaja) cenderung untuk menerima, apalagi bila keadaani dan situasinya membantu melakukannya

Keempat: Dosa adalah kuasa atau tuan yang membelenggu manusia dan mendorong manusia melakukan yang jahat. Bukan mencuri, menipu atau membunuh yang membuat manusia berdosa. Tetapi sebaliknya keberdosaan manusia itulah yang membuatnya mencuri, menipu, membunuh dan melakukan berbagai kejahatan. Dosa bukan akibat tindakan kejahatan tetapi penyebab kejahatan. Dosa adalah penyebab kejahatan yang membawa kepada maut. Manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari keadaan dosa itu. Syukurlah Allah telah mengutus Para Rasul dan Nabi untuk mengajak manusia melakukan kebaikan. Namun selama mana manusia masih hidup di dunia dan selama masih manusia, berdosa itu masih melekat jika leka dan lalai untuk mengubah atau membersihkan diri. Bila kita menjadi hamba dosa, dalam keadaan apa saja maka sukarlah kita untuk menjadi manusia yang baik dan beriman.

DOSA-DOSA (Klik untuk perkara yang berkaitan dosa dan bagaimana mengatasinya)

No comments: