DOA

‘Ya Allah, rahmatilah pembaca blog ini, sihatkan ia, ampunilah dosa-dosanya, berkatilah amalannya, janganlah Engkau balikkan hatinya setelah Engkau beri petunjuk dan hidayah kepadanya dan Ya Allah masukkanlah ia dan keluarganya kedalam syurga FirdausMu serta jauhkanlah ia dan keluarganya dari azab nerakaMu. Sesungguhnya Ya Allah, hanya kepada Engkau kami sembah dan hanya kepada Engkau sahajalah kami meminta pertolongan. Ya Allah jika rezeki pembaca blog ini masih diatas langit, turunkanlah ia, jika rezekinya di dalam bumi, keluarkanlah ia, jika rezekinya jauh, dekatkanlah ia, jika rezekinya haram, sucikanlah ia dan jika rezekinya sukar, Engkau permudahkanlah ia” Ya Allah kurniakanlah kepada kami segala kebaikan sebagaimana yang Engkau kurniakan kepada hamba-hamba Mu yang soleh.'

Tuesday, February 5, 2013

Kehebatan Amalan Istighfar


Apabila berdepan masalah hidup, fikiran dan perasaan menjadi resah serta bercelaru. Namun, Allah memberikan orang mukmin pelbagai jalan bagi menangani apa saja permasalahan hidup di dunia ini. Satu daripadanya, amalan istighfar untuk memohon keampunan Allah sebanyak yang boleh setiap hari sebagai ibadah. Sabda Rasulullah SAW bermaksud: “Barang siapa memperbanyakkan istighfar, Allah melepaskan segala kesulitannya, menjadikan jalan keluar bagi kesempitannya dan mengurniakannya rezeki dari sumber yang tidak diketahui.” (Hadis riwayat Ibnu Majah) Inilah perkhabaran gembira buat mukmin yang selalu melazimkan istighfar dalam kehidupannya.
Dalam era yang serba tidak menentu hari ini ada baiknya kita menjadikan Istighfar sebagai salah satu amalan kita supaya kita sentiasa berada dilandasan yang betul disamping diberkati Allah dalam urusan kita seharian, untuk lebih membuat kita bersemangat melakukannya berikut beberapa kelebihan dan manfaat dari berIstighfar.

1. Menggembirakan Allah
Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan untanya yang hilang di padang pasir.” (HR.Bukhari dan Muslim).

2. Dicintai Allah
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.”(HR.Ibnu Majah).

3. Dosa-dosanya diampunkan
Rasulullah SAW bersabda, “Allah telah berkata,’Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, nescaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).”(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi). Imam Qatadah berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan ubat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan ubat kalian adalah istighfar.” (Kitab Ihya’Ulumiddin: 1/410).

4. Selamat dari api neraka
Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka’. Rasulullah SAW bersabda,’Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam’.” (HR.Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).

5. Mendapat balasan syurga
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”(QS.Ali’Imran: 135-136).

6. Mengecewakan Syaitan
Sesungguhnya syaitan telah berkata,”Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah membalasnya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.” (HR.Ahmad dan al-Hakim).
7. Membuat syaitan putus asa
Ali bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang,”Saya telah melakukan dosa’.'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’,kata Ali. Orang itu menjawab,’Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi’. Ali berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi,’Sampai kapan?’ Ali menjawab,’Sampai syaitan berputus asa dan merasa rugi.”(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).

8. Menghalang Azab
Allah berfirman,”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).

9. Menjauhi kesedihan
Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

10.Melapangkan kesempitan
Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

11. Memudahkan rezeki
Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba boleh tertahan rezekinya kerana dosa yang dilakukannya.”(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).

12. Membersihkan hati
Rasulullah SAW bersabda,”Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.”(HR.Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).

13. Mengangkat darjatnya disyurga
Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat darjat seorang hamba di syurga. Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata,’Kerana istighfar anakmu untukmu’.”(HR.Ahmad dengan sanad hasan).

14. Mengikuti sunah Rasullullah SAW
Abu Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah bersabda,’Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.”(HR.Bukhari).

15. Menjadi sebaik-baik orang yang bersalah
Rasulullah SAW bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
16. Bersifat sebagai hamba Allah yang sejati
Allah SWT berfirman,”Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Iaitu) orang-orang yang berdoa:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”(Iaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.”(QS.Ali’Imran: 15-17).

17. Terhindar dari seorang yang zalim
Allah berfirman,”…Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”(QS.al-Hujurat: 11).

18. Mudah mendapat anak
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).

19. Mudah mendapat air hujan
Ibnu Shabih berkata,”Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahawa daerahnya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahawa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata,’Perbanyaklah istighfar’.(Kitab Fathul Bari: 11/98).

20. Bertambah kekuatannya
Allah SWT berfirman,”Dan (dia berkata):”Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, nescaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.”(QS.Hud: 52).

21. Bertambah kesejahteraanya
Allah SWT berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
22. Menjadi orang yang beruntung
Allah SWT berfirman,”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS.an-Nur: 31). Aisyah berkata,”Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.”(HR.Bukhari).

23. Keburukannya diganti dengan kebaikan
Allah SWT berfirman,”Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal soleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.al-Furqan: 70). “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”(QS.Hud: 114).

24. Menggambarkan sebagai seorang mukmin
Rasulullah SAW bersabda,”Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyedari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahawa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahawa tiada Tuhan yang boleh mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin.” (HR.Ahmad).

25. Berkeperibadian seorang yang bijak
Seorang ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
Begitulah kedudukan istighfar sebagai mekanisme menghadapi pancaroba hidup. Tidak ada masalah yang tidak boleh diselesaikan seandainya Allah membantu kita, begitulah sebaliknya, tiada apa boleh dilakukan tanpa pertolongan Allah. Kita seharusnya mengambil iktibar pengajaran kisah Nabi Nuh seperti diceritakan dalam al-Quran ketika Baginda menasihatkan kaumnya memperbanyakkan istighfar kepada Allah supaya segala dosa mereka diampunkan dan Allah memberi limpah kurnia hujan dan menumbuhkan rezeki kepada mereka.

Firman Allah bermaksud: “Dan (dia) berkata, wahai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, nescaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras atas kamu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (Surah Hud, ayat 52)

Nyata taubat dan istighfar adalah penyelesaian masalah hidup. Oleh itu, dalam kehidupan serba moden hari ini, amalan taubat dan istighfar mestilah tidak dicuaikan, sebaliknya dijadikan amalan harian khususnya selepas solat wajib mahupun sunat. Al-Imam Al-Qurthuby mengatakan, taubat dan istighfar seseorang mukmin itu akan diluaskan pintu rezekinya serta mampu menikmati kehidupan dengan tenteram dan bahagia.

Kita mengalami masalah mungkin disebabkan maksiat dan dosa yang kita lakukan, zahir ataupun batin. Dengan tompokan dosa itulah yang menjadi penghalang terbukanya pintu rahmat dan rezeki dari Allah. Hal itu pernah disuarakan Rasulullah SAW dalam sabda yang bermaksud: “Sesungguhnya seorang hamba itu diharamkan rezeki untuknya disebabkan dosa yang dilakukannya.” ( Hadis riwayat Ahmad, Ibnu Majah dan Hakim).

Sebagai hamba Allah, kita tidak harus lalai daripada bertaubat dan istighfar kerana tiada seorang manusia yang tidak dapat lari daripada melakukan dosa. Untuk melepaskan diri daripada belenggu dosa dilakukan secara sedar atau tidak, ialah dengan memperbanyakkan taubat dan istighfar kepada Allah. Janganlah menganggap diri kebal atau bersih dosa lantaran sentiasa menuruti apa saja perintah Allah kerana kita mungkin dijangkiti penyakit hati dan dosa maksiat hati juga akan menjadi penyebab timbulnya pelbagai dugaan hidup. Sesungguhnya, beruntunglah hidup seseorang mukmin yang apabila tergelincir ke lembah dosa dan merasakan dirinya jauh dari Allah, lalu berusaha keras melakukan taubat dan beristighfar. Orang ini akan disucikan kembali hatinya dan kehidupannya pasti disinari kebahagiaan melalui pelbagai nikmat.

No comments: